Asal Usul Gajayana, Nama Kereta Api yang Diambil dari Gelar Raja Kerajaan Kanjuruhan di Malang

Jum'at, 02 Agustus 2024 - 13:46 WIB
loading...
Asal Usul Gajayana,...
Raja Gajayana yang memerintah Kerajaan Kanjuruhan meninggalna banyak prasasti. Di antaranya Candi Badut yang di daerah Karangwidoro, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Foto/Avirista Midaada
A A A
ASAL usul Gajayana yang dipakai sebagai nama kereta api (KA) rute Malang-Jakarta menarik diketahui. Ternyata Gajayana merupakan Raja Kerajaan Kanjuruhan yang berkuasa pada tahun 760-789 M.

Raja Gajayana sebelum naik tahta bernama Sang Liwa. Dia memerintah di Istana Kerajaan Kanjuruhan yang sekarang berada di wilayah Dinoyo-Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.



Kereta Api (KA) Gajayana mendadak jadi perbincangan usai seorang terduga teroris ditangkap oleh Densus 88 Antiteror di Stasiun Solo Balapan, Jawa Tengah. Terduga teroris tersebut diketahui naik KA Gajayana dari Malang ke Solo pada Rabu (31/7/2024) lalu.

Di banding Kerajaan Majapahit maupun Kerajaan Singosari yang tersohor, maka Kerajaan Kanjuruhan mungkin kurang begitu dikenal oleh masyarakat. Akan tetapi, Kanjuruhan berdiri jauh sebelum muncul Majapahit dan Singasari.



Berdasarkan catatan sejarah, Kerajaan Kanjuruhan umurnya hampir sama dengan Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat. Pusat pemenerintahan Kerahaan Kanjuruhan terletak di pinggiran aliran Kali Metro, kawasan lereng Gunung Kawi sisi timur.

Keberadaan Kerajaan Kanjuruhan dibuktikan dengan ditemukan pada prasasti Dinoyo tahun 682 saka atau 760 Masehi.



Prasasti Dinoyo sendiri merupakan bagian dari peninggalan Kerajaan Kanjuruhan yang diidentifikasi berdiri pada abad 6 dan 7 Masehi.

Prasasti ini ditemukan tak jauh dari aliran Sungai Metro, sementara salah satu bangunan peninggalan Candi Badut juga lokasi ditemukan tak jauh dari lokasi tersebut.

Dikutip dari berbagai sumber, pada prasasti tersebut disebutkan ada raja bernama Raja Dewasimha, kemudian setelah meninggal digantikan sang raja yang bernama Sang Liswa. Nah, Sang Liswa inilah yang akhirnya mendapat gelar Gajayana.

Pada masa kepemimpinan Gajayana, Kerajaan Kanjuruhan mengalami masa puncak kejayaan. Daerah kekuasaannya meliputi lereng timur dan barat Gunung Kawi. Sedangkan di sisi barat mencapai ke area Pegunungan Tengger Semeru.

Sementara di sisi utara bahkan hingga mencapai pesisir Laut Jawa. Sedangkan di wilayah selatan kekuasannya mencapai pantai selatan Pulau Jawa.

Setelah masa kepemimpinan Raja Gajayana, Kerajaan Kanjuruhan kemudian dipimpin oleh Pangeran Jananiya.

Raja Kanjuruhan Pangeran Jananiya ini merupakan menantu dari Raja Gajayana. Dia menikah dengan satu-satunya anak dari Raja Gajayana bernama Uttejana. Kedua pasang suami istri ini memimpin kerajaan dengan penuh kebijaksanaan.

Kemunduran Kerajaan Kanjuruhan muncul setelah sekitar tahun 847 Masehi, saat Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah mengembangkan kekuasaannya. Perluasan kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno kala itu di bawah perintah Sri Maharaja Rakai Pikatan Dyah Saladu.

Kerajaan Mataram Kuno kemudian kian meluaskan kekuasaannya hingga Jawa Timur. Termasuk di wilayah yang dulunya menjadi kekuasaan Kerajaan Kanjuruhan hilang hingga akhirnya dikuasai Kerajaan Mataram Kuno.

Dari sanalah akhirnya Kerajaan Kanjuruhan hanya menjadi bagian dari wilayah kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno.

Pegiat Sejarah Eko Irawan mengakui bila nama Kerajaan Kanjuruhan dari catatan sejarah di Jawa Timur masih menjadi salah satu kerajaan tertua yang teridentifikasi hingga kini.

