Aktivitas Gunung Merapi Tinggi, Terjadi 40 Kali Guguran Lava Pijar Sepanjang Jumat

Sabtu, 13 April 2024 - 06:58 WIB
loading...
Aktivitas Gunung Merapi Tinggi, Terjadi 40 Kali Guguran Lava Pijar Sepanjang Jumat
Aktivitas Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, masih tinggi dalam 24 jam terakhir, sepanjang Jumat 12 April 2024. Foto/BBPTKG
A A A
SLEMAN - Aktivitas Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, masih tinggi dalam 24 jam terakhir, sepanjang Jumat 12 April 2024.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tehnologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat 40 kali guguran lava pijar ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.700 meter.

BPPTKG menyebut gunung yang berada perbatasan Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten atau perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah ini memang sangat fluktuatif.



Sepanjang hari kemarin cuaca cerah, berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup tenang ke arah barat.

Suhu udara 15-25.5 °C, kelembapan udara 50-99 %, dan tekanan udara 837.6-918.9 mmHg. Volume curah hujan 33 mm per hari.

Sementara aktivitas kegempaan di antaranya adalah gempa guguran sebanyak 65 kali dengan Amplitudo 3-21 mm Durasi : 25.88-221 detik.

Terjadi juga 31 Gempa Hybrid/Fase Banyak dengan Amplitudo 2-17 mm, S-P 0.2-0.7 detik berdurasi 4.72-8.76 detik.



Di samping itu ada 4 kali gempa vulkanik Dangkal dengan Amplitudo 23-80 mm berdurasi: 6.48-9.84 detik.

Kemudian 3 kali gempa Tektonik Jauh Amplitudo 3-8 mm, S-P 6.96 detik berdurasi: 90.96-117.88 detik). “Tingkat Aktivitas Gunung Merapi masih Level III atau Siaga,” keterangan BPPTKG.

BPPTKG menjelaskan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.



Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya. “Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," tambah BPPTKG.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1801 seconds (0.1#10.140)