Haul Ke-354 Sultan Hasanuddin Usulkan Unhas dan Kodam XIV Hasanuddin Diubah
loading...
Lembaga Trah Gowa Tallo Sanrobone (GTS) keturunan Raja Gowa Ke-16, Sultan Hasanuddin akan mengusulkan penambahan nama Unhas dan Kodam XIV/Hasanuddin. Foto/SINDOnews/Abdoellah Nicolha
A
A
A
MAKASSAR - Lembaga Trah Gowa Tallo Sanrobone (GTS) yang di dalamnya terhimpun keturunan Raja Kerajaan Gowa Ke-16, Sultan Hasanuddin akan mengusulkan penambahan nama Unhas dan Kodam XIV/Hasanuddin.
Hal tersebut terungkap dalam Dialog Adat dan Budaya sebagai rangkaian Haul Ke-354 Sultan Hasanuddin di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (12/6/2024).
Pada kesempatan itu, para keturunan Raja Gowa ke-16 ini mengusulkan adanya penambahan Sultan pada nama Universitas Hasanuddin (Unhas) dan Komando Daerah Militer (Kodam) XIV/Hasanuddin.
“Kami ingin mengusulkan penambahan nama Sultan, jadi bukan perubahan nama ya,” kata Ketua Umum Lembaga Trah GTS, Suwardi Idris Amir.
Menurut dia, nama Hasanuddin terlalu umum. Sehingga perlu penambahan nama Sultan di penamaan Unhas maupun Kodam XIV/Hasanuddin.
“Banyak yang punya nama Hasanuddin, beda dengan Sultan Hasanuddin, hanya keturunan raja yang memiliki nama itu,” kata Suwardi yang bergelar I Daeng Mattawang yang tidak lain adalah cicit Raja Gowa Ke-16 itu.
Karena itu, pihaknya akan bersurat ke pihak Unhas dan Kodam XIV/Hasanuddin untuk menggelar dialog bersama terkait usulan tersebut.
“Jadi kami sekedar ingin mengusulkan dan tidak memaksa. Kami bahkan berterima kasih karena telah menggunakan nama leluhur kami agar bisa selalu dikenang. Cuma kami ingin agar nama leluhur kami ini digunakan secara utuh, Sultan Hasanuddin,” ujarnya.
Namun demikian, pihaknya mengakui hal itu tidak akan semudah yang dibayangkan karena kemungkinan ada yang setujuh dan tidak, dan harus melalui dialog dan kajian mendalam.
Dosen dan budayawan Unhas, Supratman yang hadir sebagai narasumber dalam dialog tersebut menyebutkan, bisa saja hal itu diusulkan namun perlu melakukan kajian mendalam yang melibatkan semua pihak.
“Itu (penambahan nama) bisa saja diusulkan, tapi harus melalui kajian dan dialog yang melibatkan semua pihak,” katanya.
Dalam dialog itu, juga terungkap bagaimana kejayaan Kerajaan Gowa di masa pemerintahan Sultan Hasanuddin yang memiliki nama asli I Mallombassi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape Muhammad Baqir.
Budayawan Unhas, Supratman membeberkan bagaimana sosok Raja Gowa Ke-16 Sultan Hasanuddin dalam memimpin Kerajaan Gowa hingga mencapai kejayaan di masanya.
“Sultan Hasanuddin tidak hanya pandai dalam strategi perang dan memimpin pasukan di medan tempur, tapi Beliau juga memiliki kemampuan intelektual dan spiritual tinggi, yang merupakan berkah dan warisan raja-raja sebelumnya yang merupakan kakeknya, Sultan Alauddin,” bebernya.
Dialog ini merupakan bagian dari memperingati Haul Ke-354 tahun Sultan Hasanuddin, tidak hanya diskusi, Trah GTS juga melakukan ziarah di Kompleks Makam Sultan Hasanuddin di Kabupaten Gowa, Rabu (12/6/2024).
Hal tersebut terungkap dalam Dialog Adat dan Budaya sebagai rangkaian Haul Ke-354 Sultan Hasanuddin di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (12/6/2024).
Pada kesempatan itu, para keturunan Raja Gowa ke-16 ini mengusulkan adanya penambahan Sultan pada nama Universitas Hasanuddin (Unhas) dan Komando Daerah Militer (Kodam) XIV/Hasanuddin.
“Kami ingin mengusulkan penambahan nama Sultan, jadi bukan perubahan nama ya,” kata Ketua Umum Lembaga Trah GTS, Suwardi Idris Amir.
Menurut dia, nama Hasanuddin terlalu umum. Sehingga perlu penambahan nama Sultan di penamaan Unhas maupun Kodam XIV/Hasanuddin.
“Banyak yang punya nama Hasanuddin, beda dengan Sultan Hasanuddin, hanya keturunan raja yang memiliki nama itu,” kata Suwardi yang bergelar I Daeng Mattawang yang tidak lain adalah cicit Raja Gowa Ke-16 itu.
Karena itu, pihaknya akan bersurat ke pihak Unhas dan Kodam XIV/Hasanuddin untuk menggelar dialog bersama terkait usulan tersebut.
“Jadi kami sekedar ingin mengusulkan dan tidak memaksa. Kami bahkan berterima kasih karena telah menggunakan nama leluhur kami agar bisa selalu dikenang. Cuma kami ingin agar nama leluhur kami ini digunakan secara utuh, Sultan Hasanuddin,” ujarnya.
Namun demikian, pihaknya mengakui hal itu tidak akan semudah yang dibayangkan karena kemungkinan ada yang setujuh dan tidak, dan harus melalui dialog dan kajian mendalam.
Dosen dan budayawan Unhas, Supratman yang hadir sebagai narasumber dalam dialog tersebut menyebutkan, bisa saja hal itu diusulkan namun perlu melakukan kajian mendalam yang melibatkan semua pihak.
“Itu (penambahan nama) bisa saja diusulkan, tapi harus melalui kajian dan dialog yang melibatkan semua pihak,” katanya.
Dalam dialog itu, juga terungkap bagaimana kejayaan Kerajaan Gowa di masa pemerintahan Sultan Hasanuddin yang memiliki nama asli I Mallombassi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape Muhammad Baqir.
Budayawan Unhas, Supratman membeberkan bagaimana sosok Raja Gowa Ke-16 Sultan Hasanuddin dalam memimpin Kerajaan Gowa hingga mencapai kejayaan di masanya.
“Sultan Hasanuddin tidak hanya pandai dalam strategi perang dan memimpin pasukan di medan tempur, tapi Beliau juga memiliki kemampuan intelektual dan spiritual tinggi, yang merupakan berkah dan warisan raja-raja sebelumnya yang merupakan kakeknya, Sultan Alauddin,” bebernya.
Dialog ini merupakan bagian dari memperingati Haul Ke-354 tahun Sultan Hasanuddin, tidak hanya diskusi, Trah GTS juga melakukan ziarah di Kompleks Makam Sultan Hasanuddin di Kabupaten Gowa, Rabu (12/6/2024).
(shf)
Lihat Juga :
