Ratusan Orang Unjuk Rasa di PN Bandung, Dukung Habib Bahar bin Smith

BANDUNG - Jalan RE Martadinata, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/2/2019), ditutup total karena ratusan orang dari beberapa kelompok berunjuk rasa di depan Gedung Pengadilan Negeri (PN) Bandung. Mereka juga berdemo untuk mendukung Habib Bahar bin Smith yang menjalani sidang pertama kasus penganiayaan.

Ribuan aparat kepolisian, dari Satuan Sabhara, Brimob Polda Jabar, Satlantas, Sat Reskrim, maupun Satintel Polrestabes, dikerahkan untuk mengamankan jalannya persidangan. Polrestabes Bandung pun memasang beberapa closed circuit television (CCTV) di sejumlah titik PN Bandung.

Massa yang datang berorasi dan mengatakan bahwa Habib Bahar bin Smith tidak bersalah. Sebaliknya, yang seharusnya dipenjara adalah dua korban yang dianiaya karena mengaku sebagai Habib Bahar bin Smith.

"Seandainya Bahar bin Smith masuk penjara, kalian rela mati untuk membelanya!? Kalian rela meneteskan darah untuk Habib Bahar bin Smtih!? Kalian rela mati demi membela habib!?" teriak seorang peserta unjuk rasa.

Orasi tersebut disambut teriakan, siap oleh para pengunjuk rasa. Setelah itu orator meneriakkan takbir sambil mengepalkan tangan ke udara. Teriakan takbir itu pun disambut dengan seruan yang sama.

Kompleks PN Bandung pun ditutup, dua pintu gerbang utama ke PN Bandung, ditutup dan dijaga polisi. Siapa pun yang hendak masuk ke PN Bandung, diperiksa ketat. Termasuk pengunjung yang hendak mengikuti persidangan di ruang sidang 1. Selain memeriksa isi tas dan barang bawaan, polisi juga melarang pengunjung mengenakan jaket. Sidang dimulai di ruang 1, pukul 09.00 atau pukul 10.00 WIB.

Humas PN Bandung, Wasdi Permana mengatakan bahwa sidang dakwaan terhadap Habib Bahar bin Smith akan berlangsung selama 40-50 menit. "Kan hanya dakwaan ya, kemungkinan ga lama," katanya. (Baca juga; Kawal Sidang Bahar bin Smith, Polisi dan TNI Kerahkan 1.300 Personel )