Kisah Mimpi Moses Patibang, Anak Petani Singkong Toraja Diterima Kuliah Gratis di UGM

Selasa, 16 Juli 2024 - 10:03 WIB
loading...
Kisah Mimpi Moses Patibang,...
Moses Patibang (18) diterima menjadi mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP). Foto: SINDOnews/Kuntadi
A A A
YOGYAKARTA - Moses Patibang (18) diterima menjadi mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Kondisi ekonomi keluarganya yang terbatas, tak menghalanginya untuk mengenyam pendidikan tinggi.

Moses Patibang terlahir dari keluarga sederhana yang tinggal di rumah kayudi Kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja. Ayahnya Natan Kapitong (55) menjadi orang tua tunggal yang menggantungkan hidupnya dari bertani singkong.

Terkadang dia menjadi tukang ojek panggilan dengan penghasilan sangat terbatas. Untuk menghidupi keluarganya, Natan dibantu anak pertamanya yang bekerja sebagai buruh bangunan di Papua.



Anak pertamanya juga ikut membantu membayar biaya kuliah anak keduanya di salah satu universitas swasta di Toraja. Keterbatasan ekonomi menjadi alasan Natan untuk meminta anak bungsunya agar menunda keinginanuntukkuliah.

Namun Moses bersikeras dan terus meyakinkan, jika pilihan kuliah di UGM demi masa depannya kelak. Akhirnya pada26 Maret 2024lalu,Moses menghadiri acara ibadah di gereja.Usai beribadah, diamembuka pengumuman SNBP di ponselnya.

Alhasil, dinyatakan diterima di UGM.Moses menjadi satu-satunya siswa lulusan SMA Negeri 3 Toraja yang tahun iniditerima kuliah di UGM. Kini dia juga terdaftar sebagai calon mahasiswa penerima KIP Kuliah. Saat registrasi mendapat subsidi UKT 100 persenatau kuliah gratis.

“Saya selalu masuk peringkat lima besar di SMA,” kata Moses kepada iNews Media Group, Selasa (16/7/2024).



Menurutnya, pilihankuliah di prodi Ilmu Komunikasi,karena terinspirasi sosokNajwa Shihab yangsangat diidolakan. Dia ingin bisa berbicara di depan publik yang baik seperti Najwa Shihab.“Kalau sudah lulus kelak saya bercita-cita ingin menjadidosen”katanya.

Moses mengaku sudah lima tahun ibunya meninggal. Namun pesan sang ibu selalu diingatnya. Salah satunya agar diaharus rajinbelajar dan giat hingga menggapai cita-cita yang setinggi langit.“Terima kasih ibu. Ini saya persembahkan untuk ibu,” katanya.

Setelah ditinggal Moses ke Yogyakarta, Natan kini tinggal seorang diri. Namun dia mengaku bahagia anaknya pergi merantau untuk menjemput mimpi besar.

“SemogaUGM dapat selalu memberi kemudahan dan bantuan kepada anaknya, selama menempuh kuliah.Mosesharusdapat tepat waktu menyelesaikan kuliahnya,” katanya.

Subsidi UKT 100persen menjadi sebuah mimpi yang jadi nyata untuk keluarganya yang memiliki beban finansial. Secara ekonomi Natan termasuk golongan tidak mampu dengan pendapatan di bawah Rp500.000.
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1520 seconds (0.1#10.140)