OPM Tembak Mati Warga Sipil di Puncak Jaya, Kapendam Cenderawasih: Gerombolan Ingin Papua Menderita!
loading...
A
A
A
PUNCAK JAYA - Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali menembak mati satu warga sipil di Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, Kamis (30/5) lalu. Dalih korban adalah aparat selalu dijadikan alasan.
Korban atas nama Zainul (44) yang kesehariannya adalah seorang ojek di kampung Usir Distrik Mulia Kabupaten Puncak Jaya. Zainul meninggal ditempat detelah OPM menembak korban pada bagian kepala saat mengendarai motor di kampung Usir Belakang.
Kasus pembunuhan dengan sasarannya warga sipil nyataya masif terus dilakukan kelompok OPM dengan dalih korbannya adalah aparat. Klaim ini lantas dinarasikan dan disebar ke berbagai media sosial milik OPM.
Serangkaian aksi pembunuhan warga sipil oleh OPM ini termasuk pembakaran fasilitas umum baik sekolah maupun fasilitas lain tentu berakibat stabilitas keamanan yang berujung pada merosotnya pembangunan diwilayah itu.
”OPM selalu menginginkan pertumpahan darah dan ingin masyarakat menderita. Mereka penjahat-penjahat kemanusiaan,” kata Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan, Senin (3/6/2024).
”Sesungguhnya OPM adalah gerombolan penjahat yang menginginkan Papua terpuruk,” tegasnya.
TNI tetap akan bertindak tegas untuk menjaga dan melayani masyarakat. Pembangunan infrastruktur termasuk Pendidikan dan Kesehatan harus terus berjalan untuk masyarakat Papua.
”Masyarakat harus dilindungi. Untuk itu TNI tetap bertindak tegas dan hadir untuk masyarakat agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan, pendidikan dan tenaga kesehatan, guru serta semua pihak dapat bekerja untuk masyarakat,” ungkapnya.
Terkait isu korban aparat yang selalu disebar kelompok OPM dibantah Kapendam. Ia tegas menyebut hal itu Hoaks yang sengaja untuk mencari pembenaran. ”Tidak benar Prajurit TNI ditembak mati oleh OPM di Mulia, Itu Hoaks,” tegasnya.
Kapendam mengungkapkan bahwa aparat keamanan TNI Polri sedang melakukan pengejaran terhadap para pelaku gerombolan OPM tersebut.
”Hoaks sengaja disebar oleh OPM dan simpatisannya untuk menciptakan keresahan dan ketakutan serta mengganggu kondusifitas kehidupan bermasyarakat. Kami bersama Polri tetap hadir dan bertugas melindungi maupun melayani masyarakat,” tegasnya.
Korban atas nama Zainul (44) yang kesehariannya adalah seorang ojek di kampung Usir Distrik Mulia Kabupaten Puncak Jaya. Zainul meninggal ditempat detelah OPM menembak korban pada bagian kepala saat mengendarai motor di kampung Usir Belakang.
Kasus pembunuhan dengan sasarannya warga sipil nyataya masif terus dilakukan kelompok OPM dengan dalih korbannya adalah aparat. Klaim ini lantas dinarasikan dan disebar ke berbagai media sosial milik OPM.
Serangkaian aksi pembunuhan warga sipil oleh OPM ini termasuk pembakaran fasilitas umum baik sekolah maupun fasilitas lain tentu berakibat stabilitas keamanan yang berujung pada merosotnya pembangunan diwilayah itu.
”OPM selalu menginginkan pertumpahan darah dan ingin masyarakat menderita. Mereka penjahat-penjahat kemanusiaan,” kata Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan, Senin (3/6/2024).
”Sesungguhnya OPM adalah gerombolan penjahat yang menginginkan Papua terpuruk,” tegasnya.
TNI tetap akan bertindak tegas untuk menjaga dan melayani masyarakat. Pembangunan infrastruktur termasuk Pendidikan dan Kesehatan harus terus berjalan untuk masyarakat Papua.
”Masyarakat harus dilindungi. Untuk itu TNI tetap bertindak tegas dan hadir untuk masyarakat agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan, pendidikan dan tenaga kesehatan, guru serta semua pihak dapat bekerja untuk masyarakat,” ungkapnya.
Terkait isu korban aparat yang selalu disebar kelompok OPM dibantah Kapendam. Ia tegas menyebut hal itu Hoaks yang sengaja untuk mencari pembenaran. ”Tidak benar Prajurit TNI ditembak mati oleh OPM di Mulia, Itu Hoaks,” tegasnya.
Kapendam mengungkapkan bahwa aparat keamanan TNI Polri sedang melakukan pengejaran terhadap para pelaku gerombolan OPM tersebut.
”Hoaks sengaja disebar oleh OPM dan simpatisannya untuk menciptakan keresahan dan ketakutan serta mengganggu kondusifitas kehidupan bermasyarakat. Kami bersama Polri tetap hadir dan bertugas melindungi maupun melayani masyarakat,” tegasnya.
(ams)