Digoyang Isue COVID dan Pengelolaan Buruk, Pedagang Pasar Baru Bandung Menjerit
loading...
A
A
A
BANDUNG - Pedagang Pasar Baru Bandung mengeluhkan kondisi tempat mereka jualan yang saat ini makin merosot .
Apalagi, ramainya informasi salah satu pedagang positif COVID-19 dikhawatirkan semakin mengurangi minat masyarakat ke Pasar Baru Bandung.
"Sebelum pandemi pun, kunjungan masyarakat ke Pasar Baru sebenarnya sudah turun drastis. Kalau dihitung, mungkin hanya tersisa 75% pedagang yang jualan, akibat sepinya pembeli," kata Ketua Himpunan Pedagang Pasar Baru Bandung (HP2B) Iwan Suhermawan, Rabu (2/9/2020). (BACA JUGA: Giliaran PPP dan Nasdem Dukung Bobby Nasution)
Ditambah lagi, kata dia, menyebarnya informasi pedagang positif COVID dikhawatirkan akan memberi dampak juga. Saat pandemi saja, pengunjung Pasar Baru tak lebih dadi 15% dari kunjungan normal. Data saat akhir pekan, pengunjung bisa mencapai 10.000 orang.
Menurut dia, rendahnya kunjungan ke Pasar Baru Bandung tak bisa dilepaskan dari pengelolaan yang dinilai buruk. Terutama setelah pengelola berada di bawah PD Pasar Bermartabat. Kurangnya promosi oleh pengelola, menurut Iwan juga menambah buruknya penjulan di Pasar Baru.
"Saya kira Pasar Baru ini harus diselamatkan. Sekarang kondisinya sangat sangat terpuruk. Saat pandemi, kami sudah tidak jualan. Tapi sekarang setelah jualan, ada pedagang yang belum menjual satupun barang dagangannya," jelasnya. (BACA JUGA: Duch, Kepala Penjara Khmer Merah Kamboja yang Sangat Kejam Tutup Usia)
Saat masih berjaya, kata dia, pengunjung Pasar Baru saat weekand bisa tembus 10.000 hingga 15.000 orang. Transaksinya harian, bisa tembus hingga Rp10 juta untuk pedagang tekstil dan produk tekstil. Arif budianto
Apalagi, ramainya informasi salah satu pedagang positif COVID-19 dikhawatirkan semakin mengurangi minat masyarakat ke Pasar Baru Bandung.
"Sebelum pandemi pun, kunjungan masyarakat ke Pasar Baru sebenarnya sudah turun drastis. Kalau dihitung, mungkin hanya tersisa 75% pedagang yang jualan, akibat sepinya pembeli," kata Ketua Himpunan Pedagang Pasar Baru Bandung (HP2B) Iwan Suhermawan, Rabu (2/9/2020). (BACA JUGA: Giliaran PPP dan Nasdem Dukung Bobby Nasution)
Ditambah lagi, kata dia, menyebarnya informasi pedagang positif COVID dikhawatirkan akan memberi dampak juga. Saat pandemi saja, pengunjung Pasar Baru tak lebih dadi 15% dari kunjungan normal. Data saat akhir pekan, pengunjung bisa mencapai 10.000 orang.
Menurut dia, rendahnya kunjungan ke Pasar Baru Bandung tak bisa dilepaskan dari pengelolaan yang dinilai buruk. Terutama setelah pengelola berada di bawah PD Pasar Bermartabat. Kurangnya promosi oleh pengelola, menurut Iwan juga menambah buruknya penjulan di Pasar Baru.
"Saya kira Pasar Baru ini harus diselamatkan. Sekarang kondisinya sangat sangat terpuruk. Saat pandemi, kami sudah tidak jualan. Tapi sekarang setelah jualan, ada pedagang yang belum menjual satupun barang dagangannya," jelasnya. (BACA JUGA: Duch, Kepala Penjara Khmer Merah Kamboja yang Sangat Kejam Tutup Usia)
Saat masih berjaya, kata dia, pengunjung Pasar Baru saat weekand bisa tembus 10.000 hingga 15.000 orang. Transaksinya harian, bisa tembus hingga Rp10 juta untuk pedagang tekstil dan produk tekstil. Arif budianto
(vit)