Pj Gubernur Bey Machmudin Tegaskan Jurusan IPA/IPS SMA Masih Berlaku di Jabar

Rabu, 24 Juli 2024 - 20:37 WIB
loading...
Pj Gubernur Bey Machmudin...
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin menegaskan bahwa jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA di Jabar masih berlaku pada tahun ajaran 2024. Foto/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin menegaskan bahwa jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA di Jabar masih berlaku pada tahun ajaran 2024.

Sebelumnya, wacana penghapusan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa merupakan implementasi dari Kurikulum Merdeka.

Penghapusan jurusan tersebut nantinya baru akan dilakukan setelah adanya keputusan resmi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).



Terkait penghapusan tersebut, Bey mengatakan, pada tahun ajaran baru 2024 seluruh SMA di Jabar masih memberlakukan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa. Para siswa yang ada di jurusan itu masih mempelajari mata pelajaran yang dipilih.

“Sementara iya karena belum ada sosialisasi (dari Kemendikbudristek), hari ini tetap berjalan seperti biasa," ujar Bey, Rabu (24/7/2024).

Berdasarkan hasil rapat pimpinan bersama Kepala Dinas Pendidikan (Disdik Jabar), Bey menegaskan, belum ada sosialisasi lebih jauh soal penghapusan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa ini.

Bahkan, kata Bey, Mendikbudristek Nadiem Makarim juga mengakui bahwa tidak mudah menghapus peminatan tingkat SMA itu.



“Tadi update dari Pak Kadisdik belum ada sosialisasi dan Pak Menteri pun menyampaikan kan bahwa tidak semudah itu menjalankan. Jadi kita tunggu," katanya.

Plh Kepala Disdik Jabar, Ade Afriandi mengakui, belum mendapatkan informasi yang lengkap dari Kemendikbudristek mengenai mekanisme penghapusan jurusan dan penggantinya nanti akan seperti apa.

"Menurut teman-teman KCD (Kantor Cabang Dinas) sampai dengan kemarin juga belum ada sosialisasi. Masih menunggu keputusan pasti dari pemerintah pusat," ujar Ade.

Meski belum mendapatkan informasi lengkap, Ade memastikan, jajarannya akan mengkaji sekaligus mendiskusikan bersama soal teknis penerapannya di seluruh SMA di Jabar.

"Kami akan diskusikan ya dalam rapat minggu ini mengenai muatan-muatan dan sebagainya. Kita mengkaji lagi untuk penerapan nantinya akan seperti apa," jelasnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Standar Nasional Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo mengatakan, kebijakan ini sudah diterapkan secara bertahap sejak 2021.

Pada tahun ajaran 2024/2025, lanjutnya, tingkat penerapan Kurikulum Merdeka sudah mencapai 90-95 persen untuk SD, SMP, dan SMA/SMK. Penjurusan di SMA pun otomatis dihapuskan dan siswa sekarang bisa bebas memilih mata pelajaran sesuai minatnya.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2380 seconds (0.1#10.140)