Kebal Peluru, Prajurit Kopasgat TNI AU Selamatkan Temannya dalam Operasi Mandala

Rabu, 24 Juli 2024 - 16:36 WIB
loading...
A A A
“Saya melorot jatuh ke bawah kurang lebih 30 meteran. Kurang lebih setengah jam saya pingsan, begitu bangun saya lihat senjata masih diselempang. Di mana ini kok masih gelap? Tapi suara tembak-tembakan masih ramai,” ucapnya.

Rebo kemudian berjalan ke arah kampung tak jauh dari lokasinya jatuh. Kampung tersebut bernama Wersar tempat kontak tembak antara PGT dengan pasukan Belanda. Kampung di mana Bendera Merah Putih untuk pertama kalinya di tancapkan di Papua.

“Di situ saya melihat Bendera Merah Putih sudah berkibar yang dipasang oleh Pak Mengko bersama dengan teman-temannya. Kemudian saya hormat dari jauh,” tutur Rebo.

Selamat dari Pembantaian Pertempuran demi pertempuran dialami Rebo Hartono di tengah lebatnya hutan belantara Papua. Aksi berani Rebo Hartono bersama prajurit PGT lainnya membuat Belanda kewalahan.

Namun nahas, ketika sedang menebang pohon sagu yang akan digunakan sebagai bekal, tiba-tiba pasukan Belanda melakukan menyerang secara mendadak. Mendapat serangan mendadak tersebut, Rebo langsung bersembunyi di rawa-rawa.

Namun upayanya gagal, pasukan Belanda menangkapnya. Bersama beberapa rekannya termasuk SMU Mengko, dirinya ditawan.

“Saya mendengar ledakan. Lima rekannya yang berupaya melarikan diri salah satunya bernama Ngatimun ditembak kepalanya hingga tewas. Sementara empat orang lainnya berhasil melarikan diri. Saya disuruh jalan sambil ditendangi dan terus disiksa,” tuturnya.

Seluruh prajurit pasukan elite TNI AU yang ditangkap kemudian dibawa ke Kampung Wersar dan dipenjara di Teminabuan. Di kampung tersebut, Rebo mengaku diikat di pohon kelapa hingga keesokan harinya.

Penyiksaan demi penyiksaan dialami prajurit PGT. Bahkan, dirinya nyaris tewas ketika tentara Belanda yang membawa senjata masuk ke sel dan menembaki dirinya dan teman-temannya.

“Menjelang Maghrib, tentara Belanda datang bawa senter dan pistol masuk ke sel saya lalu menembaki teman-teman saya. Untungnya tidak ada yang mati,” ucapnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1927 seconds (0.1#10.140)