Heboh Mahasiswa Ngaku Dibayar Rp100 Ribu Tolak Aksi KAMI di Gedung Sate
loading...
A
A
A
BANDUNG - Jagat maya dihebohkan oleh beredarnya video yang menunjukkan pengakuan seseorang yang mengaku mahasiswa dibayar Rp100.000 untuk mengikuti aksi menolak Deklarasi KAM I Jawa Barat di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (7/9/2020).
Video tersebut kini mulai bertebaran di aplikasi Youtube, seperti yang diunggah pemilik akun Youtube Dunia Akhirat berjudul "Pro Kontra Deklarasi KAMI Jabar, "Mahasiswa" Penolak Deklarasi Kami ini Mengaku dibayar 100rb".(Baca juga : T olak Deklarasi KAMI, Sekelompok Orang Geruduk Hotel Pasundan )
Dalam video, pemuda berambut gondrong yang mengaku mahasiswa Universitas Islam Bandung (Unisba) itu membenarkan bahwa dirinya dibayar Rp100.000 saat didesak sejumlah orang yang mengerubunginya. "(Kamu dibayar berapa?) 100 (ribu)," akunya sambil menganggukan kepala.
Dia juga mengaku datang bersama dua orang lainnya ke Gedung Sate untuk mengikuti aksi tersebut. Namun, dia berkilah bahwa kedua orang itu merupakan teman dari temannya. "Terus terang aja nih pak, yang dua lagi teman, tapi temannya teman," ujarnya.
Saat didesak apakah dirinya disuruh seseorang untuk mengikuti aksi penolakan Deklarasi KAMI Jabar, pemuda yang mengenakan hoodie berwarna hijau itu menyebut nama Muhram Fauzi. "(Siapa yang nyuruh kamu?) Ada, (siapa namanya?) Muhram Fauzi. (orang mana? gak tau tuh orang mana," kilahnya.
Pemuda itu pun tak memberikan jawaban jelas saat didesak terkait maksud kedatangannya ke lokasi aksi moral KAMI Jabar. Dia hanya menjawab maksud kedatangannya hanya untuk mengambil foto dalam aksi tersebut. "Cuma buat motoin banner doang. (tujuannya untuk apa?) kurang tau tujuannya," imbuhnya.
Dalam video yang dipublikasikan 9 September 2020 tersebut juga disebutkan keterangan, yakni salah seorang dari peserta penghadang deklarasi KAMI Jabar di depan Gedung Sate Bandung (7/9/2020) yang berhasil diamankan. (Baca juga : Gubernur, Pangdam dan Kapolda Diundang Hadiri Deklarasi KAMI Jabar )
Sementara itu, SINDOnews belum berhasil mendapatkan konfirmasi dari pihak KAMI Jabar terkait kebenaran video tersebut. Ketua Penyelenggara Deklarasi KAMI Jabar, Harry Mulyana belum memberikan respons telepon dan pesan singkat yang dikirimkan ke ponsel pribadinya.
Video tersebut kini mulai bertebaran di aplikasi Youtube, seperti yang diunggah pemilik akun Youtube Dunia Akhirat berjudul "Pro Kontra Deklarasi KAMI Jabar, "Mahasiswa" Penolak Deklarasi Kami ini Mengaku dibayar 100rb".(Baca juga : T olak Deklarasi KAMI, Sekelompok Orang Geruduk Hotel Pasundan )
Dalam video, pemuda berambut gondrong yang mengaku mahasiswa Universitas Islam Bandung (Unisba) itu membenarkan bahwa dirinya dibayar Rp100.000 saat didesak sejumlah orang yang mengerubunginya. "(Kamu dibayar berapa?) 100 (ribu)," akunya sambil menganggukan kepala.
Dia juga mengaku datang bersama dua orang lainnya ke Gedung Sate untuk mengikuti aksi tersebut. Namun, dia berkilah bahwa kedua orang itu merupakan teman dari temannya. "Terus terang aja nih pak, yang dua lagi teman, tapi temannya teman," ujarnya.
Saat didesak apakah dirinya disuruh seseorang untuk mengikuti aksi penolakan Deklarasi KAMI Jabar, pemuda yang mengenakan hoodie berwarna hijau itu menyebut nama Muhram Fauzi. "(Siapa yang nyuruh kamu?) Ada, (siapa namanya?) Muhram Fauzi. (orang mana? gak tau tuh orang mana," kilahnya.
Pemuda itu pun tak memberikan jawaban jelas saat didesak terkait maksud kedatangannya ke lokasi aksi moral KAMI Jabar. Dia hanya menjawab maksud kedatangannya hanya untuk mengambil foto dalam aksi tersebut. "Cuma buat motoin banner doang. (tujuannya untuk apa?) kurang tau tujuannya," imbuhnya.
Dalam video yang dipublikasikan 9 September 2020 tersebut juga disebutkan keterangan, yakni salah seorang dari peserta penghadang deklarasi KAMI Jabar di depan Gedung Sate Bandung (7/9/2020) yang berhasil diamankan. (Baca juga : Gubernur, Pangdam dan Kapolda Diundang Hadiri Deklarasi KAMI Jabar )
Sementara itu, SINDOnews belum berhasil mendapatkan konfirmasi dari pihak KAMI Jabar terkait kebenaran video tersebut. Ketua Penyelenggara Deklarasi KAMI Jabar, Harry Mulyana belum memberikan respons telepon dan pesan singkat yang dikirimkan ke ponsel pribadinya.
(nun)