Warga Sukomulyo Demo PT KAS Minta Serapan Tenaga Lokal

Selasa, 08 September 2020 - 17:04 WIB
loading...
Warga Sukomulyo Demo PT KAS Minta Serapan Tenaga Lokal
Puluhan warga saat melakukan aksi penutupan jalan pintu keluar masuk PT KAS. Foto/SINDOnews/Ashadi Iksan
A A A
GRESIK - Ratusan warga Desa Sukomulyo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik , mendemo manjamen PT Karunia Alam Segar (KAS), Selasa (8/9/2020). Meminta melaksanakan kesepaktan 2014, tentang penyerapan tenaga kerja lokal.

(Baca juga: Gelapkan Uang Semen Rp1,7 M, Oknum Polisi Dilaporkan ke Polda )

Aksi dilakukan dengan menutup akses pintu keluar masuk ke pabrik produksi makanan dan minuman (mamin) itu. Imbasnya, puluhan truk terpaksa terparkir di tepi jalan karena tidak bisa masuk.

"Kami menuntut kesepakatan pada tahun 2004 antara PT KAS dengan warga Sukomulyo diberlakukan," teriak Suudi Wafa, warga Sukomulyo , Selasa (8/9/2020). (Baca juga: Hasil Tes Swab Keluar, 1 Balon Bupati Ngada Positif COVID-19 )

Dalam perjanjian itu prosesnya penyerapan tenaga kerja khusus warga Sukomulyo menjadi prioritas. Tanpa mempertimbangkan ijazah dan usia. Proses masuk langsung lewat PT atau perusahaan. Tidak melalui outsorsing. Setelah bekerja dan beberapa kali perpanjangan langsung diangkat menjadi karyawan.

Faktanya, saat ini warga Sukomulyo diperlakukan sama dengan pencari kerja dari kabupaten lain di luar Gresik . "Sekarang sama, ya lewat outsorshing dan kalau tidak sesuai kriteria tidak bisa masuk," kata Suudi Wafa.

Warga Sukomulyo Demo PT KAS Minta Serapan Tenaga Lokal


Dia menyebutkan, janji perusahaan hanya dipenuhi satu hingga tiga tahun saja. Selanjutnya tidak ada tindak lanjut. "Tuntutan kami menghidupkan lagi perjanjian tahun 2004 lalu yang memprioritaskan warga Sukomulyo , tidak ada outsorsing tapi menjadi karyawan tetap" imbuhnya.

(Baca juga: Tak Ada Ruang Aman Bagi Begal Bergentayangan di Batam )

Pihaknya menegaskan, jika pihak perusahaan tidak mengindahkan tuntutan warga mereka akan bertahan melakukan aksi demonstrasi. Namun, jika ada peluang negosiasi dengan pihak perusahaan warga akan menempuh jalur itu. Tapi, jika tuntutan warga tidak disetujui aksi akan kembali dilakukan. "Kalau belum ada solusi kami tetap bertahan. Tuntutan warga adalah harga mati," pungkasnya.

Sementara itu, Cendang Lesmono selaku perwakilan managemen PT KAS mengatakan, pihaknya ingin membuka pintu mediasi dengan mempersilahkan perwakilan warga masuk ke perusahaan. Hanya saja warga menghendaki managemen keluar menemui mereka.

(Baca juga: Petugas Gabungan Perketat Penyisiran Penerapan Protokol Kesehatan )

"Saya rasa managemen agak keberatan kalau harus keluar menemui warga yang demo. Kalau bersikukuh seperti ini maka tidak akan ada titik temu," ucap pria yang menjabat sebagai Bagian Umum PT KAS ini.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1215 seconds (0.1#10.140)