Setelah Purwomanggung, 3 Koridor Trans Jateng Segera Meluncur
loading...
A
A
A
PURWOREJO - Sampai tahun 2023 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah menargetkan mengoperasikan tujuh koridor Trans Jateng di wilayahnya. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berharap dengan terkoneksinya angkutan di berbagai wilayah tersebut mampu jadi pengungkit perekonomian dan pariwisata.
Hingga saat ini, Pemprov Jateng telah mengoperasikan empat koridor Trans Jateng. Yang pertama diluncurkan, koridor Semarang-Bawen. Koridor kedua Semarang-Kendal. Koridor ketiga berada di Purwokerto-Purbalingga. Sementara Koridor keempat yang baru diluncurkan menjangkau wilayah Purworejo sampai Magelang. (Baca: Luncurkan Trans Jateng, Ganjar Gratiskan Tarif Koridor I Wilayah Purwomanggung)
Kepala Dinas Perhubungan Jateng Satriyo Hidayat mengatakan setelah keempat koridor diluncurkan, akan kembali menyusul koridor kelima yang akan dikucurkan pada Kamis (3/9/2020) besok. Koridor tersebut akan melintasi Kawasan Subosukowonosraten (Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Sragen dan Klaten) rute Surakarta-Sragen.
"Sampai tahun 2023 Pak Gubernur menargetkan ada tujuh koridor yang kita operasikan," kata Satriyo, usai peluncuran Trans Jateng Purwomanggung koridor I, Selasa (1/9/2020). Ia menjelaskan untuk koridor enam akan dioperasikan di wilayah Semarang-Grobogan.
Sementara untuk koridor ketujuh akan masuk ke kawasan industri baru di Kabupaten Batang. "Harapannya akan mendukung konektivitas antar wilayah dan mempermudah akses masyarakat. Khususnya buruh dan pelajar," katanya. (Baca: Trans Jateng Purwomanggung Resmi Diluncurkan, Gratis Sembilan Hari)
Dengan konektivitas antar wilayah tersebut, Ganjar Pranowo mengatakan akan jadi pengungkit perekonomian masyarakat. Bukan hanya di sektor industri dan perdagangan, tapi juga sektor pariwisata. "Makanya rute yang kita lewati adalah kawasan-kawasan industri, perdagangan, pendidikan dan pariwisata. Agar daerah di sekitar itu bisa terkena dampak positif," kata Ganjar.
Untuk itu Ganjar sangat mengutamakan keamanan dan kenyamanan pelayanan penumpang. Caranya, dengan menjaga integritas operator. Pembinaan bagi sopir agar tidak kebut-kebutan serta bagi petugas agar mengutamakan kejujuran.
Selama beroperasi, armada bus Trans Jateng akan berjalan dengan kecepatan 30-40 Km/jam. Setiap di pemberhentian bus akan istirahat selama 30 detik. Setiap armada, akan memiliki selisih waktu 20-30 menit.
Hingga saat ini, Pemprov Jateng telah mengoperasikan empat koridor Trans Jateng. Yang pertama diluncurkan, koridor Semarang-Bawen. Koridor kedua Semarang-Kendal. Koridor ketiga berada di Purwokerto-Purbalingga. Sementara Koridor keempat yang baru diluncurkan menjangkau wilayah Purworejo sampai Magelang. (Baca: Luncurkan Trans Jateng, Ganjar Gratiskan Tarif Koridor I Wilayah Purwomanggung)
Kepala Dinas Perhubungan Jateng Satriyo Hidayat mengatakan setelah keempat koridor diluncurkan, akan kembali menyusul koridor kelima yang akan dikucurkan pada Kamis (3/9/2020) besok. Koridor tersebut akan melintasi Kawasan Subosukowonosraten (Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Sragen dan Klaten) rute Surakarta-Sragen.
"Sampai tahun 2023 Pak Gubernur menargetkan ada tujuh koridor yang kita operasikan," kata Satriyo, usai peluncuran Trans Jateng Purwomanggung koridor I, Selasa (1/9/2020). Ia menjelaskan untuk koridor enam akan dioperasikan di wilayah Semarang-Grobogan.
Sementara untuk koridor ketujuh akan masuk ke kawasan industri baru di Kabupaten Batang. "Harapannya akan mendukung konektivitas antar wilayah dan mempermudah akses masyarakat. Khususnya buruh dan pelajar," katanya. (Baca: Trans Jateng Purwomanggung Resmi Diluncurkan, Gratis Sembilan Hari)
Dengan konektivitas antar wilayah tersebut, Ganjar Pranowo mengatakan akan jadi pengungkit perekonomian masyarakat. Bukan hanya di sektor industri dan perdagangan, tapi juga sektor pariwisata. "Makanya rute yang kita lewati adalah kawasan-kawasan industri, perdagangan, pendidikan dan pariwisata. Agar daerah di sekitar itu bisa terkena dampak positif," kata Ganjar.
Untuk itu Ganjar sangat mengutamakan keamanan dan kenyamanan pelayanan penumpang. Caranya, dengan menjaga integritas operator. Pembinaan bagi sopir agar tidak kebut-kebutan serta bagi petugas agar mengutamakan kejujuran.
Selama beroperasi, armada bus Trans Jateng akan berjalan dengan kecepatan 30-40 Km/jam. Setiap di pemberhentian bus akan istirahat selama 30 detik. Setiap armada, akan memiliki selisih waktu 20-30 menit.
(don)