Kisah Panji Laras, Legenda Rakyat Sampang yang Sebarkan Islam dengan Ditemani Ayam Jago

Minggu, 13 Oktober 2024 - 07:00 WIB
loading...
Kisah Panji Laras, Legenda...
Makam Panji Laras di Kampung Madegan, Kelurahan Polagan, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Foto/Diwan Mohamad Zahri
A A A
Panji Laras merupakan tokoh legenda yang populer di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Dikisahkan jika dirinya ditemani ayam jago kesayangannya berhasil menyebarkan ajaran Islam di wilayah Madura.

Banyak masyarakat yang meyakini jika makam Panji Laras berada di Kampung Madegan, Kelurahan Polagan, Kecamatan Sampang.

Menurut penuturan juru kunci Makam Panji Laras, Fauzan menyebut jika tokoh legenda itu dahulu sangat disegani dalam adu ayam jago. Panji Laras juga disebutkan mengajak setiap lawan yang dikalahkan ayam jago-nya untuk masuk Islam.

Kisah Panji Laras


Dilansir dari laman resmi Provinsi Jawa Timur, kisah Panji Laras bermula dari sebuah kerajaan besar yang ada di Jawa Timur. Dalam kerajaan itu terdapat Raja yang memerintah dengan adil dan bijaksana.



Sang Raja mempunyai kegemaran berburu binatang di hutan. Pada suatu hari, pagi-pagi buta sang Raja pergi berburu dengan diiringi beberapa orang pengawal prajurit sakti. Mereka keluar masuk hutan.

Namun hari itu rupanya nasib mereka belum beruntung. Karena sampai tengah hari mereka belum juga mendapatkan hasil buruan. Sang Raja berhenti sejenak.

Hingga pandangan Raja itu tertuju pada suatu bukit di mana terdapat padepokan dikelilingi sawah dan ladang yang subur. Padepokan tersebut dihuni oleh seorang pendeta dengan anak perempuannya.

Singkat cerita, Sang Raja mempersunting putri pendeta itu, dan mengutus para pengawalnya untuk kembali ke kerajaan dan meminta seorang Patih menggantikan perannya.



Namun ketika Istri Raja itu tengah mengandung, Sang Raja justru memilih untuk kembali ke kerajaannya. Dengan rasa berat hati terpaksa sang Putri melepaskan kepergian baginda.

Tibalah saatnya sang Putri melahirkan, la melahirkan seorang bayi laki-laki yang diberi nama oleh kakeknya Panji Laras. Dia tumbuh menjadi anak yang cerdas.

Suatu pagi, ketika panji laras sedang bermain-main di halaman padepokan yang berada ditengah hutan tersebut, muncullah seekor elang yang melepaskan seekor anak ayam jantan dari cengkramannya dan jatuh di atas padepokan.

Dari situlah Panji Laras menemukan ayam jago yang di masa depan akan menemani perjalanannya. Ketika sudah berusia 10 tahun, Panji Laras meminta izin pada ibu dan kakeknya untuk merantau ke kota dan meninggalkan hutan.

Sampailah Panji Laras di kotaraja, di alun-alun istana banyak para penyabung ayam yang sedang mengadu ayam jagonya. Kemenangan demi kemenangan kemudian diperoleh Panji Laras dan membuatnya mendapat banyak emas.

Bukannya untuk foya-foya, uang tersebut justru digunakan Panji Laras untuk membantu fakir miskin. Seiring berjalannya waktu, berita kehebatan ayam jago Panji Laras ini akhirnya sampai ke telinga sang Raja.

Raja memang selalu ingin mengadu ayam jago miliknya dengan yang terkuat di wilayahnya. Singkat cerita ayam jago Panji Laras mampu menang dan dari situ jugalah identitas Panji Laras diketahui oleh sang Raja, di mana anak yang mengalahkannya itu adalah anaknya sendiri.

Sejak saat itu ibu dan kakek Panji Laras lalu dibawa ke Istana dan hidup bahagia di sana. Itulah kisah singkat tentang sosok Panji Laras dan ayam jago yang tak terkalahkan.
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1311 seconds (0.1#10.140)