Banjir dan Longsor Terjang Kota Bitung, 1.786 Jiwa di 7 Kecamatan Terdampak
loading...
A
A
A
BITUNG - Hujan intensitas tinggi yang berlangsung lama sebabkan banjir dan tanah longsor di Kota Bitung, Sulawesi Utara, Minggu (7/4). Peristiwa ini berdampak pada warga yang bermukim di tujuh kecamatan sejak pukul 01.00 WITA.
Pusdalops BNPB melaporkan pada pukul 19.08 WIB, tujuh kecamatan terdampak antara lain, Kecamatan Lembeh Utara, Kecamatan Maesa, Kecamatan Madidir, Kecamatan Girian, Kecamatan Aertembaga, Kecamatan Ranowulu dan Kecamatan Matuwari.
“Sebanyak 550 kepala keluarga atau 1.786 jiwa warga terdampak. Sebagian warga mengungsi ke tempat kerabat yang lebih aman,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Senin (8/4/2024).
Sejumlah insfrastruktur turut terimbas dari kejadian itu, yaitu 437 unit rumah terendam, lima unit rumah rusak berat dan 11 unit rumah rusak sedang. Satu fasilitas pendidikan terdampak dan beberapa akses jalan tertimbun longsor.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bitung dan tim gabungan langsung terjun ke lokasi terdampak guna melakukan pendataan, memberikan bantuan permakanan dan melakukan pembersihan material longsor dengan menggunakan alat berat.
BNPB mengimbau kepada warga dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi basah, mengingat saat ini sejumlah wilayah masih memasuki musim penghujan.
“Untuk tanah longsor dapat melakukan penanaman pohon berakar kuat yang dapat mengikat tanah dengan baik pada tebing ataupun lereng bukit. Pihaknya terus memantau informasi terkini terkait cuaca sebagai langkah awal untuk melakukan antisipasi jika terjadi banjir,” imbaunya.
Pusdalops BNPB melaporkan pada pukul 19.08 WIB, tujuh kecamatan terdampak antara lain, Kecamatan Lembeh Utara, Kecamatan Maesa, Kecamatan Madidir, Kecamatan Girian, Kecamatan Aertembaga, Kecamatan Ranowulu dan Kecamatan Matuwari.
“Sebanyak 550 kepala keluarga atau 1.786 jiwa warga terdampak. Sebagian warga mengungsi ke tempat kerabat yang lebih aman,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Senin (8/4/2024).
Sejumlah insfrastruktur turut terimbas dari kejadian itu, yaitu 437 unit rumah terendam, lima unit rumah rusak berat dan 11 unit rumah rusak sedang. Satu fasilitas pendidikan terdampak dan beberapa akses jalan tertimbun longsor.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bitung dan tim gabungan langsung terjun ke lokasi terdampak guna melakukan pendataan, memberikan bantuan permakanan dan melakukan pembersihan material longsor dengan menggunakan alat berat.
BNPB mengimbau kepada warga dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi basah, mengingat saat ini sejumlah wilayah masih memasuki musim penghujan.
“Untuk tanah longsor dapat melakukan penanaman pohon berakar kuat yang dapat mengikat tanah dengan baik pada tebing ataupun lereng bukit. Pihaknya terus memantau informasi terkini terkait cuaca sebagai langkah awal untuk melakukan antisipasi jika terjadi banjir,” imbaunya.
(ams)