BNPB Imbau Masyarakat Waspada Potensi Gempa Susulan di Kabupaten Bandung
loading...
A
A
A
BANDUNG - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada adanya potensi gempa susulan di Kabupaten Bandung . Dia menyarankan agar masyarakat mengungsi jika tempat tinggalnya tidak cukup kuat.
“Masih ada potensi gempa susulan seperti diberitakan oleh BMKG, untuk itu kepada masyarakat kami mengimbau untuk tetap waspada,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam konferensi pers secara daring, Kamis (19/9/2024).
Abdul Muhari menjelaskan bagi masyarakat yang merasa tempat tinggalnya belum cukup layak untuk ditempati, ia mengimbau agar tetap mengungsi.
“Bagi masyarakat yang merasa mungkin rumahnya tidak cukup kuat atau tidak cukup layak untuk untuk ditempati sementara karena masih akan ada gempa-gempa susulan sampai energi di segmen gempa ini stabil kembali, itu bisa untuk sementara waktu tinggal di tempat pengungsian sambil kita lakukan asessment kondisi bangunan terdampak yang ada di beberapa kabupaten/kota ini,” jelasnya.
Sebelumnya, Abdul Muhari menyebutkan pihaknya mencatat sebanyak 710 jiwa mengungsi akibat gempa bumi Magnitudo 4,9 di Kabupaten Bandung Rabu kemarin.
“Untuk pengungsian, kami mencatat ada 710 jiwa yang saat ini mengungsi di Kabupaten Bandung,” ucapnya.
Dia juga menyebutkan bahwa berdasarkan laporan, sebanyak 532 unit sarana prasarana hingga bangunan di Kabupaten Bandung rusak berat.
“Untuk sarana prasarana dan bangunan hingga pagi ini BNPB mencatat untuk Kabupaten Bandung ada 532 unit rusak berat, 475 unit rumah rusak sedang, 1013 unit rusak ringan dan 1263 rumah terdampak lainnya masih dilakukan asesment untuk kriteria kerusakan,” jelas dia.
“Selain itu 2 unit gedung pemerintahan terdampak, 55 unit fasilitas ibadah juga terdampak di Kabupaten Bandung,” imbuh dia.
Di Kabupaten Garut, lanjut Abdul Muhari, sebanyak 204 unit bangunan juga terdampak. Kendati begitu, pihaknya masih melakukan pendataan terkait klasifikasi kerusakan.
“Untuk Kabupaten Garut 204 unit terdampak saat ini masih dilakukan asesment untuk klasifikasi tingkat kerusakan, sedangkan untuk Kabupaten Bandung Barat dilaporkan ada 1 unit rumah rusak berat dan 2 unit rumah rusak ringan. Di Kabupaten Purwakarta ada 1 unit rumah rusak berat dan Kabupaten Bogor 1 unit rumah rusak ringan,” pungkas dia.
“Masih ada potensi gempa susulan seperti diberitakan oleh BMKG, untuk itu kepada masyarakat kami mengimbau untuk tetap waspada,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam konferensi pers secara daring, Kamis (19/9/2024).
Abdul Muhari menjelaskan bagi masyarakat yang merasa tempat tinggalnya belum cukup layak untuk ditempati, ia mengimbau agar tetap mengungsi.
“Bagi masyarakat yang merasa mungkin rumahnya tidak cukup kuat atau tidak cukup layak untuk untuk ditempati sementara karena masih akan ada gempa-gempa susulan sampai energi di segmen gempa ini stabil kembali, itu bisa untuk sementara waktu tinggal di tempat pengungsian sambil kita lakukan asessment kondisi bangunan terdampak yang ada di beberapa kabupaten/kota ini,” jelasnya.
Sebelumnya, Abdul Muhari menyebutkan pihaknya mencatat sebanyak 710 jiwa mengungsi akibat gempa bumi Magnitudo 4,9 di Kabupaten Bandung Rabu kemarin.
“Untuk pengungsian, kami mencatat ada 710 jiwa yang saat ini mengungsi di Kabupaten Bandung,” ucapnya.
Dia juga menyebutkan bahwa berdasarkan laporan, sebanyak 532 unit sarana prasarana hingga bangunan di Kabupaten Bandung rusak berat.
“Untuk sarana prasarana dan bangunan hingga pagi ini BNPB mencatat untuk Kabupaten Bandung ada 532 unit rusak berat, 475 unit rumah rusak sedang, 1013 unit rusak ringan dan 1263 rumah terdampak lainnya masih dilakukan asesment untuk kriteria kerusakan,” jelas dia.
“Selain itu 2 unit gedung pemerintahan terdampak, 55 unit fasilitas ibadah juga terdampak di Kabupaten Bandung,” imbuh dia.
Di Kabupaten Garut, lanjut Abdul Muhari, sebanyak 204 unit bangunan juga terdampak. Kendati begitu, pihaknya masih melakukan pendataan terkait klasifikasi kerusakan.
“Untuk Kabupaten Garut 204 unit terdampak saat ini masih dilakukan asesment untuk klasifikasi tingkat kerusakan, sedangkan untuk Kabupaten Bandung Barat dilaporkan ada 1 unit rumah rusak berat dan 2 unit rumah rusak ringan. Di Kabupaten Purwakarta ada 1 unit rumah rusak berat dan Kabupaten Bogor 1 unit rumah rusak ringan,” pungkas dia.
(kri)