"Jadi Kanjuruhan ini kerajaan tertua di Jawa Timur, seumuran dengan Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat yang berdiri abad 7-8 masehi," kata Eko beberapa waktu lalu.

Dari sana nama Kerajaan Kanjuruhan dengan Raja Gajayana ini menjadi sebuah inspirasi dan diabadikan untuk dua nama stadion kebanggaan di Malang raya.

Stadion Gajayana yang menjadi stadion tertua di Indonesia, dinamakan dengan nama Raja Gajayana. Sedangkan Stadion Kanjuruhan yang berada di Kepanjen, Kabupaten Malang dipilih sebagai kemasyhuran nama Kanjuruhan menjadi kerajaan tertua di Jawa Timur.

"Sudah peradaban maju sejak dahulu, mungkin itu kebanggaan juga," paparnya.

Kini meski Kerajaan Kanjuruhan telah musnah, namun jejak-jejak sejarah kejayaan Kerajaan Kanjuruhan ini masih dapat ditemui di Malang raya. Di antaranya yakni Candi Badut yang di daerah Karangwidoro, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
5 Hal Menarik dari Prabu...
5 Hal Menarik dari Prabu Siliwangi, Mulai dari Asal Usul hingga Mitos Macan Putih
Tim Labfor Polri Usut...
Tim Labfor Polri Usut Kebakaran 3 Gerbong KA di Stasiun Tugu Yogyakarta
Kolonel Agus Hernoto:...
Kolonel Agus Hernoto: Legenda Kopassus yang Berani Hadang Jenderal LB Moerdani dengan Moncong Senjata
3 Gerbong Kereta di...
3 Gerbong Kereta di Stasiun Tugu Yogyakarta Terbakar, KAI Usut Penyebabnya
Majapahit Taklukan Kerajaan...
Majapahit Taklukan Kerajaan Thailand Berujung Hubungan Erat Melayu dan Jawa
Pengamanan Istana Singasari...
Pengamanan Istana Singasari Diperketat usai Anusapati Habisi Nyawa Ken Arok
Kisah SBY yang Selamatkan...
Kisah SBY yang Selamatkan Pimpinan Musuh saat Perang di Timor Timur demi Taati Hukum Perang
Kisah Perdebatan 2 Pemuka...
Kisah Perdebatan 2 Pemuka Agama dan Kecerdikan Ken Arok Bunuh Penguasa Tumapel
Asal Muasal Penemuan...
Asal Muasal Penemuan Nagarakretagama yang Gambarkan Tiga Kerajaan Besar di Jawa
Rekomendasi
Popularitas Kate Middleton...
Popularitas Kate Middleton Menurun, Warga Amerika Lebih Menyukai Pangeran Harry
Jakarta Masuk Puncak...
Jakarta Masuk Puncak Daftar Kota Dunia yang Akan Hadapi Banjir Dahsyat
Celine Evangelista Menangis...
Celine Evangelista Menangis Cium Kakbah, Perjalanan Perdana ke Tanah Suci usai Mualaf
Berita Terkini
Profil Irjen Pol Nanang...
Profil Irjen Pol Nanang Avianto, Alumni Akpol 1990 dengan Karier Mentereng Jadi Kapolda Jatim
3 jam yang lalu
Kanit PPA Polrestabes...
Kanit PPA Polrestabes Makassar Minta Rp10 Juta ke Pelaku Pelecehan, Rp5 Juta untuk Korban dan Rp5 Juta Iptu HR
5 jam yang lalu
5 Hal Menarik dari Prabu...
5 Hal Menarik dari Prabu Siliwangi, Mulai dari Asal Usul hingga Mitos Macan Putih
5 jam yang lalu
Kisah Bripka Joko Hadi,...
Kisah Bripka Joko Hadi, Polisi Penggali Kubur Sukarela Selama 23 Tahun bagi Warga Kurang Mampu
5 jam yang lalu
Kronologi Fidya Kamalindah...
Kronologi Fidya Kamalindah Atlet Taekwondo Nasional asal Bandung Hilang 10 Tahun
11 jam yang lalu
Kasus Korupsi Pabrik...
Kasus Korupsi Pabrik Gula Asembagus, Kortas Tipikor Mabes Polri Geledah Kantor PTPN 1 Surabaya
12 jam yang lalu
Infografis
Asal-usul Siomay Khas...
Asal-usul Siomay Khas Bandung, Jajanan Terenak di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved