Khawatir Tsunami, Warga Pantai Binuangeun Lebak Lari ke Shelter

Jum'at, 02 Agustus 2019 - 20:36 WIB
Khawatir Tsunami, Warga Pantai Binuangeun Lebak Lari ke Shelter
Khawatir Tsunami, Warga Pantai Binuangeun Lebak Lari ke Shelter
A A A
LEBAK - Guncangan gempa berkekuatan 7,4 Skala Richter (SR) membuat panik warga Lebak, Banten. Sebagian besar warga memilih lari ke shelter BPBD.

Mereka yang tinggal di kawasan pesisir pantai di kawasan Lebak dan sekitarnya khawatir terjadi gempa susulan dan gelombang tsunami.

Taufik Hidayat, salah satu warga yang tinggal di Serang, Banten mengaku merasakan guncangan gempa. "Saya di Kota Serang, sekitar 4 jam dari pusat gempa. Tadi begitu gempa warga berlarian ke luar rumah," katanya.

Taufik menyatakan berdasarkan informasi dari rekannya yang bekerja sebagai pegawai penyuluh pertanian (PPL) di Lebak, sejumlah warga di Wanasalam mulai mengungsi ke shelter tsunami milik BPBD Lebak di jalan ke arah Malimping.

"Lokasi warga yang tinggal di sana kan berada berada di pinggir pantai, tadi sudah pada ke shelter," katanya.
Khawatir Tsunami, Warga Pantai Binuangeun Lebak Lari ke Shelter

Hal yang sama disampaikan Gopar, warga Wanasalam, Lebak. Dia menyebutkan bahwa warga di pesisir Pantai Binuangeun sudah keluar dari lokasi dan mencari perlidungan. "Warga sudah pergi ke shelter Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak. Warga sudah meninggalkan pantai," katanya.

Gempa Terasa hingga Solo

Guncangan gempa juga dirasakan warga di Cikarang, Bekasi. "Tadi guncangannya terasa kencang dan lumayan lama," kata Nando Palupi, warga Cikarang Selatan.

Sementara itu, Fajar Mulawarman, warga Depok yang sedang berada di Kota Solo mengaku merasakan guncangan gempa. "Saya sedang berada di lantai 8, lumayan lama terasanya di sini (Solo)," katanya, Jumat (2/8/2019) malam.
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5579 seconds (0.1#10.140)