Cagub NTB Sitti Rohmi Diskusi dengan Mahasiwa: Terbayang Masa Depan 20-30 Tahun ke Depan

MATARAM - Calon Gubernur (Cagub) Nusa Tenggara Barat (NTB) dari Partai Perindo, Sitti Rohmi Djalilah mengaku senang ketika bertemu dan berdiskusi dengan para mahasiswa.

"Setiap ketemu mahasiswa memang seneng selalu ya, karena terbayang masa depan kita 20-30 tahun ke depan, vibesnya beda," kata Sitti Rohmi dalam Dialog Mata NTB Episode I, Denotasi Pemimpin NTB 2024-2029 di The Dome Universitas Mataram (Unram), Kamis (22/8/2024).



Kegiatan yang digagas BEM Unram dengan Tema Conversation For Letter NTB itu mendapatkan antusias dan sambutan hangat dari para peserta yang hadir.



Kegiatan ini bertujuan untuk mendekatkan calon pemimpin dengan pemilihnya. Denotasi pemimpin atau makna seorang pemimpin, harus baik dan berbuat kebaikan.

Diskusi ini mengahadirkan tiga narasumber, yakni calon gubernur NTB periode 2024-2029.

Sementara calon gubernur NTB yang diusung oleh Partai Perindo --partai berlambang Rajawali mengembangkan sayap itu--Sitti Rohmi di hadapan para panelis dan mahasiswa, kembali menegaskan, komitmennya untuk membangun NTB mulai dari pedesaan.



Pasangan Sitti Rohmi Djalilah - W. Musyafirin (Rohmi - Firin) dengan jargonnya NTB maju dan berdaya saing, berjanji akan meningkatkan kualitas pembangunan diberbagai sektor, khsusnya sektor pendidikan.

Pasangan ini diusung Partai Perindo, yang dipimpin oleh Ketua Umum DPP Partai Perindo Angela Tanoesoedibjo dan Ketua Majelis Persatuan DPP Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo.

Sitti Rohmi yang juga merupakan kader Partai Perindo -- yang dikenal sebagai partai modern yang menjunjung tinggi demokrasi, peduli rakyat kecil, dan gigih berjuang untuk penciptaan lapangan kerja, kesejahteraan rakyat, dan Indonesia maju-- kembali mendapatkan kesempatan lebih untuk melanjutkan sesi dialog dengan para panelis dan mahasiswa yang hadir.

Ummi Rohmi yang juga menjabat Ketua Dewan Pertimbangan Partai Perindo NTB diikenal dengan jargonnya si Jilbab Hijau, berkomitmen untuk memajukan NTB dalam berbagai sektor, seperti peningkatan kualitas SDM, pendidikan, kesehatan, dan peningkatan kesejahteraan ekonomi kerakyatan.

"Tadi banyak berbicara tentang wisata, potensi pembangunan kita, kekhawatiran kita terlalu mengedepankan wisata tapi pertanian tergeser, seperti itu, keresahan nmahasiswa," ujarnya.