Gubernur Khofifah: Positif COVID-19 Bukan Aib

Kamis, 03 September 2020 - 15:04 WIB
loading...
Gubernur Khofifah: Positif COVID-19 Bukan Aib
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau langsung lokasi Pondok Pesantren Darussalam Blokagung di Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi. Foto/Ist
A A A
BANYUWANGI - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menegaskan, bahwa terjangkit COVID-19 bukan aib yang harus disembunyikan.

Bahkan dia menyampaikan, pemeriksaan COVID-19 yang masif dilakukan ini adalah upaya yang penting untuk mencegah terjadinya keterlambatan diagnosis dan memutus mata rantai penularan virus Corona ini.

Hal itu disampaikan Khofifah saat meninjau langsung lokasi Pondok Pesantren Darussalam Blokagung di Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat bahwa orang yang terpapar COVID-19 ini bukan aib. Jadi kalau terdeteksi itu tidak usah disembunyikan.

"Justru kalau terdeteksi lebih awal, penangannya bisa lebih maksimal dan sembuh lebih cepat. Oleh karena itu, janganlah menambah beban mereka dengan menstigma keluarga pasien yang terpapar COVID-19," kata Khofifah, Kamis (3/9/2020).

Didampingi Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono, Kadis Pendidikan Wahid Wahyudi dan Ketua Tim Tracking Gugus Tugas COVID-19 Dr. Kohar Hari Santoso, Khofifah meninjau langsung lokasi pendirian posko logistik dan dapur umum di sekitar komplek Ponpes Darussalam Blokagung.

Secara khusus, dirinya ingin memastikan keamanan pangan dan pasokan logistik, bahkan membentuk tim food security bagi kurang lebih 5.000 orang santri yang menjalani isolasi di dalam wilayah pesantren.

Keberadaan tim food security bertujuan untuk memantau keamanan bahan pangan, kadar gizi hingga kalori yang terkandung di dalam setiap makanan yang akan disajikan. Ini menjadi penting untuk menyiapkan standard kalori, gizi dan pastikan makanannya secure.

Tak hanya itu, Khofifah secara khusus berpesan agar semua makanan yang tersaji bebas dari borax dan formalin. Bahkan dirinya meminta untuk selalu dipantau takaran gizi dan kalori di setiap saji makanannya.

"Pastikan yang dikonsumsi bebas formalin, pastikan bebas borax, pastikan bergizi dan berkalori yang cukup. Mengingat salah satu yang harus dilakukan saat isolasi adalah makanan sehat dan bergizi," pesan Khofifah.

Selain menjaga supply nutrisi, orang nomor satu Jatim ini juga kembali mengingatkan pentingnya upaya peningkatan imunitas tubuh melalui kegiatan olahraga.

"Pastikan bahwa mereka termonitor dengan format yang membuat mereka bahagia. Format perawatan dengan tenaga kesehatan yang memadai, nutrisi yang cukup dan olahraga ini telah terbukti menghasilkan 100% kesembuhan bagi pasien RS Darurat Lapangan Indrapura," tutur Gubernur perempuan pertama di Jatim ini.

Untuk mencukupi kebutuhan layanan medis, Pemprov Jatim juga mengirimkan 1.000 APD, 7.000 masker, 30 tenaga medis dan 15 tenaga swabber untuk memastikan santri mendapatkan layanan medis sebaik mungkin.

Tenaga medis akan berperan untuk memonitor kesehatan para santri secara rutin guna memastikan kesembuhan yang optimal. (Baca juga: PDIP Surabaya Gotong Royong Menangkan Eri Cahyadi-Armuji)

Dalam kesempatan itu juga diserahkan bantuan dari Pemprov Jatim kepada Ponpes Darussalam berupa 5 ton beras, 500 dus mi instan, 200 liter minyak goreng, 5.000 butir vitamin C, dan uang tunai sebesar Rp105 juta. (Baca juga: Wakapolri Imbau Masyarakat Jadikan Pemakaian Masker Sebagai Gaya Hidup)

Sementara itu, sejak 19 Agustus lalu, jajaran Gugus Tugas penanganan Covid-19 Pemprov Jatim telah melakukan gerak cepat dalam penanganan COVID-19 di Banyuwangi.

Bekerja sama dengan Pemkab Banyuwangi, Kodim 0825 Banyuwangi dan Pengurus PP Darussalam, telah didirikan tenda-tenda dapur umum yang setiap harinya menyediakan 18.000 porsi makanan bagi kurang lebih 5.000 orang santri di dalam ponpes.
(boy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1106 seconds (0.1#10.140)