Asal-usul Berdirinya Kerajaan Kediri, Hasil Pembagian Wilayah Kahuripan dari Raja Airlangga

Kamis, 18 Juli 2024 - 11:43 WIB
loading...
Asal-usul Berdirinya...
Potret wajah Raja Airlangga yang memimpin Kerajaan Kahuripan versi AI. Foto/AI Nusantara
A A A
ASAL-usul berdirinya Kerajaan Kediri menjadi ulasan menarik untuk diketahui. Kerajaan bercorak Hindu ini pernah hadir di Nusantara sekitar abad ke-11.

Pada penyebutannya, Kerajaan Kediri juga memiliki beberapa nama lain, seperti Panjalu, Daha hingga Kadiri. Letaknya sendiri diperkirakan berada di Dahanapura, sekitar Kota Kediri, Jawa Timur.



Lebih jauh, seperti apa sebenarnya asal-usul berdirinya Kerajaan Kediri ini? Berikut ulasannya sebagaimana dihimpun dari berbagai sumber, Rabu (17/7/2024).

Asal-usul Kerajaan Kediri


Latar belakang pendirian Kerajaan Kediri bisa ditelusuri sejak era akhir Kerajaan Kahuripan. Momennya ketika ada pembagian Kerajaan Kahuripan oleh Raja Airlangga di abad ke-11.

Pada Prasasti Pamwatan, disebutkan bahwa menjelang akhir pemerintahannya di Kahuripan, Raja Airlangga memindahkan ibu kota kerajaan ke Daha (Kediri). Selain itu, ia juga tengah dihadapkan permasalahan mengenai suksesi kerajaan ke depannya.

Waktu itu, putri mahkota, Sri Sanggramawijaya Dharmmaprasadottunggadewi membuat keputusan mengejutkan dengan memilih menjadi petapa. Sang putri lebih memilih jalan hidup ini daripada harus menjadi raja menggantikan Airlangga ayahnya.

Keadaan semakin buruk ketika keturunannya yang lain terlibat perebutan takhta. Masing-masing adalah Mapanji Garasakan dan Sri Samarawijaya.

Raja Airlangga pun memikirkan cara untuk menghindari pergolakan internal yang mejurus pada perebutan takhta. Akhirnya, ia memilih untuk membagi wilayah Kahuripan yang luas menjadi dua bagian.



Kemudian, Raja Airlangga meminta bantuan Mpu Bharada dalam proses pembagian Kerajaan Kahuripan. Ia dikenal luas sebagai pendeta agama Buddha yang menjadi guru spiritual Airlangga sendiri.

Menurut cerita, Mpu Bharada memakai kesaktiannya guna membagi wilayah Kerajaan Kahuripan secara adil. Hasilnya adalah Kerajaan Jenggala dengan ibu kota di Kahuripan untuk Mapanji Garasakan, serta Kerajaan Panjalu atau Kediri dengan pusat di Daha untuk Sri Samarawijaya.

Riwayat pembagian wilayah ini disebut terjadi sekitar tahun 1045. Momen tersebut sekaligus menandai akhir dari eksistensi Kerajaan Kahuripan.

Namun, perselisihan masih terjadi. Meski bekas wilayah Kahuripan sudah dibagi dengan adil, Kerajaan Jenggala dan Kediri tetap berselisih karena keegoisan masing-masing pemimpinnya yang merasa punya hak penuh atas kekuasaan Airlangga.

Sempat terjadi perang, Kerajaan Janggala mengalami kekalahan. Pada akhirnya, Kerajaan Panjalu sebagai pemenang tetap berdiri dan memiliki pusat pemerintahan di Kediri, Jawa Timur.

Secara resmi, Sri Samarawijaya kemudian dikenal sebagai raja pertama Kerajaan Kediri. Ia memiliki gelar Sri Samarawijaya Dharmasuparnawahana Teguh Uttunggadewa.

Sejak pendiriannya, Kerajaan Kediri terus berkembang. Setelah Sri Samarawijaya meninggal, suksesi kekuasaan pun terus berlanjut.

Pada akhirnya, Kerajaan Kediri mengalami era keemasan ketika dipimpin Raja Jayabaya. Selama berkuasa, ia membawa banyak kemajuan bagi kerajaan, termasuk memperluas wilayahnya.

Demikianlah ulasan mengenai asal-usul berdirinya Kerajaan Kediri.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2487 seconds (0.1#10.140)