Kisah Pasukan Tartar Kalah Perang di Pulau Jawa, Kaisar Khubilai Khan Murka Hukum Komandannya
loading...
A
A
A
Pasukan Cina mengalami kekalahan perang melawan koalisi pasukan Jawa-Madura. Pasukan itu dipimpin oleh Raden Wijaya dan Arya Wiraraja di pasukan Madura. Serangan ke tentara Tartar Cina itu dilangsungkan usai penaklukan Kerajaan Gelang-Gelang di Daha, yang dipimpin Jayakatwang.
Kalah berperang dengan Pasukan Jawa yang menerapkan strategi cerdik membuat tentara Tartar Cina menarik keseluruhan pasukannya. Penarikan ini setelah tentara Cina harus kehilangan 3 ribu pasukan di Pulau Jawa.
Dikutip darı buku "Pararaton : Biografi Para Raja Singhasari-Majapahit", Sabtu (7/9/2024), dikisahkan bagaimana pasukan Tartar itu akhirnya kembali pulang ke Cina menggunakan kapal-kapal. Mereka berhasil membawa seratus orang tawanan perang, di antaranya merupakan para perwira kerajaan.
Sementara, Jayakatwang dan anaknya telah berhasil dibunuh terlebih dahulu. Pasukan Tartar ini akhirnya meninggalkan Pulau Jawa tanggal 24 bulan empat atau tepatnya 31 Mei 1293.
Setelah berlayar selama 68 hari, mereka tiba di Pelabuhan Quân-zhōu. Oleh-oleh yang dibawa dari Jawa berupa benda-benda emas, dupa, wewangian, kain, cula badak, gading, dan sebagainya. Seluruh barang tersebut ditaksir bernilai 500.000 tahil perak.
Selain itu, mereka juga membawa peta, catatan kependudukan, serta surat dengan huruf emas yang ditulis raja Wūlī (mungkin sama dengan Mauliwarmadewa, yaitu gelar raja Malayu di Dharmaśrāya).
Tapi kematian ribuan pasukan Tartar membuat Kaisar Khubilai Khan sangat marah. Ia harus kehilangan 3 ribu pasukan ketika berperang di Jawa. Akhirnya dua komandan perang Tartar yakni Shĩ Bì dan Yikėmòsè dijatuhi hukuman cambuk masing-masing tujuh belas kali dan sepertiga harta mereka disita.
Sebaliknya, Gão Xīng mendapat hadiah 50 tahil emas karena tidak tertipu oleh muslihat Raden Wijaya. Demikianlah kisah serangan pasukan Yuán ke Pulau Jawa pada tahun 1293 menurut berita Cina dalam naskah Yuánshi.
Lihat Juga: Kisah Pangeran Diponegoro Marah Besar ke Sultan Muda Keraton Yogyakarta Akibat Hilangnya Tradisi Jawa
Kalah berperang dengan Pasukan Jawa yang menerapkan strategi cerdik membuat tentara Tartar Cina menarik keseluruhan pasukannya. Penarikan ini setelah tentara Cina harus kehilangan 3 ribu pasukan di Pulau Jawa.
Dikutip darı buku "Pararaton : Biografi Para Raja Singhasari-Majapahit", Sabtu (7/9/2024), dikisahkan bagaimana pasukan Tartar itu akhirnya kembali pulang ke Cina menggunakan kapal-kapal. Mereka berhasil membawa seratus orang tawanan perang, di antaranya merupakan para perwira kerajaan.
Sementara, Jayakatwang dan anaknya telah berhasil dibunuh terlebih dahulu. Pasukan Tartar ini akhirnya meninggalkan Pulau Jawa tanggal 24 bulan empat atau tepatnya 31 Mei 1293.
Setelah berlayar selama 68 hari, mereka tiba di Pelabuhan Quân-zhōu. Oleh-oleh yang dibawa dari Jawa berupa benda-benda emas, dupa, wewangian, kain, cula badak, gading, dan sebagainya. Seluruh barang tersebut ditaksir bernilai 500.000 tahil perak.
Selain itu, mereka juga membawa peta, catatan kependudukan, serta surat dengan huruf emas yang ditulis raja Wūlī (mungkin sama dengan Mauliwarmadewa, yaitu gelar raja Malayu di Dharmaśrāya).
Tapi kematian ribuan pasukan Tartar membuat Kaisar Khubilai Khan sangat marah. Ia harus kehilangan 3 ribu pasukan ketika berperang di Jawa. Akhirnya dua komandan perang Tartar yakni Shĩ Bì dan Yikėmòsè dijatuhi hukuman cambuk masing-masing tujuh belas kali dan sepertiga harta mereka disita.
Sebaliknya, Gão Xīng mendapat hadiah 50 tahil emas karena tidak tertipu oleh muslihat Raden Wijaya. Demikianlah kisah serangan pasukan Yuán ke Pulau Jawa pada tahun 1293 menurut berita Cina dalam naskah Yuánshi.
Lihat Juga: Kisah Pangeran Diponegoro Marah Besar ke Sultan Muda Keraton Yogyakarta Akibat Hilangnya Tradisi Jawa
(kri)