Kisah Bhre Wirabhumi, Anak Selir Hayam Wuruk Pemecah Majapahit Timur dan Barat

Minggu, 13 Oktober 2024 - 08:00 WIB
loading...
Kisah Bhre Wirabhumi,...
Perang Paregreg pecah Kerajaan Majapahit menjadi dua Timur dan Barat. Foto/Ilustrasi/Ist
A A A
PRABU Hayam Wuruk turun dari takhta, Kerajaan Majapahit mengalami perpecahan. Sebelumnya dikenal sebagai kerajaan yang kuat dan bersatu, Majapahit terbagi menjadi dua bagian: Majapahit Barat dan Majapahit Timur.

Perpecahan ini dipicu oleh konflik internal dan perselisihan di antara para anggota keluarga kerajaan, yang memuncak pada tahun 1406 setelah terjadinya Perang Paregreg, sebagaimana diriwayatkan dalam Kakawin Pararaton.

Kerajaan Majapahit Timur dipimpin Bhre Wirabhumi, yang naik tahta usai Perang Paregreg. Sebelumnya, wilayah tersebut berada di bawah kekuasaan Wikramawardhana, yang memerintah setelah wafatnya Hayam Wuruk.



Namun, konflik perebutan kekuasaan terjadi dan menyebabkan perpecahan yang mengakibatkan munculnya Majapahit Timur sebagai entitas terpisah. Bhre Wirabhumi, putra Hayam Wuruk dari seorang selir bernama Bhre Kahuripan, menjadi sosok kunci di wilayah timur ini.

Konflik yang memicu perpecahan ini berakar dari hubungan yang kompleks di dalam keluarga kerajaan. Hayam Wuruk memiliki dua saudara perempuan, yaitu Bhre Lasem dan Bhre Pajang. Bhre Lasem menikah dengan Bhre Matahun.

Namun pernikahan ini tidak menghasilkan keturunan. Sementara itu, Bhre Pajang menikah dengan Sri Singawardhana dari Paguhan, yang kemudian memiliki seorang putra bernama Raden Gagak Sali alias Wikramawardhana, yang di kemudian hari dikenal sebagai Bhre Mataram.

Menurut Kakawin Nagarakretagama, Bhre Lasem adalah putri tunggal dari pasangan Bhre Daha Dyah Wiyat Sri Rajadewi Maharajasa dan Bhre Wengker Hyang Parameswara, yang dikenal sebagai Wijayarajasa.



Bhre Lasem memiliki nama asli Rajasaduhitendudewi dan memiliki hak untuk menggantikan ibunya sebagai Bhre Daha. Hal ini menunjukkan bahwa Bhre Lasem merupakan saudara sepupu dari Hayam Wuruk, yang semakin memperumit struktur keluarga kerajaan saat itu.

Bhre Wirabhumi menikah dengan Nagarawardhani, yang dalam beberapa catatan lain disebut sebagai Bhre Lasem Sang Alemu. Pernikahan ini memperkuat posisi politik Bhre Wirabhumi dalam keluarga kerajaan.

Namun hal itu juga menjadi salah satu penyebab persaingan dengan Wikramawardhana, suami dari Kusumawardhani, putri Hayam Wuruk yang sah dari istri permaisuri. Wikramawardhana dan Kusumawardhani merupakan pewaris resmi Majapahit setelah Hayam Wuruk.

Namun dengan posisi kuat yang dimiliki Bhre Wirabhumi sebagai putra Hayam Wuruk dari selir, persaingan antara kedua pihak ini tidak dapat dihindari. Perang Paregreg pun terjadi sebagai akibat dari konflik tersebut.



Sehingga berakhir kekalahan Bhre Wirabhumi, meskipun posisinya penguasa di Majapahit Timur tetap diakui untuk beberapa waktu. Menurut sumber-sumber China, Bhre Wirabhumi dikenal sebagai Put-ling-ta-ha, yang merupakan transliterasi dari "Putreng Daha" atau Bhre Daha.

Pada tahun 1403, Bhre Wirabhumi mengirim utusan ke China untuk meminta pengakuan resmi dari Kaisar Yunglo. Langkah ini menunjukkan bahwa Bhre Wirabhumi berusaha memperkuat legitimasinya sebagai penguasa Majapahit Timur melalui dukungan dari kekaisaran Cina.

Sejak tahun 1388, Bhre Wirabhumi yang menjadi Bhre Daha, secara resmi telah menguasai wilayah timur Majapahit yang sebelumnya dikuasai oleh leluhurnya, Hyang Parameswara Wijayarajasa, sejak tahun 1377.

