Kisah Prajurit Raider 751/VJS saat Menyergap OPM yang Bersenjata SS1
A
A
A
JAYAPURA - Kristopel Kreku adalah seorang prajurit Raider Yonif RK 751/VJS dengan pangkat Prajurit Satu (Pratu). Bersama teman-temanya dia berhasil menyergap anggota kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Bilkuis Kogoya yang membawa senjata api standar militer.
Peristiwa tersebut terjadi saat Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan (Satgas Pam Rawan) yang bertugas di Pos Illu Kabupaten Puncak Jaya Papua melaksanakan penyergapan terhadap kelompok KKSB. Penyergapan dipimpin Danpos Lettu Inf Sukma.
Menurut Kapendam XVII/Cenderawasih Kol Inf M Aidi, penyergapan berjalan dengan sukses dan berhasil membekuk tersangka Bilkuis Kogoya tanpa letusan senjata. Namun Sayang, Bilkuis Kogoya ternyata tidak membawa senjata, dia hanya membawa tas noken yang berisi HP, bendera Bintang Kejora dan sejumlah barang bukti (barbuk) lainnya.
Namun saat yang bersangkutan dibawa ke Pos dan diintrogasi, Bilkuis Kogoya mengakui bahwa senjatanya saat ini dibawa oleh temannya yang sedang berada di sebuah Honay dipinggir Sungai Dolinggame Distrik Illu.
Kapendam menjelaskan, anggota Pos lalu kembali melaksanakan penyergapan ke arah Honay yang ditunjukkan oleh Bilkuis. Ternyata di dalam Honay tersebut terdapat 02 orang teman Bilkuis atas nama Nimoya Kogoya dan Komisi Kogaya, dan dipastikan menyimpan senjata standar militer sesuai keterangan Bilkuis.
Menurut Kapendam, anggota Satgas mengepung Honay dan meminta penghuninya keluar menyerahkan diri. Namun keduanya bersembunyi ketakutan tidak mau keluar. Anggota Satgas berusaha membujuk tersangka agar keluar menyerahkan diri dan akan dijamin keamanannya.
"Untuk meyakinkan tersangka bahwa mereka tidak akan disakiti, tiba-tiba Praka Kreku berdiri dan melepaskan perlengkapannya serta meletakkan senjatanya kemudian mendekati Honay sambil mengajak kedua tersangka keluar dari persembunyiannya. Pratu Kreku dikawal oleh rekannya Praka Oktovianus Kainama, sedangkan anggota Tim yang lain bersiap siaga mengantisipasi kemungkinan terburuk akan terjadi," ungkap Kapendam.
Langkah nekat Pratu Kreku, lanjut Kol In M Aidi, rupanya menuai hasil tersangka akhirnya mau keluar dari persembunyiannya dari dalam Honay sambil membawa sepucuk senjata standar militer jenis SS-1. "Dengan diperlakukan secara baik-baik, kedua tersangka dibawa ke Pos untuk pemeriksaan lebih lanjut," tandasnya.
Peristiwa tersebut terjadi saat Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan (Satgas Pam Rawan) yang bertugas di Pos Illu Kabupaten Puncak Jaya Papua melaksanakan penyergapan terhadap kelompok KKSB. Penyergapan dipimpin Danpos Lettu Inf Sukma.
Menurut Kapendam XVII/Cenderawasih Kol Inf M Aidi, penyergapan berjalan dengan sukses dan berhasil membekuk tersangka Bilkuis Kogoya tanpa letusan senjata. Namun Sayang, Bilkuis Kogoya ternyata tidak membawa senjata, dia hanya membawa tas noken yang berisi HP, bendera Bintang Kejora dan sejumlah barang bukti (barbuk) lainnya.
Namun saat yang bersangkutan dibawa ke Pos dan diintrogasi, Bilkuis Kogoya mengakui bahwa senjatanya saat ini dibawa oleh temannya yang sedang berada di sebuah Honay dipinggir Sungai Dolinggame Distrik Illu.
Kapendam menjelaskan, anggota Pos lalu kembali melaksanakan penyergapan ke arah Honay yang ditunjukkan oleh Bilkuis. Ternyata di dalam Honay tersebut terdapat 02 orang teman Bilkuis atas nama Nimoya Kogoya dan Komisi Kogaya, dan dipastikan menyimpan senjata standar militer sesuai keterangan Bilkuis.
Menurut Kapendam, anggota Satgas mengepung Honay dan meminta penghuninya keluar menyerahkan diri. Namun keduanya bersembunyi ketakutan tidak mau keluar. Anggota Satgas berusaha membujuk tersangka agar keluar menyerahkan diri dan akan dijamin keamanannya.
"Untuk meyakinkan tersangka bahwa mereka tidak akan disakiti, tiba-tiba Praka Kreku berdiri dan melepaskan perlengkapannya serta meletakkan senjatanya kemudian mendekati Honay sambil mengajak kedua tersangka keluar dari persembunyiannya. Pratu Kreku dikawal oleh rekannya Praka Oktovianus Kainama, sedangkan anggota Tim yang lain bersiap siaga mengantisipasi kemungkinan terburuk akan terjadi," ungkap Kapendam.
Langkah nekat Pratu Kreku, lanjut Kol In M Aidi, rupanya menuai hasil tersangka akhirnya mau keluar dari persembunyiannya dari dalam Honay sambil membawa sepucuk senjata standar militer jenis SS-1. "Dengan diperlakukan secara baik-baik, kedua tersangka dibawa ke Pos untuk pemeriksaan lebih lanjut," tandasnya.
(sms)