Survei Jelang Pilkada NTT, Melki Laka Lena-Johni Asadoma Unggul
loading...
A
A
A
"Dari potret hasil survei kami ini tergambar bahwa untuk level pemilihan gubernur selisih angka top of mind ini tidak sedikit," katanya.
Dia menjelaskan, dalam beberapa variabel survei yang dilakukan IDM ini membuat pasangan Melki Laka Lena dan Johni Asadoma unggul jauh dari paslon lainnya.
Variabel pertama paket para paslon dalam hasil survei menunjukkan Melki Laka Lena menjadi pilihan tertinggi sebagai Calon Gubernur NTT dibandingkan dengan kandidat lainnya.
Profil personal Melki Laka Lena berada pada pilihan Top of mind di angka 40,1 persen. Kemudian figur cagub paslon 01 Yohanis Fransiskus Lema di angka 30,4 persen. Sedangkan figur cagub Simon Petrus Kamlasi 19,8 persen dan yang tidak memilih 9,7 persen.
Variabel kedua bukan hanya pada pilihan nama figur cagub, ketika ditambahkan variabel figur calon wakil Gubernurnya saja. Ternyata hasil survei dari IDM juga menunjukkan nama paslon 02 mantan Kapolda NTT Johni Asadoma juga menjadi pilihan tertinggi untuk variabel ini di antara calon Wakil Gubernur NTT lainnya dengan raihan angka 37,4 persen.
Sementara cawagub paslon nomor urut 3 Andreas Garu Saleh dapat raihan angka 16,6 persen, kemudian untuk cawagub paslon nomor urut 1 Jane Natalia Suryanto 15,6 persen, dan yang tidak memilih angkanya sebesar 30,4 persen,
Demikian juga terkait variabel survei dengan simulasi pertanyaan tertutup mengunakan kuisioner kepada para responden dengan pertanyaan pasangan Cagub - Cawagub yang akan dipilih jika pilkada digelar hari ini.
Dari variabel ini IDM mendapatkan hasil survei bahwa paslon Melki Laka Lena dan Johni Asadoma meraih tingkat keterpilihannya atau elektabilitas mencapai 41,8 persen unggul dari paslon 01 Yohanis Fransiskus Lema dan Jane Natalia Suryanto yang meraih angka elektabilitas sebesar 30,6 persen.
"Sedangkan elektabilitas paslon Simonn Petrus Kamlasi dan Andreas Garu diangka 20,8 persen dan yang belum menentukan pilihan dan tidak menjawab sebanyak 6,8 persen," kata Heru.
Variabel lain yang dijelaskan oleh Heru Supryatno bahwa ada korelasi yang kuat antara tingkat elektabilitas para paslon dengan tingkat popularitas dan akseptabilitas mereka. Varibel ini paslon 02 pasangan Melki Laka Lena dan Johni Asadoma meraih tingkat popularitas mencapai 84,6 persen dan tingkat akseptabilitasnya 86,7 persen.
Dia menjelaskan, dalam beberapa variabel survei yang dilakukan IDM ini membuat pasangan Melki Laka Lena dan Johni Asadoma unggul jauh dari paslon lainnya.
Variabel pertama paket para paslon dalam hasil survei menunjukkan Melki Laka Lena menjadi pilihan tertinggi sebagai Calon Gubernur NTT dibandingkan dengan kandidat lainnya.
Profil personal Melki Laka Lena berada pada pilihan Top of mind di angka 40,1 persen. Kemudian figur cagub paslon 01 Yohanis Fransiskus Lema di angka 30,4 persen. Sedangkan figur cagub Simon Petrus Kamlasi 19,8 persen dan yang tidak memilih 9,7 persen.
Variabel kedua bukan hanya pada pilihan nama figur cagub, ketika ditambahkan variabel figur calon wakil Gubernurnya saja. Ternyata hasil survei dari IDM juga menunjukkan nama paslon 02 mantan Kapolda NTT Johni Asadoma juga menjadi pilihan tertinggi untuk variabel ini di antara calon Wakil Gubernur NTT lainnya dengan raihan angka 37,4 persen.
Sementara cawagub paslon nomor urut 3 Andreas Garu Saleh dapat raihan angka 16,6 persen, kemudian untuk cawagub paslon nomor urut 1 Jane Natalia Suryanto 15,6 persen, dan yang tidak memilih angkanya sebesar 30,4 persen,
Demikian juga terkait variabel survei dengan simulasi pertanyaan tertutup mengunakan kuisioner kepada para responden dengan pertanyaan pasangan Cagub - Cawagub yang akan dipilih jika pilkada digelar hari ini.
Dari variabel ini IDM mendapatkan hasil survei bahwa paslon Melki Laka Lena dan Johni Asadoma meraih tingkat keterpilihannya atau elektabilitas mencapai 41,8 persen unggul dari paslon 01 Yohanis Fransiskus Lema dan Jane Natalia Suryanto yang meraih angka elektabilitas sebesar 30,6 persen.
"Sedangkan elektabilitas paslon Simonn Petrus Kamlasi dan Andreas Garu diangka 20,8 persen dan yang belum menentukan pilihan dan tidak menjawab sebanyak 6,8 persen," kata Heru.
Variabel lain yang dijelaskan oleh Heru Supryatno bahwa ada korelasi yang kuat antara tingkat elektabilitas para paslon dengan tingkat popularitas dan akseptabilitas mereka. Varibel ini paslon 02 pasangan Melki Laka Lena dan Johni Asadoma meraih tingkat popularitas mencapai 84,6 persen dan tingkat akseptabilitasnya 86,7 persen.