Tingkatkan Kemampuan IT Preneur, Ubaya Gelar IT Preneur Festival

Jum'at, 21 Agustus 2020 - 13:37 WIB
loading...
Tingkatkan Kemampuan IT Preneur, Ubaya Gelar IT Preneur Festival
Kegiatan IT Preneur Festival dengan tema Pelajar Unggul, Tangguh, Inovatif, dan Kreatif Songsong Era New Normal. Foto/Ist
A A A
SURABAYA - Tingkatkan kemampuan calon IT Preneur Jawa Timur, Universitas Surabaya (Ubaya) menggelar workshop dan talkshow dalam IT Preneur Festival.Kegiatan IT Preneur Festival dengan tema “Pelajar Unggul, Tangguh, Inovatif, dan Kreatif Songsong Era New Normal” merupakan hasil sinergi yang digelar secara daring oleh Program Studi Teknik Informatika Ubaya bersama Aliansi Pendidikan Vokasi Seluruh Indonesia (APVOKASI) Jawa Timur.

Dosen Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya (FBE Ubaya) sekaligus mantan jurnalis, Freddy Mutiara, membagikan kiat menulis dalam Workshop Effective Business Writing. Sedangkan talkshow bertajuk Business Communication menghadirkan dua narasumber sebagai pembicara yaitu Dr. Tri Cicik Wijayanti, Psikolog dari APVOKASI Jatim dan Hayuning Purnama Dewi, Dosen Fakultas Bisnis dan Ekonomika Ubaya sekaligus Manajer Hubungan Publik dan Media Ubaya.

Pada Workshop Effective Business Writing, Freddy Mutiara tidak hanya menceritakan pengalaman dirinya sebagai mantan jurnalis saja. Ia juga membahas bagaimana penulisan yang baik untuk tujuan bisnis dan profesional. Dia menuturkan bagian terpenting dalam menghasilkan business writing adalah pada tahap persiapan, bukan penulisan. (Baca: Teknik Informatika Ubaya Gelar IT Preneur Festival 2020 )

“Tahap perencanaan alias persiapan ini bisa 50 persen dan justru yang terpenting, karena kita harus mengumpulkan dan memilah-milah data serta informasi, menganalisis audiens dan situasi komunikasi, menentukan medium penyampaian pesan serta melakukan persiapan penulisan,” ujar Freddy, sapaan akrab dosen FBE Ubaya ini.

Freddy mengingatkan bahwa business writing berbeda dengan penulisan fiksi. Business writing ditulis berbasiskan pada fakta, data-data mikro dan makro ekonomi bisnis, industri, serta korporasi yang relevan. “Setelah menulis, pastikan tulisan Anda bisa dimengerti oleh pembaca. Lakukan cek ulang (proofread message) untuk memastikan tidak ada kesalahan ketik atau kekurangan minor lain yang bisa menurunkan kredibilitas dokumen bisnis Anda di mata rekan bisnis,” sambungnya.

Disamping itu, Tri Cicik Wijayanti pada Business Communication Talkshow menjelaskan bahwa komunikasi berperan penting dalam kehidupan sehari-hari manusia termasuk berbisnis. Komunikasi dapat mempengaruhi emosi individu yang berdampak positif maupun negatif tergantung pada pesan yang diterima.

Dalam hal ini, perlu adanya umpan balik pada komunikasi pemasaran dalam berbisnis sehingga pengirim pesan mengetahui tanggapan dari penerima pesan. Hal tersebut dapat membuat penjualan personal menjadi lebih efektif. (Baca: Gubernur Khofifah Dorong Diversifikasi Pangan di Jatim)

“Isu kredibilitas dalam sumber pesan menjadi penting dan harus dipertimbangkan untuk membuat keputusan yang memperkuat pemasaran produk. Pembuatan iklan juga penting karena iklan memiliki sinergi yang kuat antara endorser dan tipe produk dalam berbisnis. Hal ini akan memunculkan komunikasi dan emosi tergantung pada penerima pesan, bisa bagus atau sebaliknya,” ungkap Tri Cicik Wijayanti.

Tri Cicik Wijayanti melanjutkan jika merancang komunikasi yang persuasif dalam berbisnis harus memperhatikan strategi komunikasi, mengetahui target audiens atau segmentasi pasar, strategi pesan dan pemilihan media yang tepat dalam memasarkan sebuah produk. Komunikasi yang persuasif harus memahami profil serta kebutuhan konsumen atau audiens sehingga bisa menentukan strategi media mana yang tepat digunakan dalam berbisnis.

Sedangkan Hayuning Purnama Dewi memaparkan mengenai business communication in digital era. Hayuning menjelaskan, pada era serba digital dan online saat ini, bisnis dapat dikomunikasikan melalui beberapa platform seperti web develop, social media, media mainstream, atau market place.

“Pemasaran produk juga bisa melalui word of mouth, person to person, atau komunikasi dua arah. Tetapi semakin kesini maka peran media menjadi cukup penting karena di masa pandemi ada keterbatasan untuk bertemu secara fisik. Website menjadi acuan resmi dari bisnis yang akan kita lakukan, begitu pula bagi customer yang ingin mencari informasi detail produk,” terangnya.

Penggunaan social media yang semakin marak digunakan oleh anak muda menjadi peluang dalam mengembangkan bisnis di era digital. Ada beberapa keuntungan mengkomunikasikan bisnis menggunakan social media yaitu harganya relatif murah, menjangkau lebih dekat dengan konsumen, konten dapat diganti dengan mudah dan dilakukan secara rutin, serta dapat melakukan paid advertising sesuai budget dan target.

“Salah satu contohnya dalam beriklan menggunakan social media di Facebook yang sangat segmented. Kalian bisa menentukan segmentasi sesuai dengan bisnis kalian, mulai dari gender, usia, hingga wilayah mana sehingga terspesifikasi secara spesifik,” ucap Hayuning.

Hayuning juga memberikan tips dalam memaksimalkan bisnis menggunakan social media kepada para peserta talkshow. Tips pertama berkaitan dengan menentukan konten bisnis yang ingin ditampilkan. Selanjutnya berkaitan dengan pemilihan social media mana yang tepat dalam memasarkan produk. Kemudian jangan mengabaikan kebutuhan followers, comments, maupun likes yang mempengaruhi tingkat daya jual produk.

Berikutnya, jangan lupa untuk selalu updates dan membandingkan produk milik tetangga sekaligus mengoptimalkan advertising. Terakhir, penggunaan key opinion leader seperti influencer atau teman yang dapat meningkatkan kepercayaan customer. (Baca: Menggembirakan, Penanganan Kasus COVID-19 di Jatim Terus Membaik)

Salah satu peserta workshop, Wandha Jaya Defani dari SMA Insan Cendekia Baitul Izzh Nganjuk mengatakan bahwa dirinya merasa senang dan menerima banyak manfaat dengan mengikuti IT Preneur Festival ini.

"Saya menjadi lebih paham bagaimana menulis yang efektif. Bukan hanya menulis secara umum, tetapi juga membuat tulisan dalam bidang bisnis. Dengan bekal workshop ini. kelompok kami dari SMA Insan Cendekia Baitul Izzh Nganjuk lebih siap dalam mengikuti Business Plan Competition pada IT Preneur Festival,” tandas Wandha
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1525 seconds (0.1#10.140)