Pengusaha Wisata Bandung Tolak Rencana Bandara Husein Jadi Domestik

Jum'at, 04 September 2020 - 06:00 WIB
loading...
A A A
"Bandara Husein Sastranegara kan lumayan. Membuka penerbangan dari dan ke Singapura serta Malaysia. Dengan perubahan status itu, pasti akan memberi dampak kurang baik bagi pariwisata," ujar Budi.

Di Jabar, tutur Budi, terdapat dua bandara, yakni Bandara Internasional Husein Sastranegara dan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.

"Selama aksesibilitas Kertajati ke Bandung Raya belum ada, wisata ke Bandung Raya akan merosot, menurun tajam. Kecuali jika nanti Tol Cisumdawu, penghubung Kertajati ke Bandung Raya sudah bisa beroperasi, akan memangkas waktu tempuh Kertajati Bandung Raya. Mungkin itu lain cerita," ujar Budi.

Ketua Himpunan Pedagang Pasar Baru Bandung (HP2B) Iwan Suhermawan mengatakan, jika Bandara Husein Sastranegara tidak lagi melayani penerbangan internasional, akan berdampak pada penjualan pakaian jadi dan bahan tekstil di Pasar Baru Trade Center.

Pasar Baru di Kota Bandung, kata Iwan, menjadi salah satu destinasi wisata belanja bagi warga Malaysia. Di pasar yang didominasi menjual pakaian jadi dan bahan tekstil ini, pedagang biasa menerima pembayaran dalam mata uang Ringgit dan dolar Singapura.

Bukan hanya warga biasa, banyak pejabat pemerintah di Malaysia yang belanja di Pasar Baru Trade Center yang berlokasi di Jalan Otto Iskandardinata (Ottista) Kota Bandung itu.

"Sebagai pedagang dan Ketua Himpunan Pedagang Pasar Baru Bandung, saya sangat menyesalkan. Jangan sampai terjadilah penutupan penerbangan internasional dari dan ke Bandung. Kota Bandung ini kan tidak punya sawah, hutan, laut, jadi mengandalkan jasa," kata Iwan.

Menurut Iwan, wisatawan asing yang datang ke Kota Bandung itu didominasi warga Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam dengan penerbangan langsung ke Bandara Husein Sastranegara. Mereka umumnya belanja pakaian dan mengunjungi objek wisata alam.

"Kalau Bandara Husein jadi domestik, otomatis tidak akan ada penerbangan ke Bandung dari Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Artinya, wisatawan ke Bandung untuk belanja dan wisata bakal berkurang. Akan berdampak bukan ke Pasar Baru saja, tapi ke dunia pariwisata di Bandung Raya. Wisatawan yang biasanya belanja ke Pasar Baru, bakal pindah ke Tanah Abang, Jakarta atau Medan," tutur Iwan.

Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, kunjungan wisatawan asing ke Jabar pada semester I 2020 atau Januari-Juni hanya mencapai 30.230 orang atau menurun sebanyak 75.849 orang pada periode sama tahun lalu, 2019. Penurunan itu imbas pandemi COVID-19.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1631 seconds (0.1#10.140)