Menteri LH Cek Pengelolaan Sampah Stasiun Senen dan Terminal Pulo Gebang
loading...
A
A
A
Selain itu, Kepala Stasiun Senen diminta untuk mengatur waktu dan lokasi pembuangan sampah yang terpilah, sesuai regulasi pemerintah daerah. “Saya juga meminta Kepala Stasiun untuk tidak ragu menegakkan peraturan terkait pengelolaan sampah, sesuai kebijakan gubernur dan wali kota," jelasnya.
Menteri Hanif melanjutkan kunjungan ke Terminal Pulo Gebang yang menjadi salah satu terminal terbesar di Jakarta. Hanif menekankan tantangan besar dalam mengelola sampah kepada pengelola Terminal Pulo Gebang.
Dia meminta pengelola Terminal Pulo Gebang untuk melakukan edukasi intensif, mengingatkan penumpang dan pelaku usaha di terminal untuk mengelola sampah masing-masing.
"Kepada pimpinan Terminal Pulo Gebang ini harapan saya tidak bosan-bosan untuk mengedukasi. Jadi bak-bak sampah tadi di area tertentu seperti di tenan tenan kalau memang memungkinkan tidak perlu disediakan. Jadi tenan-tenan itu yang harus mengelola sendiri tidak membebankan kepada pengelola kawasan,” ujarnya.
Menteri Hanif juga meminta pengelola terminal untuk mengoptimalkan fasilitas sampah dengan menyediakan tempat sampah yang terpisah untuk memudahkan pengelolaan lebih lanjut. "Di tempat tertentu diperlukan tempat sampah yang lebih komplet paling tidak ada tiga sampah yang berbeda yang memudahkan mengelola lebih lanjut," imbuhnya
Dirinya pun meminta untuk mengelola Food Waste dengan memanfaatkan area luas terminal untuk menggunakan teknologi komposter agar residu sampah yang dikirim ke Bantar Gebang bisa diminimalkan. "Saya berharap, Terminal Pulo Gebang dapat menjadi contoh tata kelola sampah yang mandiri, sehingga sisa yang dikirim ke Bantar Gebang hanyalah residu," pungkasnya.
Lihat Juga: Mudik Lebaran 2023, 38.600 Penumpang Kereta Tinggalkan Jakarta Via Stasiun Gambir dan Senen
Menteri Hanif melanjutkan kunjungan ke Terminal Pulo Gebang yang menjadi salah satu terminal terbesar di Jakarta. Hanif menekankan tantangan besar dalam mengelola sampah kepada pengelola Terminal Pulo Gebang.
Dia meminta pengelola Terminal Pulo Gebang untuk melakukan edukasi intensif, mengingatkan penumpang dan pelaku usaha di terminal untuk mengelola sampah masing-masing.
"Kepada pimpinan Terminal Pulo Gebang ini harapan saya tidak bosan-bosan untuk mengedukasi. Jadi bak-bak sampah tadi di area tertentu seperti di tenan tenan kalau memang memungkinkan tidak perlu disediakan. Jadi tenan-tenan itu yang harus mengelola sendiri tidak membebankan kepada pengelola kawasan,” ujarnya.
Menteri Hanif juga meminta pengelola terminal untuk mengoptimalkan fasilitas sampah dengan menyediakan tempat sampah yang terpisah untuk memudahkan pengelolaan lebih lanjut. "Di tempat tertentu diperlukan tempat sampah yang lebih komplet paling tidak ada tiga sampah yang berbeda yang memudahkan mengelola lebih lanjut," imbuhnya
Dirinya pun meminta untuk mengelola Food Waste dengan memanfaatkan area luas terminal untuk menggunakan teknologi komposter agar residu sampah yang dikirim ke Bantar Gebang bisa diminimalkan. "Saya berharap, Terminal Pulo Gebang dapat menjadi contoh tata kelola sampah yang mandiri, sehingga sisa yang dikirim ke Bantar Gebang hanyalah residu," pungkasnya.
Lihat Juga: Mudik Lebaran 2023, 38.600 Penumpang Kereta Tinggalkan Jakarta Via Stasiun Gambir dan Senen
(rca)