Tradisi Lebaran Pekalongan, AirNav: Pilot Laporkan 15 Balon Udara Liar

Rabu, 17 April 2024 - 14:00 WIB
loading...
Tradisi Lebaran Pekalongan,...
Tradisi penerbangan balon udara raksasa saat syawalan di wilayah Pekalongan atau Festival Balon Pekalongan 2024 yang digelar Pemerintah Kota Pekalongan. Foto: iNews TV/Suryono Sukarno
A A A
PEKALONGAN - Tradisi penerbangan balon udara raksasa saat syawalan di wilayah Pekalongan menjadi perhatian AirNav Indonesia. Termasuk gelaran Festival Balon Pekalongan 2024 yang digelar Pemerintah Kota Pekalongan.

Tradisi ini tidak hanya menjadi simbol syukur dan kegembiraan pasca Idulfitri, tetapi juga menarik perhatian karena potensinya mengganggu keselamatan penerbangan. Terutama di rute W45, salah satu jalur terpadat di Indonesia.

Tiap tahun, lembaga penyelenggara navigasi penerbangan nasional itu berusaha tidak ada balon udara raksasa liar yang terbang di langit Pekalongan.



”Dari 68 laporan tahun lalu, kini hanya 15. Kami berharap angka ini akan terus menurun. Itu laporan dari pilot,” kata Direktur Keselamatan, Keamanan dan Standardisasi AirNav, Ahmad Nurdin Aulia di lapangan Mataram, Kota Pekalongan, Rabu (17/4/2024).

Ia menjelaskan bahaya balon udara raksasa liar dari penerbangan antara menutupi pandangan pilot. Jika masuk ke mesin bisa membuat mesin pesawat bermasalah. Ketika ada laporan pilot tentang balon udara liar, pihaknya akan menyuruh pesawat menghindari jalur tersebut.

Tradisi Lebaran Pekalongan, AirNav: Pilot Laporkan 15 Balon Udara Liar


Sehingga tidak membahayakan keselamatan penerbangan. Aulia menyebut bahwa langit Pekalongan termasuk jalur padat penerbangan. Tiap hari ada 3.000 penerbangan yang melalui langit Pekalongan.

”Karena itu kami mengapresiasi dukungan Pemkot Pekalongan dan Komunitas Sedulur Balon Pekalongan yang telah memfasilitasi festival balon dengan baik. Tahun ini, kami memiliki 73 tim peserta, dan langit Pekalongan dipenuhi dengan balon berwarna-warni,” tambahnya.



Menurut Aulia, festival ini tidak hanya mempertahankan tradisi lokal, tetapi juga mendukung keselamatan penerbangan sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan No. 40 Tahun 2018.

“Tradisi menerbangkan balon udara adalah bagian dari kearifan lokal Jawa Tengah dan Jawa Timur yang kami hormati, selama dilakukan dengan cara yang aman,” tegas Aulia.

Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid menyebut sebelum adanya Festival Balon Tambat Pekalongan, pihaknya selalu menyita 300-400 balon udara liar siap terbang dari warga.

“Ini Bisa membahayakan kita. Apalagi ternyata lalu lintas langit Pekalongan paling padat nomor 2, dengan 3.000 penerbangan tiap harinya,” jelasnya.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, Ibu Azizatun Azhimah, menekankan kontribusi festival ini terhadap ekonomi lokal. “Kegiatan ini tidak hanya mempromosikan pariwisata, tetapi membantu meningkatkan kesejahteraan program kewirausahaan yang kami dukung,” ucapnya.
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2158 seconds (0.1#10.140)