Sering Terjadi Guguran Lava Pijar Dari Puncak Merapi, Warga Selo Diungsikan
loading...
Petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD, dan relawan, mengevakuasi warga di Dusun Stabelan, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, seiring meningkatnya aktivitas Gunung Merapi. Foto/iNews TV/Tata Rahmanta
A
A
A
BOYOLALI - Petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD, dan relawan, mengevakuasi warga di Dusun Stabelan, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, karena adanya peningkatan akvitas vulkanik di puncak Gunung Merapi .
(Baca juga: Waspadai Awan Panas Guguran Merapi Setinggi 200 Meter ke Kali Krasak )
Warga didatangi rumahnya satu-persatu oleh petugas gabungan. Dan membujuknya, agar bersedia mengungsi di wilayah yang jauh lebih aman. Mereka yang diminta mengungsi, adalah warga kelompok rentan yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi .
Sebenarnya, warga di wilayah KRB III Gunung Merapi ini sudah sempat mengungsi. Bahkan, jumlah pengungsi mencapai ratusan orang. Namun, karena merasa jenuh di tempat pengungsian akhirnya mereka kembali ke rumah sebulan lalu.
"Kami sebelumnya ada di pengungsian, namun karena jenuh berada di sana (pengungsian), akhirnya sebulan lalu kami pulang ke rumah masing-masing, dan sekarang diminta untuk mengungsi lagi," tutur Sari, salah satu pengungsi.
(Baca juga: Jatuh di Kepulauan Seribu, Copilot Sriwijaya SJ-182 Banjir Doa dan Ucapan Duka )
Danramil Selo, Kapten Inf. Tony Hidayanto mengatakan, seiring dengan meningkatnya aktivitas Gunung Merapi , yang sering mengeluarkan lava pijar dan awan panas, akhirnya warga yang tinggal sekitar 3-4 kilometer (km) dari puncak Gunung Merapi bersedia mengungsi kembali.
(Baca juga: Pantauan Udara Pencarian Sriwijaya Air, Pilot TNI AU Lihat Air Laut Menghitam )
Menjaga hal tidak diinginkan, kemudian warga dibawa ke tempat penampungan pengungsi sementara Desa Tlogolele, yang jaraknya sembilan kilometer dari puncak Gunung Merapi .
(Baca juga: Waspadai Awan Panas Guguran Merapi Setinggi 200 Meter ke Kali Krasak )
Warga didatangi rumahnya satu-persatu oleh petugas gabungan. Dan membujuknya, agar bersedia mengungsi di wilayah yang jauh lebih aman. Mereka yang diminta mengungsi, adalah warga kelompok rentan yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi .
Sebenarnya, warga di wilayah KRB III Gunung Merapi ini sudah sempat mengungsi. Bahkan, jumlah pengungsi mencapai ratusan orang. Namun, karena merasa jenuh di tempat pengungsian akhirnya mereka kembali ke rumah sebulan lalu.
"Kami sebelumnya ada di pengungsian, namun karena jenuh berada di sana (pengungsian), akhirnya sebulan lalu kami pulang ke rumah masing-masing, dan sekarang diminta untuk mengungsi lagi," tutur Sari, salah satu pengungsi.
(Baca juga: Jatuh di Kepulauan Seribu, Copilot Sriwijaya SJ-182 Banjir Doa dan Ucapan Duka )
Danramil Selo, Kapten Inf. Tony Hidayanto mengatakan, seiring dengan meningkatnya aktivitas Gunung Merapi , yang sering mengeluarkan lava pijar dan awan panas, akhirnya warga yang tinggal sekitar 3-4 kilometer (km) dari puncak Gunung Merapi bersedia mengungsi kembali.
(Baca juga: Pantauan Udara Pencarian Sriwijaya Air, Pilot TNI AU Lihat Air Laut Menghitam )
Menjaga hal tidak diinginkan, kemudian warga dibawa ke tempat penampungan pengungsi sementara Desa Tlogolele, yang jaraknya sembilan kilometer dari puncak Gunung Merapi .
(eyt)
Lihat Juga :
