Tewas Usai Dikejar Geng Motor, Jasad Remaja Bojonegoro Diautopsi

Minggu, 14 Juli 2024 - 12:43 WIB
loading...
Tewas Usai Dikejar Geng...
Kasatreskrim Polres Bojonegoro AKP Fahmi Amarullah menjelaskan autopsi jasad Andrian, warga Desa Banjaran, Kecamatan Baureno yang dianggap tewas tak wajar usai dikejar geng motor. Foto/iNews TV/Dedi Mahdi
A A A
BOJONEGORO - Satreskrim Polres Bojonegoro melakukan autopsi jasad Andrian (20) warga Desa Banjaran, Kecamatan Baureno yang dianggap tewas tak wajar usai dikejar geng motor.

Autopsi itu dilakukan untuk mengetahui penyebab meninggalnya korban. Kasatreskrim Polres Bojonegoro AKP Fahmi Amarullah mengatakan, hingga saat ini pihaknya telah memeriksa lebih dari 5 orang saksi.



"Kita autopsi untuk mengetahui penyebab meninggalnya korban," kata Fahmi, minggu (14/7/24).

Saat ditanya apakah autopsi ini atas permintaan pihak keluarga korban, pria lulusan Akpol tahun 2012 ini menyebut jika tindakan tersebut merupakan kewenangan penyidik untuk mengungkap peristiwa tersebut.

"Tidak perlu diminta atau izin, kita punya kewenangan untuk itu (autopsi)," ujarnya.

Sebelumnya, Kasatreskrim membeberkan kronologi kejadian tewasnya seorang remaja di Kecamatan Kanor.



Peristiwa tersebut bermula saat korban bernama Andrian (20), warga Desa Banjaran Kecamatan Baureno, sedang nongkrong bersama sejumlah temannya dengan menaiki sebanyak 6 motor.

"Saat itu korban bersama dengan teman-temanya sedang foto-foto di Jembatan Kanor - Rengel (Kare), pada Jumat kurang lebih sekitar pukul 23.45 wib," sebutnya.

Setelah itu datang gerombolan pemuda atau orang, dengan menaiki sekitar 8 motor ke arah korban bersama teman-temannya.

"Mengetahui didatangi gerombolan motor tersebut, korban bersama temannya kemudian cabut atau balik," ungkapnya.

Namun gerombolan motor tersebut justru malah mengejar, atau berusaha membuntuti korban.

"Mengetahui dibuntuti, korban bersama teman-temannya, kemudian berusaha untuk tancap gas atau mengemudikan motor dengan kencang," jelasnya.

Diduga saat korban berusaha menghindar atau dikejar para pelaku ini, lalu menabrak pembatas jalan, sebelum akhirnya meninggal di saluran irigasi, turut Desa Semambung Kecamatan Kanor.

Hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan atau pendalaman, terkait kepastian penyebab tewasnya korban.

Apakah karena menabrak pembatas jalan, atau ada unsur kekerasan dan pengeroyokan yang dilakukan oleh gerombolan motor tersebut.

"Masih kita selidiki ( penyabab karena kecelakaan atau ada unsur kekerasan)," pungkas Kasatreskrim.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2908 seconds (0.1#10.140)