Terungkap Bocah di Kota Batu Keroyok Temannya hingga Tewas Sempat Pesta Miras
loading...
A
A
A
KOTA BATU - Tiga pelaku anak pengeroyokan ke temannya berinisial RK, ternyata dalam pengaruh minuman keras (miras). Ketiga anak ini yakni MA, KA, dan KB, terlebih dahulu mengonsumsi miras, sebelum ke Villa Holanda, untuk mengeksekusi RK, teman satu kelasnya.
Sementara satu pelaku anak yakni MI, berasal dari sekolah berbeda dari empat pelaku lainnya. Guru Bimbingan Konseling (BK) SMPN 2 Kota Batu Herlina Evi Dwi Setyowati menuturkan, terungkapnya pesta miras ini terungkap usai pihak sekolah melakukan pemanggilan dan interogasi kepada keempatnya.
Hasilnya tiga dari empat pelaku, mengaku sempat membeli dan mengonsumsi miras oleh MA dan MI, yang dibeli oleh KA, sedangkan KB dan AS, tidak ikut mengonsumsi miras.
"KA ini sudah banyak memiliki catatan merah di BK. Sudah beberapa kali dilaporkan kepada BK terkait keterlibatan dalam mengonsumsi miras," ucap Herlina Evi Dwi Setyowati, dikonfirmasi wartawan, pada Selasa (4/6/2024).
Berdasarkan pengakuan KA, dia membeli miras itu dari daerah Pandan, Kota Batu, seharga Rp35.000 satu botol plastik ukuran sedang. Menurut dia, KA ini sudah beberapa kali meminum miras, karena kesalahan pola asuh dan berasal dari keluarga broken home.
Parahnya kebiasaan minum miras KA, dari hasil penyelidikan KA sudah sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Sehari-hari kata Herlina, KA lebih banyak tinggal bersama neneknya karena kedua orang tuanya telah lama bercerai dan ibunya sudah menikah lagi.
“Namun, KA tak selalu menetap di rumah neneknya. Kadangkala dia juga pulang ke rumah Ibunya. Selama ini, kami terus mengkomunikasikan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan KA. Namun, sang ibu kurang bisa kooperatif, dalam pendampingan dan pengawasan ke KA," jelasnya.
Hal ini membuat kesalahan yang dialami KA cenderung berulang-ulang terjadi. Namun, pada peristiwa pengeroyokan terhadap RK, KA tidak turut melakukan serangan fisik. Dia hanya berperan mengambil video saja.
Sebelumnya diberitakan, RKA bocah berusia 12 tahun meninggal dunia pada Jumat (31/5/2024) di RS Hasta Brata, seusai sempat menjalani perawatan. Korban mengeluh sakit di bagian kepala, setelah diduga dianiaya oleh sejumlah temannya pada Rabu (29/5/2024).
Sementara satu pelaku anak yakni MI, berasal dari sekolah berbeda dari empat pelaku lainnya. Guru Bimbingan Konseling (BK) SMPN 2 Kota Batu Herlina Evi Dwi Setyowati menuturkan, terungkapnya pesta miras ini terungkap usai pihak sekolah melakukan pemanggilan dan interogasi kepada keempatnya.
Hasilnya tiga dari empat pelaku, mengaku sempat membeli dan mengonsumsi miras oleh MA dan MI, yang dibeli oleh KA, sedangkan KB dan AS, tidak ikut mengonsumsi miras.
"KA ini sudah banyak memiliki catatan merah di BK. Sudah beberapa kali dilaporkan kepada BK terkait keterlibatan dalam mengonsumsi miras," ucap Herlina Evi Dwi Setyowati, dikonfirmasi wartawan, pada Selasa (4/6/2024).
Berdasarkan pengakuan KA, dia membeli miras itu dari daerah Pandan, Kota Batu, seharga Rp35.000 satu botol plastik ukuran sedang. Menurut dia, KA ini sudah beberapa kali meminum miras, karena kesalahan pola asuh dan berasal dari keluarga broken home.
Parahnya kebiasaan minum miras KA, dari hasil penyelidikan KA sudah sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Sehari-hari kata Herlina, KA lebih banyak tinggal bersama neneknya karena kedua orang tuanya telah lama bercerai dan ibunya sudah menikah lagi.
“Namun, KA tak selalu menetap di rumah neneknya. Kadangkala dia juga pulang ke rumah Ibunya. Selama ini, kami terus mengkomunikasikan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan KA. Namun, sang ibu kurang bisa kooperatif, dalam pendampingan dan pengawasan ke KA," jelasnya.
Hal ini membuat kesalahan yang dialami KA cenderung berulang-ulang terjadi. Namun, pada peristiwa pengeroyokan terhadap RK, KA tidak turut melakukan serangan fisik. Dia hanya berperan mengambil video saja.
Sebelumnya diberitakan, RKA bocah berusia 12 tahun meninggal dunia pada Jumat (31/5/2024) di RS Hasta Brata, seusai sempat menjalani perawatan. Korban mengeluh sakit di bagian kepala, setelah diduga dianiaya oleh sejumlah temannya pada Rabu (29/5/2024).
(wib)