Wisata di Kotawaringin Barat Menjadi Tren Paradigma Pariwisata di Indonesia

Senin, 06 Mei 2019 - 09:28 WIB
Wisata di Kotawaringin Barat Menjadi Tren Paradigma Pariwisata di Indonesia
Wisata di Kotawaringin Barat Menjadi Tren Paradigma Pariwisata di Indonesia
A A A
KOTAWARINGIN BARAT - Asisten Deputi Industri dan Regulasi Pariwisata KementerianPariwisata melaksanakan penelitian di bidang kepariwisataan di Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng. Fokus penelitian kali ini diarahkan kepada pengembangan jalur wisata kapal pesiar tradisional.

Untuk mendukung kegiatan penelitian ini, tim yang dipimpinoleh Roby Ardiwidjaja menggelar Focus Group Discusion(FGD) dengan mengundang beberapa pihak, seperti Dinas Pariwisata Kobar, Pengelola Balai TNTP, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Lingkungan Hidup serta LSM yang selama ini mendukung dunia pariwisata Kobar. Kegiatan FGD ini digelar di ruang meeting di sebuah hotel di Pangkalan Bun pada pekan lalu.

Seperti diketahui, Kobar mengenal alat transportasi air yang dikenal dengansebutan Kelotok. Kelotok inilah salah satu kendaraan utama yang digunakan bagi para wisatawan untuk mengunjungi tempat wisata TNTP. Tidak hanya itu, kelotok sebenarnya jugatelah menjadi bagian kehidupan sehari-hari masyarakat di Kobar yang memang sejak dahulu mengandalkan sungai sebagai jalur transportasi.

Kepala Balai Taman Nasional Tanjung Puting ( TNTP) Helmy berharap kelotok wisata yang dimanfaatkan menuju kawasan TNTP sudah memiliki kekhasan tersendiri. “Berbagai informasi tergali dalam forum kali ini yang bisa menjadi dasar dalam pengembangan pariwisata Kobar ke depan. Di antaranya atraksi atau daya tarik, aksesbilitas, amenitas dan kelembagaan. Berkaitan dengan obyek penelitian yaitu kelotok, semua pihak sepakat dan berharap jika kelotok yang sudah ada di Kobar ini harus tetap dijaga,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kobar, Wahyudi menambahkan jika para pelaku wisata pun telah membangun kepariwisataan secara suistanable. “Di mana para tour agen telahmenerapkan pengurangan sampah plastik dalam paketwisatanya. Termasuk di dalam kelotok, berbagai fasilitas pendukung dibuat dari bahan yang ramah lingkungan,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Tim Peneliti, Kementerian Pariwisata, Roby Ardiwidjaja mengungkapkan, berbagai potensi wisata yang dimiliki Kobar, tidak hanya potensi alamnya namun juga adat dan budaya. Dia berharap berbagi potensi ini terus dimaksimalkan oleh Pemkab Kobar.

Dalam kunjungannya ke beberapa tempat di Kobar, Roby mengaku tertarik sekali dengan kehidupanmasyarakat di bantaran sungai Arut. “Tidak hanya bagaimanamasyarakat memanfaatkan sungai sebagai penunjang kehidupansosialnya, Saya kagum terhadap keberadaan rumah-rumahberbahan kayu yang otentik,” ujarnya.

Roby juga memberi masukan kepada Pemkab Kobar agar terus mengembangkan sasaran pengembangan destinasi wisatanya. “Jika selama ini pemerintahdaerah menggarap potensi wisata alamnya yang sifatnya wild attraction, ke depan mudah-mudahan terus digali potensibudayanya, baik itu dari sisi kuliner maupun desa-desa adat,” kata Roby.

Roby menambahkan jika saat ini tren pariwisatabergeser kepada experience and knowledge atau pengalamandan pengetahuan bukan hanya sebatas hiburan. “Saya pikir di Kotawaringin Barat ini untuk mendapatkan kedua hal itu gampang sekali,” sebutnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4831 seconds (0.1#10.140)