Survei Pilgub NTT, Elektabilitas Melki-Johni 38,1 Persen
loading...
A
A
A
Menyikapi hasil survei LPMM, Pengamat Politik Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Royke R Siahainenia menilai faktor Melki yang merupakan mantan Anggota DPR dari NTT memudahkannya untuk dikenal di daerah Timur Indonesia bukan hanya NTT.
"Sehingga, Melki kuat sekali di daerah Indonesia Timur. Memang dia sadar betul, makanya dia merekrut wakil gubernur yang bisa menggarap Flores itu yang mantan Kapolda ini memang yang jadi menarik adalah posisi Melki, memang di NTT khususnya posisi dia sangat kuat, karena dia pernah kerja-kerja saat reses DPR itu yang paling menentukan," ucap Royke.
Apalagi, lanjut Royke, kepedulian Melki terhadap masyarakat NTT cukup besar. Dia mengatakan, NTT sebagai daerah dengan indeks kapasitas fiskal yang rendah, satu-satunya kebijakan penolong daerah NTT dengan affirmation policy agar fungsi distribusi dan alokasi APBN dapat tersalurkan di daerah 3T di NTT.
Karena, lanjutnya, selama ini, dalam politik anggaran, kebijakan afirmatif belum secara eksplisit menyasar pada kompleksitas daerah "remote area" seperti NTT. Menurutnya, yang tampak hanyalah dari dana transfer pusat (DAU/DAK) dengan indikator umum seperti jumlah penduduk, tingkat kemiskinan, luas wilayah, dan potensi SDA di NTT.
"Dan yang punya diskresi budget activism movement adalah DPR RI dan pemerintah pusat nah tentu saja jika pasangan Melki Laka Lena-Johni Asadoma yang diusung oleh partai politik pengusung pemerintah dan pemilik kursi mayoritas di DPR RI," ucapnya.
"Kebijakan afirmatif bagi NTT akan lebih mudah terlaksana. Pasangan ini menarik, jika melihat NTT ke depan kalau bagaimanapun Melki dari Golkar posisinya kuat di Jakarta, ke depan NTT perlu jaringan seperti itu. Jadi Melki ini sebagai alternatif untuk kemajuan NTT ke depan," pungkasnya.
"Sehingga, Melki kuat sekali di daerah Indonesia Timur. Memang dia sadar betul, makanya dia merekrut wakil gubernur yang bisa menggarap Flores itu yang mantan Kapolda ini memang yang jadi menarik adalah posisi Melki, memang di NTT khususnya posisi dia sangat kuat, karena dia pernah kerja-kerja saat reses DPR itu yang paling menentukan," ucap Royke.
Apalagi, lanjut Royke, kepedulian Melki terhadap masyarakat NTT cukup besar. Dia mengatakan, NTT sebagai daerah dengan indeks kapasitas fiskal yang rendah, satu-satunya kebijakan penolong daerah NTT dengan affirmation policy agar fungsi distribusi dan alokasi APBN dapat tersalurkan di daerah 3T di NTT.
Karena, lanjutnya, selama ini, dalam politik anggaran, kebijakan afirmatif belum secara eksplisit menyasar pada kompleksitas daerah "remote area" seperti NTT. Menurutnya, yang tampak hanyalah dari dana transfer pusat (DAU/DAK) dengan indikator umum seperti jumlah penduduk, tingkat kemiskinan, luas wilayah, dan potensi SDA di NTT.
"Dan yang punya diskresi budget activism movement adalah DPR RI dan pemerintah pusat nah tentu saja jika pasangan Melki Laka Lena-Johni Asadoma yang diusung oleh partai politik pengusung pemerintah dan pemilik kursi mayoritas di DPR RI," ucapnya.
"Kebijakan afirmatif bagi NTT akan lebih mudah terlaksana. Pasangan ini menarik, jika melihat NTT ke depan kalau bagaimanapun Melki dari Golkar posisinya kuat di Jakarta, ke depan NTT perlu jaringan seperti itu. Jadi Melki ini sebagai alternatif untuk kemajuan NTT ke depan," pungkasnya.
(rca)