Kisah Akhir Hayat Gajah Mada Moksa Dikepung Pasukan Elite Majapahit

Sabtu, 15 Juni 2024 - 06:34 WIB
loading...
Kisah Akhir Hayat Gajah Mada Moksa Dikepung Pasukan Elite Majapahit
Gajah Mada Patih Kerajaan Majapahit di bawah Raja Hayam Wuruk. Foto/SINDonews
A A A
Mahapatih Majapahit Gajah Mada konon menjadi pihak yang paling disalahkan usai peristiwa Perang Bubat. Peristiwa itu mengubah garis hidup Gajah Mada dan Kerajaan Majapahit di bawah Hayam Wuruk.

Gajah Mada dianggap menjadi dalang gagalnya pernikahan Hayam Wuruk yang masih menjomblo hingga usia 23 tahun ketika jadi raja. Alhasil pejabat penting istana memerintahkan pasukan untuk mencari keberadaan Gajah Mada untuk diminta pertanggungjawabannya.

Pasukan Majapahit mendatangi rumah Gajah Mada dan mengepungnya. Pasukan itu meminta Gajah Mada untuk menyerahkan diri sebelum disergap tim pasukan elite Majapahit.



Tetapi sebagaimana digambarkan Sejarawan Prof. Slamet Muljana pada bukunya “Pemugaran Persada Sejarah Leluhur Majapahit” taktik ini gagal total. Padahal saat itu tentara bersenjata lengkap sudah mengepung rumah Gajah Mada.

Titir dibunyikan. Bala tentara Majapahit bersorak-sorak. Tidak ada seorang pun di antara sanak kadang sang patih yang berani keluar. Ken Bebed istri Gajah Mada, gemetar mendengar sorak bala tentara yang datang mengepung kepatihan dan minta supaya sang patih menyerah saja.

Pagar pekarangan dirusak hingga membuat batasnya terhapus. Bala tentara berdesak-desak masuk halaman. Mahapatih Gajah Mada yang telah bersiap menggunakan cawat celana geringsing, berselubung kain putih, bersabuk atmaraksi, berdiri di tengah halaman, bersemedi.

Seketika itu juga sang patih dengan jiwa raganya moksa ke Wisnuloka. Seisi rumah kepatihan dengan serta merta mencucurkan air mata menyaksikan kejadian itu.



Di sisi lain, tentara Majapahit akhirnya merangsak masuk ke rumah, bertemu dengan Ken Bebed istri Gajah Mada yang memegang keris terhunus. Mereka mencari tempat sembunyi Gajah Mada, tetapi sia-sia. Akhirnya isi rumah dirampas habis-habisan oleh pasukan Majapahit.

Sementara itu terdengar laporan bahwa Gajah Mada telah lolos. Semua orang dikerahkan untuk mencarinya, menelusuri desa-desa mencari keberadaan sang Gajah Mada yang dengan kesaktiannya moksa.

Sang istri Ken Bebed mengikuti langkah suaminya meninggalkan rumah, mengembara mencari tempat bersembunyi jauh dari Ibu Kota Majapahit. Di tempat sunyi sepi ia bertemu dengan seorang pria, yang sangat bagus rupanya seolah-olah titisan Dewa Asmara.

Tingkah lakunya mirip sang suami Gajah Mada. Ken Bebed tak putus-putusnya bertanya kepada pria itu, siapa dia, dan dari mana asalnya. Sang pria itu akhirnya mengaku bahwa ia sedang menelusur desa dan tempat-tempat sunyi untuk mencari maut. Ia berasal dari Majapahit.

Meninggalkan Majapahit, karena orang-orang Majapahit sedang marah. Nyi Patih mengenal kembali suaminya yang telah moksa. Segera dipeluknya.

Pria itu hilang. Nyi Patih segera berdandan, berlangir, bersisir, berkampuh lungsir putih, berselubung kain putih, siap untuk berbela. Keris yang sudah terhunus ditikamkan ke dalam dadanya tembus sampai jantung. Matilah pula sang istri Gajah Mada mengikuti jejak suaminya.
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3469 seconds (0.1#10.140)
pixels