Labu Madu Produk Petani Ponorogo Terbang Hingga ke Singapura

Senin, 24 Agustus 2020 - 07:44 WIB
loading...
Labu Madu Produk Petani Ponorogo Terbang Hingga ke Singapura
Rudi Sugiarto, petani asal Desa Tatung, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, sukses budidayakan labu madu atau pumpkin butternut. Foto/iNews TV/Ahmad Subheki
A A A
PONOROGO - Di tengah krisis dan depresi ekonomi akibat pandemi COVID-19, Rudi Sugiarto, petani asal Desa Tatung, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, sukses dengan usaha taninya.

(Baca juga: Tak Main-main, Oknum Kemenhub dan Teman Wanitanya Bawa 3 Kg Sabu )

Rudi sukses membudidayakan labu madu atau pumpkin butternut. Bahkan, hasil produksinya mampu menembus pasar ekspor ke Singapura, dan mampu bersaing dengan produk dari Australia, serta Thailand.

Tak tanggung-tanggung, dalam dua bulan panen dia mampu meraup keuntungan hingga ratusan juta rupiah. "Peluang budidaya labu madu masih sangat terbuka, karena pasar internasional masih butuh banyak pasokan," ujar Rudi di tengah kesibukannya memanen labu madu.

Saat ini labu madu masih tergolong jenis tanaman baru di Indonesia. Bahkan, bisa dikatakan sebagai bahan makanan eksklusif karena barangnya sangat terbatas. "Rasanya manis, teksturnya lebih lembut dari labu lokal, dan banyak mengandung kalsium," imbuhnya.

(Baca juga: Berdalih untuk Jaga Stamina, Satpam di Kebumen Konsumsi Sabu )

Dia menyebutkan, meski masih cukup langka dibudidayakan, tetapi perawatan labu madu sangat mudah dan murah biayanya. Perawatannya mirip labu lokal, tetapi harga jualnya bisa mencapai Rp10 ribu/kg.

"Membaca peluang yang masih terbuka lebar, saya akhirnya mengembangkan labu madu ini di lahan seluas satu hektar. Labu madu panen di usia dua bulan setelah tanam, untuk lahan satu hektar bisa menghasilkan 70 ton sekali panen," terangnya.

(Baca juga: Ibu Rumah Tangga Tewas di Kamar Kos Saat Asuh Bayi Usia 4 Bulan )

Salah satu eksportir labu madu, Candra Gunawan menyebutkan, sudah lima kali ini melakukan ekspor labu madu ke Singapura, dan sangat laku keras karena kualitas labu madu asal Indonesia, lebih bagus dibandingkan produk dari negara lain.

"Saya lima kali ekspor dan langsung habis terjual, karena kualitasnya memang bagus. Pesaing utamanya dari Australia, dan Thailand. Saat ini kebutuhan labu madu di dalam negeri juga tinggi, karena labu madu sangat dibutuhkan untuk kesehatan tulang dan pertumbuhan," tuturnya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.5067 seconds (0.1#10.140)