Bhre Daha, yang dalam sejarah dikenal sebagai Put-ling-ta-ha, menggunakan posisi politik dan aliansinya untuk mempertahankan kekuasaan di Majapahit Timur. Namun, ketegangan antara dua faksi keluarga kerajaan ini tetap mengakar.



Akhirnya, Perang Paregreg yang pecah pada awal abad ke-15, menjadi simbol konflik internal yang melemahkan Majapahit, hingga akhirnya menyebabkan fragmentasi politik dan berkurangnya pengaruh kerajaan di Nusantara.

Konflik tersebut juga menjadi pertanda melemahnya kekuatan Majapahit secara keseluruhan. Meskipun Wikramawardhana memenangkan Perang Paregreg, kerusakan yang ditimbulkan oleh konflik internal ini membuat Majapahit tidak lagi sekuat sebelumnya.

Di bawah tekanan konflik keluarga, keretakan kekuasaan, serta tantangan dari luar, kejayaan Majapahit perlahan meredup setelah abad ke-15. Perpecahan Majapahit menjadi barat dan timur menandai fase baru dalam sejarah kerajaan besar ini.

Di mana Bhre Wirabhumi menjadi tokoh sentral di wilayah timur. Pertikaian internal, perebutan takhta, dan aliansi politik yang rumit di dalam keluarga kerajaan Majapahit menunjukkan betapa kompleksnya dinamika kekuasaan pada masa itu.

Bhre Wirabhumi penguasa Majapahit Timur memanfaatkan hubungan politiknya, termasuk hubungan dengan China, untuk mengokohkan kekuasaan, meski akhirnya konflik internal menjadi faktor kunci menurunnya kekuatan Majapahit sebagai kerajaan besar di Asia Tenggara.
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Kisah Sosok Misteri...
Kisah Sosok Misteri Raja Keliling yang Berani Menyerang Kerajaan Majapahit
Kisah Kerajaan Mataram...
Kisah Kerajaan Mataram Bangun Istana Megah yang di Dalamnya Terdapat Masjid
Kisah Mpu Prapanca,...
Kisah Mpu Prapanca, Penulis Sejarah Majapahit yang Mengungsi ke Lereng Gunung Akibat Hinaan Bangsawan
Kisah Mpu Prapanca,...
Kisah Mpu Prapanca, Pejabat Keagamaan Sekaligus Penulis Nagarakretagama Sejarah Peradaban Majapahit
Kisah Perang Bhatoro...
Kisah Perang Bhatoro Katong vs Ki Ageng Kutu dalam Penyebaran Islam di Ponorogo
Bangunan Suci Peninggalan...
Bangunan Suci Peninggalan Kerajaan Majapahit dari Kagenengan, Antahpura, hingga Bhayalango
Kisah Raja Singasari...
Kisah Raja Singasari Wisnuwardhana Menumpas Amukan Pemberontak Linggapati
Kisah Brimob Selamatkan...
Kisah Brimob Selamatkan Jenderal M Jusuf dari Berondong Peluru Kelompok Kahar Muzakkar
Riwayat Puluhan Candi...
Riwayat Puluhan Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit di Lereng Gunung Penanggungan dan Lawu
Rekomendasi
Luncurkan Logo Baru,...
Luncurkan Logo Baru, MNC University Terus Berinovasi demi Masa Depan Bangsa
Populix Raih Pendanaan...
Populix Raih Pendanaan Seri B Senilai Rp72 Miliar
5 Alasan Raja Salman...
5 Alasan Raja Salman Ingin Lunasi Semua Utang Suriah ke Bank Dunia
Berita Terkini
Kisah Sosok Misteri...
Kisah Sosok Misteri Raja Keliling yang Berani Menyerang Kerajaan Majapahit
19 menit yang lalu
Profil Anne Ratna Mustika,...
Profil Anne Ratna Mustika, Mantan Istri Dedi Mulyadi yang Jarang Diketahui Publik
1 jam yang lalu
Pemkot Depok Larang...
Pemkot Depok Larang Siswa Bawa Kendaraan Bermotor ke Sekolah
7 jam yang lalu
Jelang Hari Paskah,...
Jelang Hari Paskah, 2 Legislator dari Partai Perindo Berbagi Kasih dengan Masyarakat
8 jam yang lalu
Oknum Dokter RS Swasta...
Oknum Dokter RS Swasta Malang Diduga Lecehkan Pasien Wanita Muda saat Rawat Inap
9 jam yang lalu
Duduki Pimpinan DPRD,...
Duduki Pimpinan DPRD, Anggota Legislatif dari Partai Perindo Siap Majukan Mamberamo Raya
10 jam yang lalu
Infografis
Smartphone dan Komputer...
Smartphone dan Komputer akan Bebas dari Tarif Trump
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved