Bupati Askolani Wujudkan Harapan Masyarakat Pulau Rimau

Sabtu, 25 Januari 2020 - 13:37 WIB
Bupati Askolani Wujudkan Harapan Masyarakat Pulau Rimau
Bupati Askolani Wujudkan Harapan Masyarakat Pulau Rimau
A A A
BANYUASIN - Bupati Banyuasin H Askolani meluncurkan pembangunan jalan poros Lubuk Lancang-Pulau Rimau, Jumat (24/1/2020). Jalan poros ini sebagai bentuk respons atas keluhan masyarakat dan sekaligus menunaikan janji politik.

Proyek dengan pagu anggaran Rp77,08 miliar dikerjakan oleh kontraktor PT Citra Kurnia Wayway ini akan dibangun dengan panjang 18 KM dari Desa Meranti Kecamatan Suak Tapeh sampai ke Jembatan Tanah Kering Desa Teluk Betung Kecamatan Pulau Rimau. Dengan dibangunnya jalan ini akan mengurangi kesulitan yang dirasakan masyarakat eks transmigrasi tersebut.

Tidak hanya sampai di sini, rencananya pembangunan akan dilanjutkan hingga ke Kecamatan Selat Penuguan bahkan rencananya akan dilapisi aspal hotmix. Masyarakat diminta untuk bersama-sama menjaga jalan ini dengan tidak membawa muatan kendaraannya melebihi tonase yakni 8 ton sesuai dengan kapasitas jalan kabupaten.

Hadir dalam peluncuran ini, Sekda HM Senen Har, Kadis PUTR Ardi Arpani, Anggota DPRD Farida Ahyati Rohim, Camat Pulau Rimau, Camat Suak Tapeh, Kadis Perhubungan, Kadis Sosial dan Kepala BPBD dan Kesbangpol.

Bupati H Askolani menegaskan bahwa diluncrukannya pembangunan jalan poros Pulau Rimau ini sebagai bentuk komitmen Pemkab Banyuasin untuk mempermudah akses transportasi masyarakat tiga kecamatan yakni Kecamatan Suak Tapeh, Pulau Rimau dan Selat Penuguan. yang akan menggeliatkan ekonomi masyarakat.

Selama ini masyarakat khususnya Pulau Rimau dan Selat Penuguan bertanya-tanya kapan jalan trans Pulau Rimau dibangun. Padahal terang Askolani, pembangunan jalan sudah dimulai sejak tahun 2018, tahun 2019 dan dilanjutkan tahun 2020 ini.

”Prinsip membangun jalan itu, tidak mungkin dimulai dari ujung, tetapi pasti dimulai dari pangkal. Artinya tidak mungkin kita langsung bangun jalan di Pulau Rimau dan Selat Penuguan namun kita bangun dari Kecamatan Suak Tapeh, dan insyaallah tahun ini pengecoran jalan akan sampai ke Jembatan Tanah Kering Pulau Rimau,“ katanya.

Dikatakan Askolani, rusaknya jalan poros Pulau Rimau ini juga menjadi buah bibir dan viral di media sosial, namun mereka tidak adil juga yang diviralkan cuma jalan rusak sementara jalan yang sudah dibangun oleh Pemkab Banyuasin tidak diviralkan.

“Kalau kemarin ada yang mandi lumpur dan viral, nah kalau jalan sudah dicor, nanti viralkan juga sambil ngopi di atas jalan yang sudah cor, ” canda orang nomor satu di Banyuasin ini.

Jujur saja tegas Askolani, biaya pembangunan jalan poros Pulau Rimau dan jalan poros lainnya dari dana pinjaman Bank Sumsel Babel senilai Rp288 miliar. Karena kalau hanya mengandalkan APBD tidak akan selesai dan jalan-jalan dalam wilayah Banyuasin akan semakin rusak parah. Maka Bupati Askolani mengambil sikap untuk melakukan pinjaman.

”Kita pinjam, banyak yang mencemooh, ada yang bilang kalau pinjam semua orang juga bisa. Tapi ingat pinjam dana sebesar itu tidak mudah, kalau tidak ada kepercayaan tentu tidak akan bisa mendapatkan dana pinjaman. Sebelum pinjam kita harus mendapat persetujuan 45 anggota dewan, itu tidak mudah, harus mendapat persetujuan Mendagri dan Menteri Keuangan. Artinya ini kami lakukan demi masyarakat Banyuasin,“ jelasnya.

Dalam kesempatan ini, Bupati H Askolani mengingatkan kontraktor agar mengerjakan proyek ini dengan baik, sungguh-sungguh, sesuai RAB dan gambar. Kepala Dinas PUTR juga diminta melakukan pegawasan dan memperhatikan proses pengerjaannya. Sementara Camat, Kades, masyarakat dan ormas mengawasi penggunaan jalan.

