"Karena cuaca berkabut awan panas tidak teramati. Namun jelas terjadi awan panas guguran," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida kepada SINDOnews, Senin (25/2/2019).
Dijelaskannya kendati Merapi menunjukkan aktivitas yang meningkat dan mulai sering mengeluarkan awan panas, namun belum merubah status Gunung tersebut.
Baca Juga:
BPPTKG masih menyatakan Merapi dengan status waspada atau level II. "Status belum berubah karena memang belum membahayakan warga di kawasan rawan bencana (KRB) III," ungkapnya.
BPPTKG mengatakan, pihaknya terus memantau kondisi Merapi. Jika ada perubahan yang signifikan terjadi di Gunung Merapi, maka status akan ditinjau ulang.
"Kami berharap dengan lava pijar dan awan panas guguran, warga mewaspadai kemungkinan hujan abu yang sangat mungkin terjadi. Persiapan masker sangat penting untuk antisipasi," katanya.
Sedangkan laporan pengamatan guguran sejak pukul 00.00-06.00 WIB, terekam di data seismik terjadi 4 kali gempa guguran dengan durasi 23-75 detik.
(sms)