Kisah Keturunan China Jadi Penguasa Kerajaan Islam Pertama di Jawa

Minggu, 14 Juli 2024 - 06:54 WIB
loading...
Kisah Keturunan China...
Raden Patah merupakan raja pertama Kasultanan Demak yang merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa usai Kerajaan Majapahit runtuh di pertengahan abad 15. Foto/Ilustrasi/Ist
A A A
RADEN Patah merupakan raja pertama Kesultanan Demak yang merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Ia bertahta setelah Kerajaan Majapahit runtuh padapertengahan abad 15.

Beragam versi perihal asal usul Raden Patah penguasa Kerajaan Demak pertama ini pun bermunculan.



Raden Patah disebut memiliki nama lain Jin Bun. Ia merupakan salah satu pendiri Kerajaan Demak selaian para Wali Songo atau sembilan wali penyebar agama Islam di Pulau Jawa.

Menariknya ada beberapa versi dari asal usul Raden Patah, tapi ketika ditarik kesimpulan nyaris seluruhnya ada asal usul dari China.

Pada versi Purwaka Caruban Nagara misalnya, Raden Patah merupakan putra Brawijaya yang lahir dari selir Cina bernama Siu Ban Ci.

Putri dari pasangan Tan Go Hwat dan Siu Te Yo dari Gresik.



"Tan Go Hwat adalah seorang saudagar dan ulama yang bergelar Syekh Bantong. Gelar yang mengacu pada nama Sunan Bonang," demikian dikutip dari buku "13 Raja Paling Berpengaruh Sepanjang Sejarah Kerajaan di Tanah Jawa", Minggu (14)7/2024).

Menurut Sejarah Banten, Raden Patah sang pendiri Kesultanan Demak yang dildentikkan dengan Cu Cu atau Gan Eng Wan, yang merupakan putra (atau bawahan) Haji Gan Eng Cu.

Mantan Perdana Menteri Tiongkok yang berpindah ke Jawa Timur. Cu Cu mengabdi kepada Majapahit dan berjasa menumpas pemberontakan Arya Dilah, seorang bupati dari Palembang.

Berita tersebut dianggap cukup aneh. Mengingat dalam Babad Tanah Jawa, Arya Dilah merupakan nama lain Arya Damar, ayah angkat Raden Patah.

Berkat jasa-jasanya, Cu Cu dinikahkan dengan putri raja Majapahit dan diangkat sebagai bupati di wilayah Demak.

Selama menjabat sebagai bupati Demak, Cu Cu bergelar Arya Sumangsang (Arya Suganda)

Sementara dari kronik China di Kuil Sam Po Kong, Semarang, Raden Patah yang lebih dikenal sebagai Jin Bun itu lahir pada tahun 1455 M.

Jin Bun merupakan putra Kung-ta-bu-mi atau Kertabumi, yang merupakan Rja Majapahit, yang lahir dari selir China.

Kemudian oleh Kung-ta- bu-mi, selir China itu diberikan kepada seorang peranakan China yang bernama Swan Liong di Palembang.

Dari perkawinannya dengan Swan Liong, selir China itu melahirkan Kin San.

Agaknya pendapat kronik China di Kuil Sam Po Kong Semarang inilah yang disebut sejarawan Profesor Slamet Muljana yang disebut lebih masuk akal.

Menurutnya, Raden Patah merupakan ayah dari Arya Damar.

Tapi meskipun ada perbedaan dalam asal usul Raden Patah. Seluruh versi itu sepakat bahwa Raden Patah merupakan raja pertama dan pendiri kesultanan Islam pertama di Pulau Jawa. Ia memerintah pada 1478-1518 M di Demak.

Selama memerintah di Demak, Raden Patah memiliki tiga orang istri, yakni Nyi Gedhe Maloka atau Ratu Asyikah binti Sunan Ampel.

Seorang putri Sultan Ampel yang kelak melahirkan putra bernama Raden Surya dan Raden Trenggana.

Raden Trenggana kelak menjadi sultan Demak (1521-1546 M) pasca pemerintahan yang Pati Unus (1518-1521 M).

Istri keduanya disebut merupakan putri dari Randu Sanga yang kelak melahirkan Raden Kanduruwan.

Istri ketiganya yakni putri dari Bupati Jipang yang kelak melahirkan Raden Kikin atau Pangeran Sekar Seda Lepen dan Ratu Mas Nyawa.

Raden Kikin merupakan ayah dari Arya Penangsang yang merupakan Adipati Jipang.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3709 seconds (0.1#10.140)