“Dumtruk dilarang melintas kalau melebihi 8 ton, saya sudah instruksikan Kadis Perhubungan bersama Kasat Pol PP untuk memasang portal jalan. Dan kita tidak tebang pilih, kalau melebihi tonase tidak boleh melintas,“ tegasnya.

“Kemarin ada beberapa perusahaan mau menghadap, saya tolak. Tidak ada urusan semuanya harus sesuai aturan, tidak ada pilih kasih. Yang jaga portal juga jangan main-main, harus diawasi kalau Pungli kita pecat,“ tegasnya.

Selain jalan poros Pulau Rimau, lanjut Askolani ada enam jalan poros lagi yang siap dikerjakan dan diluncurkan, yakni pengaspalan jalan poros Desa Lubuk Karet, Taja Raya II dan Taja Mulya Kec Betung sepanjang 12 Km, peningkatan ruas Jalan Muara Padang- Muara Sugihan Kecamatan Muara Padang sepanjang 21 Km, Pembangunan Jalan Poros Kabupaten Banyuasin I–Air Saleh Prambahan Jalur 10 sepanjang 12 Km.

Kemudian, peningkatan Jalan Sungai Dua–Prajen Kecamatan Rambutan sepanjang 3.50 Km, pengecoran Jalan Poros Sukamulya -Karang Petai Kecamatan Banyuasin III sepanjang 11,50 Km dan Rehab jalan poros Tanah Mas Kecamatan Talang Kelapa sepanjang 3,15 Km.

Pemkab Banyuasin terus menggenjot pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan untuk membuka akses bagi masyarakat. ”Melalui program infrastruktur bagus, insyaallah semua jalan penghubung di dalam wilayah Banyuasin akan mulus dan harapan kita perekonomian masyarakat makin baik dan sejahtera,“ katanya.

Maka dari itu, dirinya minta dukungan seluruh masyarakat agar proses pembangunan ini berjalan lancar tidak ada halangan. Dan yang terpenting jangan di pertanyakan lagi kenapa harus pinjam dana untuk bangun jalan, karena dengan dana pinjaman ini merupakan solusi untuk mengatasi persoalan infrasfruktur mengingat kalau mengandalkan APBD Banyuasin tentu sampai kapanpun tidak akan bisa.

Anggota DPRD Banyuasin Farida Ahyati Rochim dan H Ali Mahmudi menyambut baik pembangunan jalan poros Pulau Rimau tersebut. Kedua wakil rakyat ini minta masyarakat untuk menjaga jalan ini dengan tidak membawa angkutan melebihi tonase jalan. ”Selama ini kita berpanas-panasan, berlumpur dan berdebu. Rasanya sudah lelah, nah sekarang jalan dibangun. Ayo kita jaga bersama-sama,“ ajaknya.

Sementara itu, Tokoh Masyarakat Pulau Rimau Huzaimah mengatakan masyarakat Pulau Rimau dan tentu masyarakat Selat Penuguan bersyukur dan berterima kasih kepada Bupati Banyuasin yang telah mengupayakan pembangunan jalan poros tersebut.

”Pak Bupati sampai ngutang untuk membangun jalan poros Pulau Rimau, ini tentu demi masyarakat. Maka saya ajak masyarakat untuk bersyukur dengan menjaga jalan ini secara bersama-sama dengan tidak membawa angkutan melebihi kapasitas jalan. Jangan mendahulukan kepentingan pribadi tapi pikirkan kepentingan masyarakat banyak,“ ajaknya.

Tujuh Jalan Poros

1. Pengaspalan jalan poros Desa Lubuk Karet, Taja Raya II dan Taja Mulya Kecamatan Betung Rp30,62 miliar.

2. Peningkatan Ruas Jalan Muara Padang- Muara Sugihan Kecamatan Muara Padang Rp81,84 miliar,

3. Pembangunan Jalan Poros Kabupaten Banyuasin I – Air Saleh Prambahan Jalur 10 Rp49,32 miliar.

4. Peningkatan Jalan Lubuk Lancang Kecamaan Suak Tapeh menuju Kecamatan Pulau Rimau Rp77,08 miliar.

5. Peningkatan Jalan Sungai Dua – Prajen Kecamatan Rambutan Rp13,58 miliar.

6. Pengecoran Jalan Poros Sukamulya -Karang Petai Kecamatan Banyuasin III Rp39,27 miliar.

7. Rehab Jalan Poros Tanah Mas Kecamatan Talang Kelapa Rp8,2 miliar.
(alf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.6939 seconds (0.1#10.140)