Mengenal Desa Sidomulyo di Blora, Kampung Halaman Pratama Arhan
loading...
A
A
A
BLORA - Desa Sidomulyo, yang terletak di Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, kini dikenal luas sebagai kampung halaman Pratama Arhan , pemain sepak bola nasional yang telah mengharumkan nama Indonesia. Arhan, yang lahir pada 21 Desember 2001, memulai kariernya di tim utama PSIS Semarang pada tahun 2018 dan semakin dikenal setelah meraih gelar pemain muda terbaik pada ajang Piala AFF 2020.
Desa Sidomulyo memiliki wilayah seluas 13,41 kilometer persegi, menjadikannya desa dengan wilayah terluas kedua di Kecamatan Banjarejo setelah Desa Banjarejo. Dengan jumlah penduduk mencapai 6.289 jiwa, desa ini terdiri dari 6 Rukun Warga (RW) dan 30 Rukun Tetangga (RT). Menurut data terbaru dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) tahun 2023, terdapat 2.122 kepala keluarga dengan kepadatan penduduk mencapai 483,77 jiwa per kilometer persegi.
Desa Sidomulyo tidak hanya dikenal karena Pratama Arhan, tetapi juga karena upaya pembangunan yang kini tengah berlangsung, salah satunya adalah pembangunan rumah baru bagi keluarga Arhan di Dukuh Kedung Kenongo. Proses pembangunan ini dimulai sejak Maret 2022 setelah Bupati Blora, Arief Rohman, menjenguk ibu Arhan, Surati, yang saat itu sedang sakit. Berkat bantuan dari pengusaha Handoko, pemilik Realfood Indonesia, rumah yang semula berdinding bambu dan berlantaikan tanah kini sedang dibangun menjadi rumah yang lebih layak.
Rumah baru ini akan memiliki tiga kamar tidur, ruang tamu, ruang keluarga, MCK, serta warung tempat ibunda Arhan berjualan. Selama proses pembangunan, keluarga Arhan sementara tinggal di rumah saudara, sedangkan rumah lama dijadikan tempat istirahat para pekerja.
Meski dikenal sebagai kampung halaman pesepak bola nasional, Desa Sidomulyo masih masuk dalam kategori desa miskin di Kabupaten Blora. Berdasarkan data, sebanyak 48 desa di Blora termasuk dalam kategori miskin, dan Desa Sidomulyo adalah salah satunya. Kabupaten Blora sendiri berada di peringkat ke-13 dari 35 kabupaten atau kota di Jawa Tengah dalam upaya pengentasan kemiskinan, menjadikannya masuk dalam zona merah.
Bupati Blora, Arief Rohman, menyampaikan bahwa pihaknya terus berupaya untuk mengentaskan kemiskinan di desa tersebut. Dengan dukungan dari IAIN Pekalongan, tim dosen dan mahasiswa telah diterjunkan untuk memetakan kondisi Desa Sidomulyo. Diharapkan, hasil kajian ini dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai status desa ini.
“Dengan adanya kajian dari perguruan tinggi, kita bisa menentukan apakah desa ini masih layak dikategorikan sebagai desa miskin atau tidak. Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) akan kita gunakan untuk mengubah posisi warga miskin jika memang berdasarkan kajian mereka tidak layak masuk kategori miskin,” jelas Arief Rohman.
Pembangunan rumah bagi orang tua Pratama Arhan juga menjadi bagian dari upaya perbaikan kondisi desa ini. Bupati Arief bahkan berencana untuk berdonasi bersama teman-temannya guna mendukung pembangunan rumah tersebut.
Dengan adanya perhatian dari berbagai pihak, Desa Sidomulyo kini tidak hanya dikenal sebagai desa asal Pratama Arhan, tetapi juga sebagai desa yang tengah berjuang untuk keluar dari jerat kemiskinan, sembari terus berbenah demi masa depan yang lebih baik.
Desa Sidomulyo memiliki wilayah seluas 13,41 kilometer persegi, menjadikannya desa dengan wilayah terluas kedua di Kecamatan Banjarejo setelah Desa Banjarejo. Dengan jumlah penduduk mencapai 6.289 jiwa, desa ini terdiri dari 6 Rukun Warga (RW) dan 30 Rukun Tetangga (RT). Menurut data terbaru dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) tahun 2023, terdapat 2.122 kepala keluarga dengan kepadatan penduduk mencapai 483,77 jiwa per kilometer persegi.
Desa Sidomulyo tidak hanya dikenal karena Pratama Arhan, tetapi juga karena upaya pembangunan yang kini tengah berlangsung, salah satunya adalah pembangunan rumah baru bagi keluarga Arhan di Dukuh Kedung Kenongo. Proses pembangunan ini dimulai sejak Maret 2022 setelah Bupati Blora, Arief Rohman, menjenguk ibu Arhan, Surati, yang saat itu sedang sakit. Berkat bantuan dari pengusaha Handoko, pemilik Realfood Indonesia, rumah yang semula berdinding bambu dan berlantaikan tanah kini sedang dibangun menjadi rumah yang lebih layak.
Rumah baru ini akan memiliki tiga kamar tidur, ruang tamu, ruang keluarga, MCK, serta warung tempat ibunda Arhan berjualan. Selama proses pembangunan, keluarga Arhan sementara tinggal di rumah saudara, sedangkan rumah lama dijadikan tempat istirahat para pekerja.
Baca Juga
Meski dikenal sebagai kampung halaman pesepak bola nasional, Desa Sidomulyo masih masuk dalam kategori desa miskin di Kabupaten Blora. Berdasarkan data, sebanyak 48 desa di Blora termasuk dalam kategori miskin, dan Desa Sidomulyo adalah salah satunya. Kabupaten Blora sendiri berada di peringkat ke-13 dari 35 kabupaten atau kota di Jawa Tengah dalam upaya pengentasan kemiskinan, menjadikannya masuk dalam zona merah.
Bupati Blora, Arief Rohman, menyampaikan bahwa pihaknya terus berupaya untuk mengentaskan kemiskinan di desa tersebut. Dengan dukungan dari IAIN Pekalongan, tim dosen dan mahasiswa telah diterjunkan untuk memetakan kondisi Desa Sidomulyo. Diharapkan, hasil kajian ini dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai status desa ini.
“Dengan adanya kajian dari perguruan tinggi, kita bisa menentukan apakah desa ini masih layak dikategorikan sebagai desa miskin atau tidak. Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) akan kita gunakan untuk mengubah posisi warga miskin jika memang berdasarkan kajian mereka tidak layak masuk kategori miskin,” jelas Arief Rohman.
Pembangunan rumah bagi orang tua Pratama Arhan juga menjadi bagian dari upaya perbaikan kondisi desa ini. Bupati Arief bahkan berencana untuk berdonasi bersama teman-temannya guna mendukung pembangunan rumah tersebut.
Dengan adanya perhatian dari berbagai pihak, Desa Sidomulyo kini tidak hanya dikenal sebagai desa asal Pratama Arhan, tetapi juga sebagai desa yang tengah berjuang untuk keluar dari jerat kemiskinan, sembari terus berbenah demi masa depan yang lebih baik.
(hri)