Perketat Perbatasan Kendari, Wali Kota Tolak 500 TKA China Masuk

Minggu, 03 Mei 2020 - 11:38 WIB
loading...
Perketat Perbatasan Kendari, Wali Kota Tolak 500 TKA China Masuk
Wali Kota Kendari menolak 500 TKA China dan menginstruksikan aparat gabungan memperketat penjagaan di pintu gerbang masuk Kota Kendari dari arah Bandara Halu Oleo. Foto/iNews TV/F Tamenk
A A A
KENDARI - Rencana kedatangan 500 tenaga kerja asing (TKA) asal China di tengah pandemi COVID-19 menuai kontroversi.

Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara menolak keras kedatangan ratusan TKA. Wali Kota pun menginstruksikan aparat gabungan memperketat penjagaan di pintu gerbang masuk Kota Kendari arah dari Bandara Halu Oleo.

Berdasarkan pengamatan Minggu pagi (3/5/2020) petugas gabungan terdiri dari TNI/Polri dan Dishub serta Pol PP memperketat penjagaan perbatasan pintu gerbang masuk Kota Kendari arah dari Bandara Haluoleo Hal ini dilakukan karena adanya kabar akan masuknya 500 TKA asal China di wilayah Sulawesi Tenggara untuk bekerja di Morosi, Konawe pada salah satu pabrik pemurnian nikel.

Satu persatu kendaraan yang lewat di perbatasan diperiksa petugas TNI – Polri dan Dinas Perhubungan Kota Kendari.

Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengatakan, dirinya menolak tegas rencana kedatangan ratusan TKA asal China di tengah pandemi COVID – 19.

“Hal ini berdasarkan desakan dari masyarakat Kota Kendari yang resah dengan kehadiran warga asal China tersebut dimana virus Corona pertama kali muncul dari negara asal para TKA ini,” kata dia, Minggu pagi (3/5/2020).

“Kita minta pemerintah pusat segera menunda pengiriman ratusan tenaga kerja asing ke wilayah Sulawesi Tenggara hingga situasi benar – benar aman dari penyebaran virus Corona yang saat ini jumlahnya semakin meningkat setiap harinya,” tambahnya.

Tidak hanya Wali Kota Kendari, Gubernur dan Ketua DPRD Sultra juga menolak keras kedatangan ratusan TKA yang direncanakan akan masuk pada bulan Mei ini. Pemprov Sultra meminta pemerintah pusat menunda kedatangan TKA sampai situasi kembali normal.
(boy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1673 seconds (0.1#10.140)