Kisah Cinta Raden Wijaya, Nikahi 4 Anak Raja Singasari dan Putri Cantik Melayu

Selasa, 23 Juli 2024 - 07:50 WIB
loading...
Kisah Cinta Raden Wijaya,...
Pendiri Kerajaan Majapahit Raden Wijaya menikahi empat perempuan dan putri cantik melayu demi langgengkan kekuasaan Majapahit di Nusatara. Foto/Ilustrasi
A A A
Raden Wijaya, Raja pertama sekaligus pendiri Kerajaan Majapahit menikahi empat perempuan. Menariknya dari empat perempuan itu seluruhnya merupakan masih saudara, yang merupakan anak dari Kertanagara Raja Singasari yang tewas pada pemberontakan Jayakatwang.

Pernikahan ini tentu tak melulu soal cinta, ada tujuan meneruskan wangsa Rajasa demi kokohnya wangsa ini. Sementara satu istri dinikahi raja pertama Kerajaan Majapahit adalah putri raja Melayu yang dipersembahkan ke Singasari.

Kakawin Nagarakertagama pada pupuh 46/1 menyinggung perkawinan Raja Kertarajasa Jayawardhana atau yang disebut Raden Wijaya. Adapun kisahkan ini muncul pada buku “Arya Wiraja dan Lamajang Tigang Juru” dari Mansur Hidayat.



Pada Kakawin Negarakretagama disebutkan bahwa, yakniNdan Sang Sri Parameswari Tri bhuwana nama Graja Nindita, Tansah Dyah Duhita Prakasita Mahadewyanulus Ring Hajong, Prajna Paramitkya Sang, Maka Jayendra Dewyanindyeng Raras.

Dyah Gayatryanuraga Wungsu Pinakadin Raja Patning Puri. Dimana artinya pada Adapun sang Parameswari Tribuana yang sulung cantik tanpa cela, tiada lain Dyah Duhita tersohor wanita rupawan tiada tara.

Pradnya Paramita mengagumkan bagai menandingi Dewi Saci dalam kecantikan, yang bungsu Dyah Gayatri amat dikasihi sebagai permaisuri terkemuka.Keterangan itu kemudian disokong oleh Prasasti Penanggungan (1296) dan prasasti berangka tahun 1305.

Pada prasasti terakhir ini dijelaskan sifat-sifat dari empat putri Kertanagara tersebut. Putri tertua Sri Parameswari Dyah Dewi Tribhuwaneswari merupakan seorang putri yang ulung dalam permainan kata (mahalalita).



Hal ini bisa dimaklumi sebagai seorang putri sulung dan putri mahkota Singasari. Ia merupakan janda dari Nararya Ardharaja turut pula dipersunting supaya tidak dapat dimanfaatkan oleh lawan-lawan politik Wangsa Rajasa.

Putri kedua adalah Sri Mahadewi Dyah Dewi Narendraduhita merupakan istri pertama Raden Wijaya, bahkan saat Kertanagara raja Singasari masih hidup dan memerintah. Sosoknya merupakan perempuan yang setia terhadap Raden Wijaya.

Putri ketiga Sri Jayendradewi Dyah Dewi Prajnaparamitha merupakan seorang putri yang mempunyai sifat-sifat luhur. Sedangkan putri keempat atau si bungsu yakni Sri Rajendradewi Dyah Dewi Gayatri merupakan putri yang sangat cantik dan paling dikasihi Raden Wijaya.

Hal ini kemudian memperkuat kedudukan sang raja Kertarajasa Jayawardhana yang tidak ingin Wangsa Sinelir saingannya bangkit kembali. Sedangkan untuk tetap menjalin persahabatan dengan Raja Melayu Dharmacraya.

Sang raja mengambil istri bernama Dara Petak, yang merupakan putri dari Melayu dan dibawa Senopati Kebo Anabrang ke tanah Jawa.

Namun sebagai akibat dari perkawinan lima orang putri utama ini terjadi penentangan ketika sang raja meninggal dunia dan telah menetapkan putranya yang bernama Sri Jayanagara untuk menjadi raja Majapahit.

Jayanagara sendiri akhirnya yang akhirnya menjadi pewaris tahta Kerajaan Majapahit usai Raden Wijaya mangkat. Jayanagara sendiri sudah diangkat sebagai putra mahkota yang dilakukan pada tahun 1296, sesuai dengan Prasasti Penanggungan.

Namun usai Raden Wijaya meninggal, pendukung Wangsa Rajasa banyak yang menolak pengangkatannya. Hal ini pula yang akhirnya memicu sejumlah pergolakan dan pemberontakan yang muncul.
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1497 seconds (0.1#10.140)