DPRD Jabar Apresiasi Langkah Cepat Ridwan Kamil Salurkan Bansos Wabah COVID-19

Jum'at, 01 Mei 2020 - 21:01 WIB
loading...
DPRD Jabar Apresiasi...
Bantuan sosial Pemprov Jabar diterima oleh warga yang berhak. Foto/Dokumentasi Pemprov Jabar
A A A
BANDUNG - DPRD Jawa Barat mengapresiasi langkah Gubernur Jabar, Ridwan Kamil yang memutuskan lebih awal menyalurkan bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat terdampak pandemi COVID-19.

Menurut Wakil Ketua DPRD Jabar Oleh Soleh, gerak cepat Pemprov Jabar di bawah kepemimpinan Ridwan Kamil untuk menyalurkan bansos yang dananya berasal dari APBD Jabar itu patut diapresiasi.

Bahkan, dia menilai, Pemprov Jabar terbilang responsif dalam melakukan sejumlah upaya penanggulangan COVID-19, termasuk dampak sosial ekonomi dengan menyalurkan bansos dan menyiapkan anggaran hingga Rp4 triliun. "Kang Emil cukup responsif dengan berbagai inovasi dan kolaborasi," kata Oleh, Jumat (1/5/2020).

Menurutnya, persoalan penanganan COVID-19 merupakan persoalan global. Diakuinya, langkah responsif Ridwan Kamil tak akan sempurna karena harus mengoordinasikan peran antarkabuapten/kota hingga provinsi. "Responsnya sudah betul, segi bantuan sudah oke," ujar dia.

Meski mengapresiasi gerak cepat Pemprov Jabar dalam penyaluran bansos, namun Oleh tetap menekankan pentingnya perbaikan dan validasi data menerima bansos sebagai pekerjaan rumah bersama, baik Pemprov Jabar maupun pemerintah kabupaten/kota.

"Ada beberapa hal yang harus kita luruskan dan meluruskan data ini harus dikerjakan sama-sama dan kepedulian bersama," kata legislator dari Fraksi PKB ini.

Oleh pun mengapresiasi inisiatif Ridwan Kamil yang mengagas Gerakan Nasi Bungkus selain bansos provinsi sebagai bagian dari 9 pintu bansos yang disiapkan bagi masyarakat terdampak COVID-19.

Dia menyebut, gerakan tersebut sebagai wujud gotong royong yang perlu terus digaungkan. "Saya apresiasi yang dilakukan Gubernur dengan semangat gotong royongnya itu," ujar dia.

Sementara itu, Anggota Fraksi PKS DPRD Jabar Abdul Hadi Wijaya pun tak mempersoalkan kecepatan penyaluran bansos oleh Pemprov Jabar. Hal itu pun menurutnya bukan menjadi penyebab persoalan bansos belakangan menjadi gaduh. Sebab, letak persoalan sebenarnya adalah data penerima bansos.

"Data yang sepotong-sepotong itu mengakibatkan tidak nyambungnya kondisi di lapangan dengan (masyarakat) yang diberi harapan" tutur Abdul Hadi.

Dia mengungkapkan, Pemprov Jabar melangkah terlalu cepat untuk menyalurkan bansos kepada masyarakat terdampak, sementar ada sejumlah pintu bantuan, terutama dari pusat yang belum turun.

Kondisi inilah yang membuat banyak pihak menilai penyaluran bansos oleh Pemprov Jabar terlalu cepat, meski niatnya sudah baik. "Jadi, Pak Gubernur kecepetan (menyalurkan bansos), akhirnya jadi ramai, viral," ungkap dia.

Sebelumnya, lembaga riset Repro Indonesia juga merekam langkah responsif Pemprov Jabar dalam penanganan COVID-19 melalui kajian survei yang melibatkan 1.000 responden.

Repro Indonesia menggelar survei mengenai persepsi publik terkait penanganan wabah COVID-19 di empat provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur yang kini menjadi episentrum penyebaran COVID-19.

Diretur Eksekutif Repro Indonesia Vici Sofianna Putera memaparkan, berdasarkan temuan hasil survei, masyarakat memperlihatkan persepsi yang baik terhadap upaya pemerintah provinsi dalam menangani COVID-19, terutama Pemprov Jabar yang dinilai paling baik dengan persentase sebesar 51%, disusul oleh Pemprov DKI Jakarta 47%, Jateng 44%, dan Jatim 40%.

Menurut Vici, kondisi tersebut, salah satunya didukung oleh proposi budget yang digelontorkan oleh Pemprov Jabar yang nilainya jauh lebih besar dibandingkan DKI Jakarta, Jateng, dan Jatim. Diketahui, Pemprov Jabar menggelontorkan anggaran COVID-19 hingga total Rp16 triliun.
(awd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1554 seconds (0.1#10.140)