Pencarian Korban Longsor di Tana Toraja Terkendala Medan dan Cuaca
loading...
A
A
A
TANA TORAJA - Dua korban longsor di Tana Toraja yang hilang masih terus dicari, namun terputusnya jalan di wilayah Makale Selatan, menjadi salah satu kendala Tim SAR gabungan melakukan pencarian di lapangan.
Tim SAR gabungan terpaksa berjalan kaki untuk melakukan pencarian terhadap dua orang yang masih tertimbun longsor. Longsor yang terjadi pada Sabtu, 13 April 2024 telah menelan 18 korban jiwa, 14 orang ditemukan meninggal dunia di Desa Palangka (Pango-pango).
Sementara empat orang meninggal dunia di daerah Lembang Randan Batu dan dua orang masih dalam pencarian.
”Dengan sulitnya medan pencarian, Tim SAR gabungan melanjutkan pencarian dengan berjalan kaki di wilayah longsor di Desa Palangka (Pango-pango), Tana Toraja,” kata Kepala Kantor Basarnas Makassar, Mexianus Bekabel dalam keterangannyam Selasa (16/4/2024).
Hal ini diakibatkan karena terputusnya akses jalan menuju ke lokasi longsor. Dan alat beratpun terkendala saat memasuki wilayah yang terdampak longsor. Untuk itu akan menggunakan drone untuk pengamatan jarak jauh.
”Drone akan diterbangkan untuk melakukan pengamatan mengenai wilayah terjadinya longsor. Sehingga Tim SAR yang melaksanakan tugas pencarian dapat memantau kondisi tanah longsor,” ucapnya.
Sebanyak 116 orang dari Basarnas, Kodim 1414 Toraja, BPBD Tana Toraja, Balai Kehutanan, Polres Tana Toraja, SAR Brimob, K9 Polda Sulsel dan masyarakat sekitar diterjunkan melakukan pencarian terhadap korban longsor.
Sebelumnya, Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin telah terjun langsung ke lokasi longsor dan menemui korban dan keluarga untuk menyampaikan duka atas musibah tersebut, Bahtiar juga telah menyerahkan bantuan kepada para korban.
Bupati Theofillus Allorerung, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Pj Gubernur, Bahtiar Baharuddin atas kehadiran dan dukungannya di tengah situasi bencana yang menimpa wilayah tersebut.
”Kehadiran Bapak Gubernur merupakan respons yang cepat dan menjadi penghiburan serta penyemangat bagi kami di Tana Toraja, terutama bagi keluarga yang terdampak,” ujarnya.
Bupati Theofillus melaporkan, bahwa sejak kejadian bencana tadi, Sabtu malam (13/4), Pemerintah Daerah telah bergerak cepat dengan Wakil Bupati yang memimpin upaya penanganan di lapangan bersama TNI-Polri dan unit-unit rescue lainnya.
Daftar korban meninggal dunia di Desa Palangka (Pango-Pango), Tana Toraja:
1. Dala (L 40 thn)
2. Bertha Bine (P 35 thn)
3. Putri ( P 5 thn)
4. Reno (L 2 thn)
5. Wiris(Dado) (L 6 thn)
6. Marcel Oda (L 16 thn)
7. Agustinus Bongga (L 20 thn)
8. Mala' (L 60 thn)
9. Baru ( L 40 thn)
10. Endi (L 15 thn)
11. Matius Kottong (L 35 thn)
12. Aco (L 37 thn)
13. Mase' (L 38 thn)
14. Jimmy (L 27 thn)
Dalam pencarian
1. Gea (P 3 thn)
2. Safia (P 43thn)
Sementara korban meninggal di Lembang Randan Batu:
1. Indo Luka
2. Ambe Dian
3. Karopa
4. Luarang
Tim SAR gabungan terpaksa berjalan kaki untuk melakukan pencarian terhadap dua orang yang masih tertimbun longsor. Longsor yang terjadi pada Sabtu, 13 April 2024 telah menelan 18 korban jiwa, 14 orang ditemukan meninggal dunia di Desa Palangka (Pango-pango).
Sementara empat orang meninggal dunia di daerah Lembang Randan Batu dan dua orang masih dalam pencarian.
”Dengan sulitnya medan pencarian, Tim SAR gabungan melanjutkan pencarian dengan berjalan kaki di wilayah longsor di Desa Palangka (Pango-pango), Tana Toraja,” kata Kepala Kantor Basarnas Makassar, Mexianus Bekabel dalam keterangannyam Selasa (16/4/2024).
Hal ini diakibatkan karena terputusnya akses jalan menuju ke lokasi longsor. Dan alat beratpun terkendala saat memasuki wilayah yang terdampak longsor. Untuk itu akan menggunakan drone untuk pengamatan jarak jauh.
”Drone akan diterbangkan untuk melakukan pengamatan mengenai wilayah terjadinya longsor. Sehingga Tim SAR yang melaksanakan tugas pencarian dapat memantau kondisi tanah longsor,” ucapnya.
Sebanyak 116 orang dari Basarnas, Kodim 1414 Toraja, BPBD Tana Toraja, Balai Kehutanan, Polres Tana Toraja, SAR Brimob, K9 Polda Sulsel dan masyarakat sekitar diterjunkan melakukan pencarian terhadap korban longsor.
Sebelumnya, Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin telah terjun langsung ke lokasi longsor dan menemui korban dan keluarga untuk menyampaikan duka atas musibah tersebut, Bahtiar juga telah menyerahkan bantuan kepada para korban.
Bupati Theofillus Allorerung, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Pj Gubernur, Bahtiar Baharuddin atas kehadiran dan dukungannya di tengah situasi bencana yang menimpa wilayah tersebut.
”Kehadiran Bapak Gubernur merupakan respons yang cepat dan menjadi penghiburan serta penyemangat bagi kami di Tana Toraja, terutama bagi keluarga yang terdampak,” ujarnya.
Bupati Theofillus melaporkan, bahwa sejak kejadian bencana tadi, Sabtu malam (13/4), Pemerintah Daerah telah bergerak cepat dengan Wakil Bupati yang memimpin upaya penanganan di lapangan bersama TNI-Polri dan unit-unit rescue lainnya.
Daftar korban meninggal dunia di Desa Palangka (Pango-Pango), Tana Toraja:
1. Dala (L 40 thn)
2. Bertha Bine (P 35 thn)
3. Putri ( P 5 thn)
4. Reno (L 2 thn)
5. Wiris(Dado) (L 6 thn)
6. Marcel Oda (L 16 thn)
7. Agustinus Bongga (L 20 thn)
8. Mala' (L 60 thn)
9. Baru ( L 40 thn)
10. Endi (L 15 thn)
11. Matius Kottong (L 35 thn)
12. Aco (L 37 thn)
13. Mase' (L 38 thn)
14. Jimmy (L 27 thn)
Dalam pencarian
1. Gea (P 3 thn)
2. Safia (P 43thn)
Sementara korban meninggal di Lembang Randan Batu:
1. Indo Luka
2. Ambe Dian
3. Karopa
4. Luarang
(ams)