4 Kisah Cinta Legendaris Zaman Kerajaan Nusantara Picu Perang Besar

Rabu, 31 Juli 2024 - 10:26 WIB
loading...
4 Kisah Cinta Legendaris...
Kisah cinta Raja Majapahit Hayam Wuruk dengan putri sunda Dyah Pitaloka Citraresmi. Foto/Istimewa/AI Nusantara
A A A
Terdapat sejumlah kisah cinta zaman kerajaan nusantara yang menarik untuk diulas. Kisah ini menjadi bumbu romantis tersendiri dalam sejarah kerajaan-kerajaan kuno.

Kisah cinta memang dapat tercipta dimanapun dan kapanpun tak terkecuali bagi keluarga kerajaan kuno. Umumnya, keluarga kerajaan ini tidak memiliki kisah cinta yang menarik dengan adanya perjodohan dari pihak bangsawan.

Kisah cinta zaman kerajaan nusantara yang menarik ini kebanyakan bukan datang dari perjodohan, melainkan dari kisah cinta beda kasta. Terdapat pula kisah cinta yang berujung dnegan peperangan.

4 Kisah Cinta Zaman Kerajaan Nusantara

1. Diyah Wiyat dan Ra Tanca


Kisah cinta zaman kerajaan nusantara yang pertama ini datang dari Majapahit. Dyah Wiyat berasal dari keluarga kerajaan dan memiliki gelar Rajadewi Maharajasa Bhre Dara, sedangkan Ra Tanca hanyalah seorang tabib.

Karena sering bersua, mereka berdua akhirnya saling menaruh hati tanpa memperdulikan status sosial masing-masing. Sayangnya, kisah cinta ini tidak berlangsung mulus karena mendapat banyak tentangan dari anggota keluarga kerajaan lainnya.

Sadar akan kedudukannya, Ra Tanca akhirnya memutuskan untuk menikahi wanita lain. Sedangkan Diyah Wiyat harus dijodohkan dan menjadi istri kedua Raden Kudamerta.

2. Ken Arok dan Ken Dedes


Bisa dibilang jika kisah cinta ini adalah yang paling terkenal sepanjang sejarah kerajaan nusantara. Dimulai dari Ken Arok yang awalnya bukan siapa-siapa menaruh hati pada sosok Ken Dedes yang merupakan istri dari penguasa Tumapel, Tunggul Ametung.

Dari situ, Ken Arok mulai berambisi untuk membunuh Tunggul Ametung demi menjadi penguasa Tumapel dan memperistri Ken Dedes. Ia lalu meminta dibuatkan keris sakti oleh Mpu Gandring.

Setelah mendapatkan keris saktinya, Ken Arok melancarkan aksinya membunuh Tunggul Ametung demi wanita yang disukainya. Usai Tunggul Ametung terbunuh, Ken Arok lantas mengambil alih Tumapel dan mendirikan Kerajaan SIngasari dengan Ken Dedes menjadi pendampingnya.

3. Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso


Roro Jonggrang adalah putri Kerajaan Baka atau Prambanan, sementara Bandung Bondowoso adalah kesatria asal Kerajaan Pengging. Kala pertempuran antara Kerajaan Baka dan Pengging pecah, Bandung Bondowoso menjadi andalan dengan dibantu pasukan jinnya.

Perang itu lantas membuat Kerajaan Baka takluk dan membuat Bandung Bondowoso jadi Raja Baka yang baru. Dari sinilah sang ksatria melihat kecantikan Roro Jonggrang dan mulai jatuh hati.

Roro Jonggrang yang enggan menjadi selir Bandung Bondowoso lantas meminta permintaan yang sulit dikabulkan, yakni dibuatkan seribu candi dan 2 sumur mata air dalam waktu semalam saja.

Rupanya permintaan itu bukanlah hal sulit bagi Bandung Bondowoso yang dibantu oleh para jin. Mengetahui hal itu, Roro Jonggrang lantas menyuruh para dayang untuk membakar jerami dan membunyikan lesung. Sontak, ayam-ayam pun terbangun dan berkokok.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1294 seconds (0.1#10.140)