KSAD dan Wakapolri Turun Tangan Rancang Strategi Hadapi COVID-19 di Jabar
loading...
A
A
A
Sementara itu, Ridwan Kamil mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut, pihaknya melaporkan bahwa hingga saat ini, pihaknya sudah melaksanakan 198.000 swab test. Namun, diakuinya, secara persentase, jumlah tersebut belum maksimal mengingat besarnya jumlah penduduk Jabar yang hampir 50 juta jiwa.
Dengan kondisi tersebut, pihaknya meminta KPCPEN memfasilitasi bantuan alat swab test dengan metode polymerase chain reaction (PCR) maupun anggaran, agar kapasitas dan persentase swab test di Jabar dapat dimaksimalkan.
"Kami memohon kepada beliau untuk memberikan dukungan dalam bentuk (alat) PCR atau anggaran, agar kami bisa mengetes melalui lembaga swasta yang menyediakan karena kapasitas laboratorium kami yang jumlahnya 20 laboratorium sudah maksimal di angka 15.000-20.000 per minggu. Padahal, idealnya di angka 40.000," paparnya. (BACA JUGA: Gibran Dapat Lawan di Pilwalkot Solo, Ini Penantangnya)
Dalam rangka membangkitkan perekonomian, pria yang akrab disapa Kang Emil itu memastikan bahwa seluruh lini ekonomi di Provinsi yang dipimpinnya sudah dibuka dengan penerapan protokol kesehatan, yakni menggunakan masker, jaga jarak, dan cuci tangan.
"Namun sejauh ini, tingkat kedisiplinannya masih 50 persen. Karenanya, kami meminta pihak TNI dan Polri ikut membantu mendisiplinkan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan," katanya.
"Kami juga laporkan bahwa wilayah Jabar mayoritas risiko sedang dan rendah, hanya Depok yang merah. Kami mohon dukungan untuk menguatkan (kedisipinan) di zona merah," tandas Kang Emil.
Dengan kondisi tersebut, pihaknya meminta KPCPEN memfasilitasi bantuan alat swab test dengan metode polymerase chain reaction (PCR) maupun anggaran, agar kapasitas dan persentase swab test di Jabar dapat dimaksimalkan.
"Kami memohon kepada beliau untuk memberikan dukungan dalam bentuk (alat) PCR atau anggaran, agar kami bisa mengetes melalui lembaga swasta yang menyediakan karena kapasitas laboratorium kami yang jumlahnya 20 laboratorium sudah maksimal di angka 15.000-20.000 per minggu. Padahal, idealnya di angka 40.000," paparnya. (BACA JUGA: Gibran Dapat Lawan di Pilwalkot Solo, Ini Penantangnya)
Dalam rangka membangkitkan perekonomian, pria yang akrab disapa Kang Emil itu memastikan bahwa seluruh lini ekonomi di Provinsi yang dipimpinnya sudah dibuka dengan penerapan protokol kesehatan, yakni menggunakan masker, jaga jarak, dan cuci tangan.
"Namun sejauh ini, tingkat kedisiplinannya masih 50 persen. Karenanya, kami meminta pihak TNI dan Polri ikut membantu mendisiplinkan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan," katanya.
"Kami juga laporkan bahwa wilayah Jabar mayoritas risiko sedang dan rendah, hanya Depok yang merah. Kami mohon dukungan untuk menguatkan (kedisipinan) di zona merah," tandas Kang Emil.
(vit)