Gubernur Jateng Ancam Copot Kepsek Tahan Ijazah Karena Uang

Kamis, 27 Agustus 2020 - 16:47 WIB
loading...
Gubernur Jateng Ancam Copot Kepsek Tahan Ijazah Karena Uang
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo kembali menegaskan tidak boleh ada sekolah di Jawa Tengah yang menahan ijazah alumni. Foto/Dok.SINDOnews
A A A
SEMARANG - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo kembali menegaskan tidak boleh ada sekolah di Jawa Tengah yang menahan ijazah alumni. Jika ada sekolah yang menahan ijazah atas alasan uang maka Ganjar tidak segan untuk mencopot kepala sekolah dari jabatannya.

(Baca juga: Ditreskoba Polda Kalbar Musnahkan Ratusan Gram Sabu Dari Malaysia )

"Tidak ada lagi sekarang. Semua yang lapor ke saya itu langsung saya minta ambil ijazahnya, ngomong sama kepala sekolahnya. Biasanya kalau WA ke saya, tunjukkan WA-nya itu. Kalau ijazah tidak dikasih karena alasan uang, lapor saya, saya copot kepala sekolahnya. Sekarang hampir semua yang ada itu keluar," tegas Ganjar, Kamis (27/8/2020).

Hal itu disampaikan Ganjar menanggapi adanya laporan terkait penahanan ijazah milik alumni SMKN 1 Cepu, Kabupaten Blora. Laporan tersebut sebelumnya masuk kepada anggota Dewan Pendidikan Blora, Singgih Hartono, dan diteruskan ke Ganjar. Hari Rabu (26/8/2020) kemarin Singgih bersama sekitar sembilan mantan siswa SMKN 1 Cepu mendatangi kepala sekolah untuk media si dan meminta ijazah diberikan.

"Di Blora itu ada beberapa. Kemarin dilaporkan oleh Pak Singgih dan sudah langsung diminta ke sekolah. Alhamdulillah langsung diberikan semuanya," ujar Ganjar sambil menunjukkan pesan dari Singgih Hartono yang mengabarkan ijazah sudah diterima oleh masing-masing alumni.

Selain kasus di SMKN 1 Cepu itu, Ganjar juga menyampaikan adanya laporan lagi terkait penahanan ijazah. Ganjar kemudian menyampaikan dan menyuruh pelapor untuk menemui kepala sekolah masing-masing. (Baca juga: Melawan Saat Ditangkap, Pengedar Narkoba Ditembak Polisi )

"Ini contoh saja yang ada. Artinya sudah pakem, tidak boleh ada yang menahan ijazah . Kalau toh itu harus dibayar dan siswanya tidak mampu, utang, sing mbayar (yang bayar) gubernurnya. Tapi ijazah tidak boleh ditahan, ini belaku untuk semuanya," tegas Ganjar.

Ganjar sudah meminta kepada Dinas Pendidikan dan cabang dinas di daerah untuk terus memonitor. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kejadian serupa di lain waktu dan tempat. Langkah itu juga untuk mengantisipasi adanya salah persepsi atau berbeda pandangan terkait ijazah yang belum diberikan kepada siswa.

"Itu sudah sejak kepala dinas sebelumnya. Saya minta untuk inventarisasi dan kami sisir satu persatu. Tidak boleh ada yang nahan ( ijazah )," katanya. (Baca juga: Diterpa Angin Kencang KM Sabuk Nusantara 109 Kandas )
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2475 seconds (0.1#10.140)