Kabupaten Bandung Ekspor 30 Ton Ubi Jalar Cileumbu ke Hongkong

Selasa, 08 September 2020 - 19:25 WIB
loading...
A A A
Sementara itu, Direktur Aneka Kacang dan Umbi Kementan Amirudin Pohan mengatakan, di tengah pandemi COVID-19, ekspor pertanian masih bisa tumbuh 14 persen. Sesuai kebijakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, strategi peningkatkan ekspor, yakni pertama harus meningkatkan produksi 7 persen.

Kedua menjaga losses di bawah 10 persen dan yang ketiga adalah melalui Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks). Yang tak kalah penting juga adalah, Kementan meminta di hulu sampai hilir pertanian perlu dibentuk korporasi.

"Arahan Mentan Syahrul Yasin Limpo, kita harus mulai menggandeng mitra perbankan dengan KUR (Kredit Usaha Rakyat). Hilirnya, bekerja sama dengan swasta sebagai avalis penjamin ketika petani butuh permodalan," kata Amiruddin.

Dia berharap petani Jabar, khususnya Kabupaten Bandung, bisa menggaet hilir untuk ekspor. Ekspor ubi jalar secara nasional pada 2020, sampai Juli 2020, sebesar 9.000 ton.

"Saya yakin tahun ini bisa melebihi tahun kemarin. Namun perlu dikaji impornya dalam bentuk apa dan itu yang harus kita usahakan bisa sediakan sendiri di dalam negeri," ujar dia.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi mengapresiasi langkah Kabupaten Bandung melakukan ekspor ubi jalar. Ubi jalar memiliki pangsa pasar bagus untuk ekspor, sehingga yang perlu disiapkan adalah kontinuitas produksi dan jaminan mutu terjaga.

"Seperti kata Pak Gubernur, kalau berorientasi ekspor ya harus dipikirkan kualitas yang bagus. Selanjutnya bentuk korporasi dengan manajemen yang bagus. Gandeng off-taker agar pemasaran terjamin," tegas Suwandi.

Sebagai catatan, Provinsi Jabar berkontribusi sekitar 18 persen dari total ekspor ubi jalar secara nasional. Tahun ini terdapat 1.100 hektare bantuan budidaya ubi jalar yang dialokasikan untuk Provinsi Jabar.

Rata-rata produktivitas ubi jalar saat ini 20 ton per hektare. Untuk itu Kementan mendorong peningkatan produktivitas dengan penggunaan varietas unggul.
(awd)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0956 seconds (0.1#10.140)