Kisah Haji Darip, Jawara Sakti Bekasi yang Bikin Merinding Ketakutan Pasukan Belanda
loading...
A
A
A
Kemudian seorang lagi ada Mohamad Nur mantan agen Departemen Bank yang memiliki tanda tompel di pipinya dan ada Raden Sukirman, ketiga orang ini memiliki andil besar dalam pembunuhan tentara sekutu di Kali Bekasi.
Beberapa orang yang terlibat di antaranya Haji Hasim seorang mantan guru, Mohamad seorang keturunan Arab, Si’un pemimpin pelopor, Apang Bin Indung.
Cikarang di perkuat juga oleh para pelopor terkenal lainnya lagi seperti Merin Bin Si’un, Mejid, Risam, Arim, Amid, Usen, Kang Bia, Minang seorang mantan perwira militer, Sepen, Atun, Raden Sutia, Saleh Rustam, Ma’en dan Ju’in.
Orang tersebut dinilai sekutu memiliki pistol dan karabin, sedangkan Merin memiliki senjata tua dari Pondok Gede tanpa amunisi. Cikarang saat ini disebut-sebut memiliki pasukan ekstrem terkuat di wilayah tersebut.
Kekuatan mereka ini diperkirakan mencapai 200 orang. 100 Pelopor dan TKR di tangsi dekat pos kereta, tepatnya sebelah utara rel kereta api. Mereka memiliki kendaraan 4 sepeda motor, 3 mobil penumpang dan 1 truk.
Utara Cikarang terdapat markas tepatnya di kampung Cabang. Markas ini dipimpin Muhamad Nur dengan 50 orang bersenjata lengkap namun tanpa helm baja. Markas kampung Jagawana dekat kali Cikarang, jalan setapak di utara rel kereta api di pimpin Risam, Arim dan Saleh.
Pasukannya berjumlah 150 orang bersenjatakan 20 karabin dan 40 sampai 50 pistol. Daerah Tambelang di perkuat oleh kelompok Icing dengan pasukan 40 orang bersenjatakan 2 karabin dan 5 pistol.
Wilayah Sukatani ada kelompok Haji Dahlan memimpin 200 oranc-orang kuat dengan senjata 10 karabin dan 20 revolver. Tokoh terkenal lainnya di sini ada Toyib, Raman dan Murangi. Murangi disebut telah membantai 7 dari 13 orang yang diturunkan dari kereta beberapa bulan lalu.
Saat ini ada 6 wanita Eropa di Kongsi kampung Cabang. Markas Kedung Gede, ada 50 orang pemuda dari Karawang bersenjata lengkap. Memiliki dinamit yang di pasang pada jembatan Citarum dan kali Cikarang.
Beberapa orang yang terlibat di antaranya Haji Hasim seorang mantan guru, Mohamad seorang keturunan Arab, Si’un pemimpin pelopor, Apang Bin Indung.
Cikarang di perkuat juga oleh para pelopor terkenal lainnya lagi seperti Merin Bin Si’un, Mejid, Risam, Arim, Amid, Usen, Kang Bia, Minang seorang mantan perwira militer, Sepen, Atun, Raden Sutia, Saleh Rustam, Ma’en dan Ju’in.
Orang tersebut dinilai sekutu memiliki pistol dan karabin, sedangkan Merin memiliki senjata tua dari Pondok Gede tanpa amunisi. Cikarang saat ini disebut-sebut memiliki pasukan ekstrem terkuat di wilayah tersebut.
Kekuatan mereka ini diperkirakan mencapai 200 orang. 100 Pelopor dan TKR di tangsi dekat pos kereta, tepatnya sebelah utara rel kereta api. Mereka memiliki kendaraan 4 sepeda motor, 3 mobil penumpang dan 1 truk.
Utara Cikarang terdapat markas tepatnya di kampung Cabang. Markas ini dipimpin Muhamad Nur dengan 50 orang bersenjata lengkap namun tanpa helm baja. Markas kampung Jagawana dekat kali Cikarang, jalan setapak di utara rel kereta api di pimpin Risam, Arim dan Saleh.
Pasukannya berjumlah 150 orang bersenjatakan 20 karabin dan 40 sampai 50 pistol. Daerah Tambelang di perkuat oleh kelompok Icing dengan pasukan 40 orang bersenjatakan 2 karabin dan 5 pistol.
Wilayah Sukatani ada kelompok Haji Dahlan memimpin 200 oranc-orang kuat dengan senjata 10 karabin dan 20 revolver. Tokoh terkenal lainnya di sini ada Toyib, Raman dan Murangi. Murangi disebut telah membantai 7 dari 13 orang yang diturunkan dari kereta beberapa bulan lalu.
Saat ini ada 6 wanita Eropa di Kongsi kampung Cabang. Markas Kedung Gede, ada 50 orang pemuda dari Karawang bersenjata lengkap. Memiliki dinamit yang di pasang pada jembatan Citarum dan kali Cikarang.