Benteng Canggu, Simbol Kekuatan Kerajaan Singasari di Sungai Brantas
loading...
A
A
A
Wisnuwardhana sendiri diyakini meninggal pada tahun 1268 menurut Nagarakratāgama, yang sering dianggap lebih valid daripada Pararaton. Wisnuwardhana juga dikenal karena berhasil menumpas pemberontakan Sang Lingganing Pati di Mahibit, daerah di utara Canggu.
Pertahanan pemberontak berhasil ditembus oleh Mahişa Bungalan, seorang punggawa Kerajaan Tumapel. Pemberontakan ini juga tercatat dalam Nagarakretagama pada pupuh 41, bait 2, yang menyebutkan bahwa Wisnuwardhana berhasil melenyapkan penjahat bernama Linggapati.
Benteng besar ini menjadi simbol kekuatan dan ketangguhan Kerajaan Singasari di bawah kepemimpinan Wisnuwardhana. Namun, kisah di balik benteng ini masih menyimpan banyak misteri yang mengundang rasa penasaran hingga kini.
Apakah Wisnuwardhana benar-benar meresmikan benteng tersebut? Ataukah Kertanagara yang melanjutkan proyek ambisius ini? Kisah ini terus hidup dalam ingatan sejarah, menawarkan sekilas tentang masa kejayaan Singasari yang memikat.
Lihat Juga: Kisah Cinta Jenderal Sudirman dengan Siti Alfiah, Gambaran Tentang Cinta yang Tak Memandang Harta
Pertahanan pemberontak berhasil ditembus oleh Mahişa Bungalan, seorang punggawa Kerajaan Tumapel. Pemberontakan ini juga tercatat dalam Nagarakretagama pada pupuh 41, bait 2, yang menyebutkan bahwa Wisnuwardhana berhasil melenyapkan penjahat bernama Linggapati.
Benteng besar ini menjadi simbol kekuatan dan ketangguhan Kerajaan Singasari di bawah kepemimpinan Wisnuwardhana. Namun, kisah di balik benteng ini masih menyimpan banyak misteri yang mengundang rasa penasaran hingga kini.
Apakah Wisnuwardhana benar-benar meresmikan benteng tersebut? Ataukah Kertanagara yang melanjutkan proyek ambisius ini? Kisah ini terus hidup dalam ingatan sejarah, menawarkan sekilas tentang masa kejayaan Singasari yang memikat.
Lihat Juga: Kisah Cinta Jenderal Sudirman dengan Siti Alfiah, Gambaran Tentang Cinta yang Tak Memandang Harta
(ams)