Kisah Jaka Tarub, Legenda Rakyat Jawa Tengah Jatuh Cinta dengan Bidadari Cantik

Senin, 26 Agustus 2024 - 12:13 WIB
loading...
Kisah Jaka Tarub, Legenda...
Jaka Tarub dikenal luas dalam legenda Jawa Tengah dan cikal bakal Kesultanan Mataram. Foto/Ilustrasi/Istimewa
A A A
JAKA Tarub dikenal luas dalam legenda Jawa Tengah adalah seorang pemuda yang akhirnya menjadi leluhur raja-raja Kesultanan Mataram melalui putrinya, Retno Nawangsih.

Kisah hidupnya yang penuh misteri dan keajaiban tercatat dalam Babad Tanah Jawi serta menjadi cerita rakyat yang populer hingga kini. Menurut legenda, Jaka Tarub adalah seorang pemuda yatim piatu yang diadopsi oleh Nyai Ageng Tarub.

Dia ditemukan oleh seorang pemburu bernama Ki Ageng Selandaka di Desa Tarub. Sejak kecil, Jaka Tarub dikenal sebagai pemuda yang gemar berburu, mengikuti jejak ayah angkatnya. Suatu hari, ketika ia tengah berburu.



Jaka Tarub mendapati dirinya di sebuah telaga di Gunung Keramat—sebuah tempat yang terkenal sebagai lokasi mandi para bidadari dari kahyangan. Saat itu, tujuh bidadari cantik tengah mandi di telaga.

Terpesona oleh kecantikan mereka, Jaka Tarub memutuskan untuk mengambil salah satu selendang milik bidadari bernama Dewi Nawangwulan. Tanpa selendangnya, Dewi Nawangwulan tidak dapat kembali ke kahyangan dan akhirnya terpaksa tinggal di bumi.

Jaka Tarub kemudian menawarkan bantuan kepada Dewi Nawangwulan, yang akhirnya bersedia ikut ke rumahnya.



Dalam waktu singkat, mereka menikah dan hidup berbahagia. Dewi Nawangwulan menggunakan kesaktiannya untuk menghemat persediaan makanan mereka; hanya dengan sebutir beras, ia mampu membuat sebakul nasi.

Namun, kebahagiaan mereka mulai goyah ketika Jaka Tarub, yang penasaran, melanggar larangan istrinya untuk tidak membuka tutup penanak nasi. Akibatnya, kesaktian Dewi Nawangwulan hilang, dan mereka harus hidup seperti orang biasa.

Suatu hari, ketika persediaan beras mereka menipis, Dewi Nawangwulan menemukan selendang merahnya yang hilang tersembunyi di dalam lumbung. Marah mengetahui bahwa suaminya yang mencuri selendang tersebut, ia memutuskan untuk kembali ke kahyangan.

Meskipun Jaka Tarub memohon agar istrinya tetap tinggal, tekad Dewi Nawangwulan sudah bulat. Hanya demi putrinya, Dewi Nawangsih, Dewi Nawangwulan rela turun ke bumi untuk menyusui, sebelum akhirnya kembali ke kahyangan untuk selamanya.

Kisah Jaka Tarub ini bukan hanya menjadi legenda, tetapi juga bagian penting dari sejarah lisan masyarakat Jawa Tengah. Cerita ini menggambarkan hubungan antara manusia dan makhluk halus, serta misteri kehidupan yang tak terduga.

Kisah cinta antara Jaka Tarub dan Dewi Nawangwulan, yang dimulai dari sebuah kesalahan kecil, berakhir dengan perpisahan yang menyedihkan, namun tetap diingat sebagai bagian dari warisan budaya yang kaya.
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2114 seconds (0.1#10.140)