Sapi Kurban 1,2 Ton dari Jokowi Diserahkan ke Masjid Al Akbar Surabaya
A
A
A
SURABAYA - Sapi kurban milik Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berbobot 1,2 ton disumbangkan ke Masjid Al Akbar Surabaya (MAS), Jawa Timur.
Penyembelihan sapi kurban itu bakal dilakukan Juru Sembelih Halal Indonesia (Juleha), sebuah lembaga nonprofit yang concern dalam syiar dakwah penyembelihan yang halal, berkualitas dan tidak menyakiti hewan.
Ketua DPW Juleha Jatim, Imam Pauji membenarkan bahwa Juleha ditunjuk Ketua Badan Pelaksana Pengelola Nasional Al Akbar Surabaya karena memang memiliki reputasi positif dalam teknik penyembelihan yang sesuai syariat dan membuat daging sembelihan menjadi lebih berkualitas.
“Kami memang selama ini concern memberi pelatihan gratis di berbagai wilayah untuk teknik penyembelihan yang benar-benar sesuai kaidah fikih dan tidak membuat hewan stres. Jika stres, kualitas daging akan menurun. Sementara jika tidak sesuai kaidah fikih maka daging menjadi haram,” ujarnya, Jumat (9/8/2019).
Faktanya, banyak penyembelihan yang jauh dari kaidah yang dibenarkan. Imam melanjutkan, banyak terjadi hewan direbahkan dengan cara tersiksa. Kemudian, disembelih melebihi jakun.
“Atau belum mati sudah dikuliti dan dipenggal kepalanya, atau kondisi menyembelih dilakukan berulang-ulang. Jika seperti itu, selain daging berkualitas buruk, juga jatuhnya menjadi haram dagingnya,” paparnya.
Untuk persiapan penyembelihan, Imam Pauji menyatakan dirinya menyiapkan sudah bilah (pisau) kualitas terbaik. Bahkan, ada ahli asah khusus yang diserahi bilahnya sejak seminggu lalu.
Selain menyembelih sapi kurban milik Jokowi, pihaknya juga diserahi menyembelih sapi kurban milik pedangdut asal Sidoarjo, Via Vallen sebanyak tiga ekor.
Sapi kurban itu masing-masing berbobot 1.3 ton, 1 ton dan berbobot 900 kg. Juleha diserahi menyembelih sapi kurban milik Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang berbobot 1 ton.
Sapi milik Via Vallen disembelih hari pertama Idul Adha di Porong, Sidoarjo sedangkan milik Presiden dan Gubernur Jati Khofifah Indar Parawansa disembelih pada hari kedua di Masjid Al Akbar.
Ketua Badan Pelaksana Pengelola MAS, Helmy M Noor, mengatakan, pihaknya menunjuk Juleha karena sudah mengetahui kepakaran dan reputasinya. “Kami memang menunjuk ahlinya agar lebih afdhol,” jawabnya singkat.
Penyembelihan sapi kurban itu bakal dilakukan Juru Sembelih Halal Indonesia (Juleha), sebuah lembaga nonprofit yang concern dalam syiar dakwah penyembelihan yang halal, berkualitas dan tidak menyakiti hewan.
Ketua DPW Juleha Jatim, Imam Pauji membenarkan bahwa Juleha ditunjuk Ketua Badan Pelaksana Pengelola Nasional Al Akbar Surabaya karena memang memiliki reputasi positif dalam teknik penyembelihan yang sesuai syariat dan membuat daging sembelihan menjadi lebih berkualitas.
“Kami memang selama ini concern memberi pelatihan gratis di berbagai wilayah untuk teknik penyembelihan yang benar-benar sesuai kaidah fikih dan tidak membuat hewan stres. Jika stres, kualitas daging akan menurun. Sementara jika tidak sesuai kaidah fikih maka daging menjadi haram,” ujarnya, Jumat (9/8/2019).
Faktanya, banyak penyembelihan yang jauh dari kaidah yang dibenarkan. Imam melanjutkan, banyak terjadi hewan direbahkan dengan cara tersiksa. Kemudian, disembelih melebihi jakun.
“Atau belum mati sudah dikuliti dan dipenggal kepalanya, atau kondisi menyembelih dilakukan berulang-ulang. Jika seperti itu, selain daging berkualitas buruk, juga jatuhnya menjadi haram dagingnya,” paparnya.
Untuk persiapan penyembelihan, Imam Pauji menyatakan dirinya menyiapkan sudah bilah (pisau) kualitas terbaik. Bahkan, ada ahli asah khusus yang diserahi bilahnya sejak seminggu lalu.
Selain menyembelih sapi kurban milik Jokowi, pihaknya juga diserahi menyembelih sapi kurban milik pedangdut asal Sidoarjo, Via Vallen sebanyak tiga ekor.
Sapi kurban itu masing-masing berbobot 1.3 ton, 1 ton dan berbobot 900 kg. Juleha diserahi menyembelih sapi kurban milik Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang berbobot 1 ton.
Sapi milik Via Vallen disembelih hari pertama Idul Adha di Porong, Sidoarjo sedangkan milik Presiden dan Gubernur Jati Khofifah Indar Parawansa disembelih pada hari kedua di Masjid Al Akbar.
Ketua Badan Pelaksana Pengelola MAS, Helmy M Noor, mengatakan, pihaknya menunjuk Juleha karena sudah mengetahui kepakaran dan reputasinya. “Kami memang menunjuk ahlinya agar lebih afdhol,” jawabnya singkat.
(shf)